Samsung Galaxy Note 4 , First Test

0013

Preambule

(wkwkwk emangnya undang-undang)

 

Tanggal 3 September 2014 kemarin, di Berlin (tepatnya di 3 kota bersamaan, Berlin, Beijing dan NewYork), Samsung merelease “another flagship” nya, Samsung Galaxy Note 4.

Note series ini menjadi menarik, karena di release dekat akhir tahun, dan biasanya di ajang IFA, yang menjadikan Samsung memiliki 2 device flagship.

Tentu saja flagship pertama adalas S series, yang terakhir dipegang S5.

 

Ada cerita menarik dibalik kehadiran Note series pertama kali. Menjadi device yang membawa trend lain, yang akhirnya membawa kita berkenalan dengan istilah Phablet.

Ketika muncul device-device lain masih berukuran 3-4 inci, dan Samsung Note tiba-tiba muncul dengan ukuran diatas 5 inci.

 

Samsung memang “nyeleneh” saat itu. Saat iPad dari apple dikenal dengan tablet berukuran 10 inci, Samsung malah membuat tablet lebih kecil dengan ukuran 7 inci.

Saat Steve Jobs bilang bahwa smartphone dengan layar besar tidak terjangkau satu tangan, dan tidak akan laku, Samsung secara kebalikan membuat device yang ukurannya saat itu dianggap bukan lagi sekedar Big, tetapi Huge.

Saat orang beralih dari device dengan stylus, sudah full touch screen menggunakan jari, Samsung kembali lagi menghadirkan “Stylus” yang disebutnya S-Pen.

 

Membuat sesuatu yang berbeda arus memang membutuhkan keberanian dan keberuntungan.

Mantan Boss Samsung Indonesia pernah bercerita kepada saya ketika Note pertama keluar di bulan September. Saat itu flagship Samsung seri S2 sudah booming, dan Samsung di Indonesia berhasil membuat antrian mengular.

September 2012 Note pertama direlease, dan pertengahan Oktober mulai dijual di Indonesia. Tidak ada antrian mengular lagi disana, tetapi tetap mengundang cukup banyak pembeli.

Mantan Boss Samsung ini cukup berkeringat dingin dengan situasi ini… apakah note ini laku, atau akan jeblok di pasar…

Sepertinya word of mouth membutuhkan waktu…

Bulan November Samsung Note menjadi lebih banyak diminati, karena pemakai gelombang pertama berhasil membuat orang lain merasa smartphone dengan layar besar ternyata menarik. Pada bulan Desember kabarnya Samsung Indonesia kehabisan stock Note pertama…

 

Demikian juga di luar negeri, saat device ini diperkenalkan, portal berita teknologi banyak sekali yang mengejek, “gila ini smartphone apaan? Besar banget… apa ngga malu dipakai telepon…? “

Tahun berikutnya ketika Note seri ke-2 direlease, para portal gadget itu, banyak yang secara  kesatria meminta maaf. Mereka mengakui dulu mereka terlalu cepat mengambil sikap, dan ternyata phablet menjadi trend setelah Samsung merelease Note series..

 

Sejak saat itulah Samsung memiliki 2 flagship, yang kebetulan biasanya seri Note akan memiliki spesifikasi lebih “sangar” dibanding seri flagship nya.

 

 

 

Kesan Pertama

Secara Desain, guidelines desain Samsung tidak banyak berubah. Tetapi ketika pemilihan material nya berubah, ternyata benar, tampilan keseluruhannya berubah.

Bezel Note 4 sekarang dibuat dari bahan benar-benar metal. Mewahnya langsung lebih terasa.

0026

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berbeda ketika dahulu melihat Note 3, Note 4 ini terlihat jauh lebih wah dan menarik secara desain.

Karena memang kalau diperhatikan, chamfered bezel metal akan mempunyai daya tarik sendiri. Mungkin karena chamfered ini, atau sipatan bevel 45 derajat pada logam, menghasilkan pantulan kilau metal yang berbeda, yang lebih “mengkilap”.

Ini kemungkianan bisa dianalogikan seperti cutting pada berlian, yang mana untuk para wanita, memberikan kilauan yang menyihir.. (dan langsung menyulitkan kantong para suami…)

 

Berbeda dengan kebanyakan device yang memiliki bezel metal dan semuanya tampil berwarna metal, Note 4 memiliki desain yang berbeda. Hanya bagian chamfered yang berwarna metal, bagian tengahnya malah metalnya diberi warna sesuai warna devicenya.

Kebetulan warna note 4 yang saya coba berwarna putih, maka warna bezelnya juga putih.

0024

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalau kita lihat di web samsung, masing-masing bezel disesuaikan warnanya dengan warna device, gold, putih, pink dan black.

Rasanya dengan desain ini Samsung ingin membuat secara 3 dimensi tampilan device, menjadi satu kesatuan formnya, tidak terpotong bagian depan, bezel dan penutup baterai.

Jika diperhatikan lebih detail di bezel dekat bagian atas dan bawah, bezel sebenarnya lebih menonjol walaupun hanya sepersekian mili. Walau belum ada penjelasan resmi mengapa desainnya demikian, menurut saya ini desain yang bagus untuk  menahan gerakan device, incase dia merosot karena licin, bagian yang lebih menonjol akan lebih mudah tertahan dalam genggaman.

0092

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada bagian belakang di penutup baterai, Samsung balik lagi seperti desain sebelumnya, tetap menggunakan material plastik yang di render seperti leather atau kita kenal dengan faux leather. Hanya kali ini tidak memakai pola jahitan di sekelilingnya.

Back

Back

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada bagian belakang dibawah lensa kamera, seperti pada flagship S5, kita menemukan juga heart rate sensor. Kali ini fungsi heartrate sensor bukan hanya untuk mengukur detak jantung, tetapi bisa dijadikan tombol kamera selfie.

Aktifkan kamera depan, tutup heartrate sensor dengan jari, setelah pas posisi muka kita di layar sesuai yang diinginkan, lepaskan jari dari foto akan diambil.

Posisi cara mengambil selfie ini menarik, karena untuk smartphone dengan layar besar, ketika tangan menggenggam unit untuk selfie, sebuah jari harus dilepaskan untuk men-tap  layar mengambil foto, hasilnya unit bisa jadi bergerak tidak seimbang dan gambar cenderung goyang. Dengan cara ini unit lebih stabil, dan gambar yang diambil lebih diam.

0028

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Samsung Note 4 hadir dengan layar 5,7 inci beresolusi 2K atau QuadHD. 2560 x 1440 pixel. Kerapatan nya jauh diatas retina display yang mensyaratkan diatas 300ppi. Note 4 kerapatan ppi nya 515 ppi.

0022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Soal ppi atau pixel per inch, yaitu banyaknya jumlah pixel dalam satu square inch, pernah dipopulerkan Steve Jobs ketika iPhone merelease retina display. Steve berkata, kalau sudah diatas 300 ppi, mata manusia sudah tidak bisa melihat lagi sebuat titik pixel. Kemudian iPhone 4 yang memiliki kerapatan 326ppi dikatakannya sebagai retina display.

Tetapi limit tersebut ternyata tidak benar menjadi patokan, ahli mata dan grafis banyak yang tidak setuju. Salah satunya Display Mate, yang banyak menjadi rujukan soal ketepatan kalibrasi layar. Display mate mengatakan, pada dasarnya mata manusia dalam kondisi sangat baiknya sanggup melihat sampai 600 ppi.

Sebenarnya mata telanjang manusia, untuk melihat kerapatan layar berukuran 5-6 inci, berisi resolusi full HD 1080×1920 atau Quad HD 2650×1440 sudah sangat sulit membedakannya.

Tetapi kombinasi QuadHD dengan layar Super AMOLED bagaimanapun juga memberikan efek lain kepada mata. Berbeda dengan device Samsung yang dahulu banyak menonjolkan warna-warni kuat dari SAMOLED, tampilan layar note 4 sekarang lebih soft tapi terlihat sangat jernih dan tajam. Menurut pengalaman saya, ini adalah salah satu layar terbaik yang pernah saya lihat.

0048

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Semenjak kehadiran Tablet tab S yang mengedepankan adaptive display, rasanya SAMOLED samsung benar-benar mengalami leap yang cukup besar dalam teknologinya. Kalau dulu masih banyak pro kontra yang mengatakan bagaimanapun juga layar LCD lebih natural dan lebih baik, dan SAMOLED terlalu pop up warnanya, tetapi ternyata sekarang SAMOLED tetap bisa mempertahankan kelebihannya dan mulai bisa menyamai naturalnya LCD.

Dengan adaptive display, SAMOLED bisa menjadi sRGB seperti standardnya LCD untuk menampilkan gambar yang nyaman ketika menonton film, atau menjadi Adobe RGB untuk melihat foto dengan keakuratan warna yang tepat.

Kelebihan AMOLED lainnya tetap bertahan, seperti kontras rasio yang lebih baik, deep black yang benar-benar true black, viewing angle yang bagus dan sekarang benar-benar bisa dilihat baik dan jelas dibawah matahari.

Hand on yang dicoba ini sayangnya belum sempat dicoba dibawah sinar matahari. Tapi berkaca dari kemampuan Tab S yang sangat bagus dibawah matahari, sepertinya ketika nanti ketika kita melakukan deep review akan terbukti.

 

Belum lama, Display Mate mengatakan bahwa layar Samsung Note ini dinobatkan sebagai layar smartphone terbaik sampai saat ini.

Kemudian kehebatan layar Note 4 ini ternyata ditantang oleh iPhone 6+ yang memakai LCD tetapi memiliki polarizer baru yang sangat bagus.

Tetapi walau akhirnya layar iPhone 6+ dibilang  masuk grade A dan sangat baik, ternyata belum sanggup merebut tahta layar dari Samsung Note 4.

 

“Both are impressive and excellent displays with great state-of-the-art display technology. We recently gave the Samsung Galaxy Note 4 our overall Best Smartphone Display award, and for the time being that continues for all of the reasons originally mentioned there. In particular, for implementing Color Management to provide multiple Color Gamuts, and then using the Color Management to provide the Highest Absolute Color Accuracy for Standard (sRGB/Rec.709) consumer content of any Smartphone or Tablet display that we have ever measured (in one of its four available screen modes, which many reviewers seem to overlook). As we discuss next, dynamic Color Management is something that every display will need to provide in the future.”

 

Jeroan

Sebagai otak utama, device hands on ini menggunakan prosesor Qualcomm terbaru, Snapdragon 805 quadcore yang running di 2.7 GHz clock.

Tetapi barang komersial untuk Indonesia nanti, belum diketahui apakah akan menggunakan prosesor Qualcomm 805 atau prosesor Exynos buatan Samsung dengan seri 5433. Selama ini baik seri Note maupun seri S (flagship) untuk pasar Indonesia selalu menggunakan Exynos processor.

0037

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kabarnya ke dua prosesor ini imbang dari segi benchmark.

Prosesor Exynos baru ini berbeda dengan seri lama yang menggunakan konfigurasi big.LITTLE, dimana walaupun namanya octacore, tetapi sebenarnya terbagi 2 prosesor yang masing-masing terdiri dari 4 prosesor, yang bekerja saling bergantian sesuai beban kerja.

Pada Exynos 5433 walau masih di bagi 2 juga, dengan masing-masing 4 buah prosesor, tetapi bila diperlukan dapat bekerja semuanya menjadi true octacore.

Masih belum jelas konfigurasi arsitektur apa yang akan digunakan prosesor Exynos ini. Kabarnya sudah menggunakan arsitektur Arm Cortex A53 dengan clock 1.3 GHz untuk core yang lebih lambat tapi irit daya, dan Arm Cortex A57 dengan clock 1.9 GHz untuk core yang lebih cepat. GPU yang digunakan juga seri baru Mali T760MP di 700 MHz.

Prosesor seri ini sudah menggunakan mfc process 20nm, dimana sebelumnya 28nm, yang berarti semakin kecil, semakin cepat, semakin efisien, tetapi semakin irit daya pula.

Pada bagian RAM yang dianggap penting untuk bisa melakukan multitasking beberapa aplikasi berbarengan tanpa tersendat, Note 4 sudah dibekali 3GB RAM, dengan internal storage 32GB. Pada bagian memory external bisa ditambahkan hingga 64 giga.

Walau sebagian vendor sudah memilih untuk memakai baterai internal, Samsung tetap menggunakan baterai eksternal dengan kapasitas 3220 mAH. Sebenarnya kenaikan kapasitas baterai ini kecil saja dibanding Note 3 yang 3200mAH. Tetapi kita belum tahu apakah kenaikan ini hasil test real nya akan jauh lebih lama atau malah lebih sebentar daya tahannya dibanding Note 3. Yang pasti sudah ada teknologi baru fast charging dibenamkan di Note 4 ini, yang memiliki kecepatan charging 43% lebih cepat, untuk mengisi separuh kapasitas baterainya. Kira-kira kapasitas dari 0%-50% baterai, hanya membutuhkan waktu charging 30 menit saja.

0041

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kamera

Setiap mengeluarkan seri flagship baru, walau tidak terburu-buru, Samsung mengupdate kemampuan kameranya. Setelah S5, Note 4 ini tetap meng-update kemampuan kameranya dengan OIS, atau Optical Image Stabilization.

OIS ini sangat berguna karena bobot smartphone cenderung ringan (Samsung note 176gr), dan tap pada layar ketika mengabadikan object bisa saja menghasilkan getaran, karena tangan kita cenderung bergerak. OIS akan membuat lensa kamera bergerak dengan arah berlawanan gerakan tangan, sehingga gambar tetap fokus. OIS sangat dibutuhkan ketika mengambil foto dalam kondisi agak lowlight atau sedang membuat video yang bergerak.

Video tanpa OIS  kebanyakan menghasilkan gambar yang bergerak loncat-loncat, sehingga hasilnya ketika di tonton akan membuat pening. Dengan OIS video yang diambil dengan kamera bergerak akan lebih smooth tanpa banyak guncangan.

0033

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selain OIS, kamera Note 4 juga dilengkapi dengan fast focus dan Live HDR. High Dynamic Range ini banyak diperlukan ketika kondisi cahaya pada foto sangat kontras, misalnya cahaya dari belakang atau kondisi tengah hari ketika sebagian object akan tertutup bayangan. Dengan Live HDR ini layaknya memfoto biasa saja, tanpa perlu diam agak lama menunggu beberapa foto diambil kamera dan digabungkan.

Kamera belakang Note 4 beresolusi 16MP, sedangkan kamera depannya 3.7MP.

0031

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Biasanya kamera depan Samsung standard saja lensanya, dan kali ini berbeda, dengan menggunakan lensa wide 90 derajat plus F number 1.9, untuk hasil foto yang lebih baik di kondisi lowlight.

Dan bagusnya untuk penggemar selfie ada mode wide selfie, dimana ketika memotret dengan kamera depan, kita cukup tilt atau  memutar sedikit device ke kiri dan ke kanan, maka akan mendapat foto selfie yang lebih luas cakupannya yaitu 120 derajat.

Selfie 120

Selfie 120

 

 

 

 

 

 

 

 

Kabarnya wide selfie ini diciptakan gara-gara foto selfie Ellen Degeneres bersama para bintang Hollywood di ajang Oscar kemarin menggunakan Note 3 yang menjadi foto tweeter yang paling banyak di retweet.

Foto tersebut dianggap kurang wide sehingga ada beberapa wajah tidak masuk di dalamnya. Dengan wide selfie harusnya hal itu tidak terjadi lagi, dan tidak perlu tongsis 😀

Oscar Famous Selfie - Note 3

Oscar Famous Selfie – Note 3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karena waktu mencoba yang tidak panjang dan hanya di dalam ruangan, untuk sementara, inilah  contoh beberapa foto  yang diambil melalui Galaxy Note 4.

0003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0004

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HDR Off

HDR Off

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Software

Tentu saja untuk galaxy note, software yang di highlight adalah untuk keperluan menulis, menggambar atau keperluan coret-coret secara digital.

Update dari Note 3, S-Pen yang digunakan pada Note 4 sekarang memiliki pressure level 2 kali lipat di 2048 (sebelumnya 1024) yang menjadikan layar lebih peka untuk bereaksi terhadap S-Pen. S-Pen sanggup dideteksi layar (hovering) dalam jarak 1.5cm.

Dengan pressure sensitivity yang meningkat ini, sekarang S-Pen bisa seolah-olah menjadi pena untuk kaligrafi, dimana tulisan kita bisa tampil tebal-tipisnya sesuai tekanan.

0105

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Salah satu fungsi software yang baru untuk S-Pen diantaranya Photo Note.

Ketika kita melihat tulisan di papan tulis, di kertas, surat kabar dll, cukup di foto , kemudian di block oleh S-Pen dan di convert menjadi digital, maka tulisan tersebut bisa kita edit untuk di tambahi atau di kurangi.

 

S-Pen pada Note 4 juga semakin banyak ditambah kegunaannya. Ada fitur yang dinamai smart select. Fungsinya seperti kita menggunakan mouse untuk memblock text, memblock gambar, atau sekaligus memilih banyak foto hanya dengan menarik garis diagonal. Yang nantinya akan menjadi bagian yang siap di paste di aplikasi yang kita inginkan.

 

Untuk multi tasking dan multi screen, sekarang lebih mirip tampilan komputer dimana ukuran aplikasi yang terbuka bisa dibesar kecilkan di depan aplikasi lain yang sedang berjalan.

Perpindahan true multitasking sekarang terasa lebih menyenangkan dan mudah, apalagi dengan bantuan swipe pen saja.

 

Tahu fungsi lain dari S-Pen selain untuk menulis atau mencoret?

Sehabis acara hands on, kebetulan saya bertemu dua rekan yang memakai dua device berbeda tetapi sedang memainkan game yang sama, yaitu Tsum Tsum. Rekan yang satu bingung kenapa score dia jauh dibanding rekan yang memakai Note 3, padahal dia sudah main lebih lama. Ternyata waktu mereka main bersama, pemilik Note 3 mengeluarkan S-Pen dan memilh jajaran icon berwarna sama dalam permainan seperti bejeweled menggunakan S-Pen nya. Gerakannya lebih cepat dan presisi dibanding menggunakan jari.

Jadi saya berkesimpulan, ternyata S-Pen ini sakti juga dipakai untuk bermain game. Entahlah dengan pressure level yang lebih tinggi di Note 4, apakah akan lebih bisa mastering banyak game, dengan lebih baik.

 

Selain fungsi S-Pen, ada fungsi baru di Note 4 yang dibanggakan Samsung, yaitu Directional Voice Recording.

Ketika dalam rapat atau pekerjaan wartawan, saat dijadikan sebagai alat perekam, Note 4 bisa mengetahui arah sumber suara dari sebelah mana. Sehingga ketika diputar kembali, rekaman bisa difokuskan kepada salah satu sumber suara, atau beberapa sumber suara dan mengeliminasi sumber suara lain.

 

Penutup (sementara)

Sepertinya masih banyak hal menarik lain yang bisa digali nantinya pada review berikutnya, karena saat ini baru hands on saja dengan waktu terbatas.

Dalam batas hand on, Samsung Note 4 ini terasa menjadi device papan atas yang sangat menarik. Perpaduan desain yang bagus, layar yang sangat cantik, fungsi S-Pen yang kaya dan sudah dilengkapi prosesor terbaru yang sangat kencang. Improvement pada kamera juga semakin membuat device ini menjadi sangat lengkap. Dengan mudah seharusnya Samsung Note 4 ini bisa mengakomodir kebutuhan banyak orang yang menginginkan device dengan fungsi dan kinerja maksimal.

Belum selesai sampai disana, setelah hadir di S5 dan Tab S, untuk masalah security, Note 4 ini juga dilengkapi dengan fingerprint sensor. Saya rasa fingerprint ini menjadi penting ketika kita berusaha membatasi pengakses device kita. Ketika kita menginput password, pin, atau pattern, orang disebelah atau di belakang kita masih mungkin untuk mengingat dan menghafalnya, tetapi sidik jari masih lebih ekslusif hanya dimiliki jari kita sendiri, dan bisa kita melakukan unlock tanpa perlu takut di intip.

Home Button sekaligus Fingerprint Sensor

Home Button sekaligus Fingerprint Sensor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Juga ada beberapa sensor baru yang dibenamkan di device ini. Sepertinya sensor ini belum ada di device buatan vendor lain. Selain accelerometer, gyroscope, barometric dll, ternyata selain penambahan heart rate sensor, Samsung juga menambahkan UV sensor dan hall sensor.

Sepertinya UV sensor ini untuk mendeteksi tingkat “ganasnya” sinar matahari, ketika kita membawa Note 4 untuk jalan-jalan atau ber-olah raga, supaya kita bisa lebih preventif, misalnya harus menggunakan sun-block agar kulit tidak terbakar.

Sedangkan untuk Hall sensor, yang gunanya untuk mengatur output voltage ketika melewati medan magnet tertentu, masih belum jelas nanti diperuntukkan untuk apa.

Akan kita bahas lebih lanjut, ketika nanti berkesempatan untuk menguji coba device tersebut lebih detail,  dalam full review.

Peace!

 

3 replies on “Samsung Galaxy Note 4 , First Test”

  1. Dimas on

    fungsi hall sensor adalah untuk active flip, sehingga pada waktu flip ditutup, maka display akan mengaktifkan mode s-view 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.