Dari banyak brand smartphone, Xiaomi sampai saat ini mungkin belum masuk ke jajaran 5 atau 10 smartphone terbaik yang biasa di release oleh situs-situs IT besar di dunia. Ini bisa disebabkan karena belum banyak negara, termasuk Amerika dan Eropa, yang mendapat release device-device dari brand Xiaomi. Tetapi, dimanapun namanya disebut atau diberitakan, senantiasa membuat riak bahkan gelombang.
Hugo Barra,  mantan VP android product di google, sepertinya benar-benar berkah untuk Xiaomi, ketika ia keluar dari google dan melanjutkan karir di Xiaomi sebagai VP Intenational. Diatas pundak-nyalah tanggung jawab membawa brand dan produk Xiaomi keluar dari mainland China. Dari pembuat gelombang di negeri sendiri, Xiaomi ingin membuat riak dan gelombang di negara lain.
Biasanya pada vendor atau brand lain, peluncuran product dilakukan oleh Product Manager dari negara yang diwakilinya. Tetapi sekarang ini Xiaomi melakukannya dengan cara yang berbeda, Hugo Barra sendiri yang berkeliling dan mempresentasikan produk Xiaomi yang baru yang akan diluncurkan. Gayanya santai, pembawaan dan penampilannya benar-benar layaknya geek yang tidak banyak bergelut dengan basa-basi pakaian resmi dan seremonial.
Berbeda juga dengan banyak brand vendor lain yang ketika meluncurkan product mungkin menambah gempitanya dengan pembukaan musik, band, tarian, artis, dll, Xiaomi bergaya seperti acara geek developer di Google IO atau apple WWDC. Tanpa distraction isinya dipenuhi informasi tentang produk dan pendekatan teknis.
Untuk produk Xiaomi Mi4i , Hugo selain merelease resmi device tersebut di Indonesia, juga mengajak sesi khusus diskusi bedah lebih dalam untuk beberapa undangan. Kebetulan saya berada di dalamnya. Ini pertemuan saya ke-4 kali dengan Hugo Barra, dan  Mi4i kali ini kita bahas lebih dalam bukan hanya sekedar spek, tetapi lebih jauh dengan pembahasan teknologi di belakangnya.
Berbincang-bincang dengan Hugo, bisa menjadi bincang-bincang yang sangat geek atau teknis. Hugo Barra sendiri walau berasal dari Brazil, tetapi mengakhiri sekolahnya di MIT, management science. Bisa dimengerti alur pikirannya sangat logis, dan dalam penjelasan bedah Mi4i, bisa dimaklumi juga kalau ada peserta yang akan kesulitan mengejar penjelasannya di acara tersebut. Apalagi ketika sudah masuk ke tingkat “jeroan” hardware, penjelasannya baru bisa dimengerti lebih utuh oleh mereka yang mempunyai background membongkar smartphone.
Xiaomi Mi4i menjadi spesial untuk Hugo Barra, karena Hugo turut langsung dalam perancangan dan menentukan komponen di dalamnya. Sebelumnya ketika masih di google, Hugo juga turut merancang Nexus 5.
Sebuah smartphone terdiri dari ratusan komponen yang tidak dibuat oleh satu pabrik. Semua vendor pasti menggunakan komponen buatan pihak lain, entah itu prosesor, ram, memory, antenna dll. Kebanyakan tidak mau mengungkapkan komponen apa yang mereka pakai di dalamnya. Berbeda dengan Xiaomi yang memang besar karena fans nya yang geek, Hugo berterus terang mengungkapkan siapa pembuat komponen di Mi4i.
Mengapa? Bukankah ini membuka rahasia dapur?
Ia ingin memperlihatkan, bahwa Mi4i menggunakan komponen yang berkelas dari vendor-vendor pembuat komponen ternama. Ia ingin mengubah stereotype masyarakat yang banyak menganggap kalau sebuah device murah pasti komponennya kacangan atau asal-asalan. Ia ingin orang-orang mengerti, bahwa device yang dibuat Xiaomi dengan harga affordable atau terjangkau, didalamnya menggunakan komponen berkualitas.
Desain.
Mi4i hadir dengan desain yang minimalis, dengan ketebalan yang bisa dikatakan cukup tipis, hanya 7.8mm. Perbedaan yang dirasakan ketika digenggam adalah bobotnya, jauh lebih ringan jika dibanding seri Redmi sebelumnya. Bisa mencapai bobot 130 gram untuk sebuah device dengan layar 5 inci dan baterai 3120 mAh adalah sebuah pencapaian rancangan desain yang harus dihargai. Sebagai perbandingan Redmi 1s berbobot 158 gram dan Redmi 2 berbobot 133 gram, padahal keduanya baru memiliki layar ukuran 4.7 inci dengan kapasitas baterai 2000mAh. Ini berarti, walaupun tidak tampak secara langsung, rancangan penempatan komponen didalamnya efisien.
Yang menonjol dari desain pada Mi4i adalah menyatunya seluruh penutup body membungkus sampai ke layar bagian depan. Penutup body ini walaupun hanya terbuat dari plastik memiliki teknologi coating yang baru dengan grease dan fingerprint resistant. Warna yang tersedia untuk Mi4i sebenarnya ada 5 warna, warna standar hitam dan putih, kemudian warna pastel pink, kuning dan biru. Semua warna tampil matte atau dof dengan coating grease resistant, yang membuat tidak ada bekas minyak dan fingerprint yang menempel pada body. Dan ketika dicoba ditulisi spidol permanent marker, yang biasanya akan meninggalkan bekas pada plastik, bisa dihilangkan cukup dengan tissue dan sedikit air. Coating anti fingerprint ini sedikit membuat kesatnya bahan plastik menghilang dan menjadikannya lebih licin dan membutuhkan grip tangan yang lebih dari biasanya supaya device tidak mudah merosot.
Pada bagian depan rasio besaran antara layar 5 inci dengan keseluruhan body lebar 69.6mm x tinggi 138.1 mm termasuk baik, sebagian besar didominasi layar. Dengan rasio ini ukuran device walau memiliki layar 5 inci tidak terlalu lebar dan besar, ditambah dengan ketebalan yang tipis dan bobot yang ringan, membuatnya mudah dan cukup nyaman digenggam dalam waktu yang lama.
Tidak banyak olahan desain yang dibuat sedemikian rupa, semuanya minimalis seperti aturan form follow function pada perancangan desain, dimana desain dirancang sebagai wadah logika fungsi. Jika dicermati ada beberapa hal menarik pada rancangan desain untuk fungsi ini, seperti bagian strip tipis disekeliling layar, yang kalau diperhatikan lebih menonjol sedikit dari permukaan layar, memproteksi layar ketika diletakkan dengan layar menghadap ke bawah.
Â
Penempatan speaker dengan micro holes dibagian belakang sebelah bawah, diperuntukkan ketika kita menonton atau bermain game, genggaman tangan yang melengkung menjadi pemantul suara supaya terdengar lebih keras dan tidak lost ke belakang. Jika diperhatikan dibawah lubang-lubang speker tersebut ada tonjolan kecil yang akan membuat jarak antara lubang speaker dan meja  ketika device diletakkan diatasnya, sehingga masih ada jarak untuk memantulkan suara yang keluar dan tidak tertutup.
Â
Layar.
Salah satu bagian terbesar dari smartphone adalah layar. 30% ongkos produksi smartphone terletak pada biaya layar. Makanya ketika layar sebuah smartphone pecah, ongkos menggantinya terasa mahal.Layar juga menjadi komponen yang paling vital. Seperti mata pada tubuh kita, ketika layarnya baik, apa yang disajikan terasa bagus dan nyaman di pandang.
Mengapa ketika memilih smartphone kualitas layar harus menjadi pertimbangan yang besar? Karena kita sekarang ini begitu terikat dengan smartphone. Rata-rata orang melihat layar smartphone diatas 3 jam sehari. Layar yang tidak baik menyebabkan mata cepat lelah.
Mi4i menggunakan layar dengan sistem OGS, atau One Glass Solution. Xiaomi bukan yang pertama menggunakan teknologi ini, karena teknologi layar OGS sudah beberapa tahun beredar, tetapi teknologi ini menjadi salah satu teknologi layar LCD yang bisa menghasilkan layar yang lebih minim pantulan dan bisa dibuat sangat tipis.
Kalau dahulu layar dibuat dengan urutan paling atas kaca pelindung, kemudian lapisan touchscreen digitizer, setelahnya dibutuhkan barrier udara, baru  layar LCD.Pada OGS, digitizer sudah disatukan dengan lapisan pelindung yang langsung dilaminasi menyatu dengan LCD tanpa ada lagi barrier udara. Hasilnya layar menjadi tipis dan pantulan pada layar akan sangat berkurang karena tidak adanya barrier udara yang membuat jarak antara LCD dengan touchscreen. Dengan pantulan yang sangat berkurang ini, layar akan memiliki sudut pandang yang lebih lebar dan lebih mudah dilihat dibawah terik sinar matahari atau ambient cahaya yang terang. Tebal layar Mi4i dengan teknologi OGS ini hanya lebih tebal sedikit dari kartu kredit.
Layar Mi4i dibuat oleh 2 supplier, Sharp dan JDI (Japan Display Inc) yang memang sangat dikenal sebagai pembuat komponen layar kelas atas yang bagus. Untuk lapisan kaca layar paling depan, dibuat oleh Corning dengan gorilla glass 3.
Layar 5 inci Mi4i menggunakan resolusi Full HD 1080. Biasanya kebelakang kalau kita melihat seri mid end dari xiaomi seperti kelas redmi, masih menggunakan resolusi HD 720.Dengan naik ke Full HD, berarti Mi4i memiliki jumlah pixel lebih dari 2 kali lipat seri Redmi terdahulu. Kerapatan pixel yang dimiliki Mi4i 441 ppi, ini berarti dalam sebaris panjang 1 inci (2,54 cm) layar, memiliki 441 pixel. Bukan hanya kerapatan pixel yang berperan pada kualitas layar, tetapi kemampuannya dalam mereproduksi warna.
Acuan warna pada teknologi layar kita kenal dengan sebutan color gamut. Color gamut sendiri adalah kurva warna primer RGB (Red, Green, Blue) yang dapat dilihat oleh mata manusia. Warna-warna lain dihasilkan dari kombinasi ke tiga warna primer tersebut. Kemampuan layar memproduksi warna, belum bisa seluas kemampuan mata manusia melihat perbedaan warna. Misal kita bicara warna hijau daun, hijau yang seperti apa tepatnya? Karena begitu banyak gradasi warna hijau dalam color gamut.
Kemampuan layar menghasilkan warna RGB (yang lebih kecil dari jangkauan warna pada mata manusia) ditandai dengan standard berupa segitiga gamut. Kebanyakan layar LCD hanya sanggup menghasilkan 70% warna dari standar sRGB. Xiaomi Mi4i menggunakan acuan standar bukan sRGB, tetapi acuan NTSC dimana cakupan warna yang bisa dipilih lebih luas dibandingkan sRGB.
Sebagai perbandingan kira-kira cakupan warna standar segitiga gamut sRGB adalah 72% dari standar segitiga gamut NTSC. Layar Mi4i dirancang untuk bisa menghasilkan 95% warna dalam standar segitiga gamut NTSC. Dengan jangkauan warna yang lebih luas, layar bisa dikalibrasi lebih bebas algoritmanya. Hasilnya layar Mi4i menampilkan warna yang lebih vivid dan popup dibanding layar LCD smartphone kebanyakan.
Sekedar catatan, sebenarnya kebanyakan vendor smartphone LCD berpatokan kepada segitiga warna sRGB, dan pemakai teknologi layar AMOLED ke patokan warna adobe RGB. Patokan warna NTSC ini agak jarang digunakan pada layar smartphone, bahkan beberapa ahli display  menganggap acuan NTSC sudah obsolete. Untuk urusan ketepatan warna pada layar Mi4i, sepertinya masih harus menunggu kalibrasi terukur. Tetapi warna vivid dan vibrant yang dihasilkannya, sepertinya akan mudah diterima oleh sebagian besar orang.
Untuk smartphone dengan harga sekelas, AFAIK, Mi4i bisa dikatakan memiliki kualitas layar yang bisa dikatakan salah satu yang terbaik. Bahkan dalam keadaan layar dimatikan, karena sedikitnya pantulan, seluruh permukaan layar seolah menyatu dengan frame dan menghasilkan warna hitam pekat diseluruh permukaan Mi4i.
Prosesor.
Mi4i menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 615 2nd generation. Prosesor mid end 64 bit dari Qualcomm ini memiliki 8 cores atau inti  dengan arsitektur yang sama,  ARM Cortex A53,  dibagi 2 grup dengan clock speed yang berbeda. Clock rendah di 1.1 GHz dan clock tinggi di 1.7 GHz.
Kabarnya prosesor type ini dirancang R&D Qualcomm India. Biasanya rancangan prosesor octacore sebelumnya menggunakan teknologi 2 grup big.LITTLE, dimana grup satu menggunakan prosesor type ARM cortex yang lebih hemat daya, dan grup ke 2 menggunakan type prosesor yang memang berkinerja lebih tinggil, misalnya 1 grup dengan ARM Cortex A53 dan grup lainnya ARM Cortex A57. Pada Snapdragon 615 ini hanya digunakan satu type prosesor ARM Cortex, dan yang membedakan hanya kecepatan clock nya saja.
Untuk Xiaomi Mi4i, kabarnya Qualcomm membuatkan prosesor Snapdragon 615 ini secara custom. Selain 2nd generation yang memiliki clock bawah lebih tinggi dari seri Snapdragon 615 1st gen, ada rancangan SOC yang disesuaikan untuk fitur yang dimiliki Xiaomi Mi4i, seperti kemampuan sunlight screen yang akan kita bahas lebih lanjut.
Mengubah clock dari 1Ghz dari Snapdragon 615 1st gen, ke 1.1 GHz  pada Snapdragon 615 2nd gen, salah satu keuntungannya membuat kinerja standar device menjadi lebih baik, termasuk lonjakan score ketika di benchmark. Sebagai acuan benchmark, Mi4i memiliki score antutu around 39.000 sampai diatas 40.000, yang sebenarnya menunjukkan kemampuan prosesor mid-end sekarang, ketika running 64 bit,  bisa sekelas, bahkan diatas hasil benchmark device flagship tahun lalu seperti LG G3, Nexus 5, HTC One,dll.
Ketika dicoba dengan game yang cukup berat seperti Asphalt 8, Mi4i sanggup menjalankannya dengan baik.
Memang ada beberapa isu kalau prosesor Snapdragon 615 ini kadang menghasilkan panas yang cukup tinggi ketika digunakan dengan intense , tetapi Hugo meyakinkan kalau masalah panas tersebut sudah diselesaikan melalui update software yang sudah di rolling untuk India, negara pertama tempat Mi4i diluncurkan. Untuk Indonesia, Ia meyakinkan kalau device yang akan beredar sudah dilengkapi update OS terbaru ini. Saat review ini ditulis, update baru 6.5.5.0 baru saja keluar menggantikan update sebelumnya.
Â
Mi4i dibuat dengan motherboard double side PCB (Printed Circuit Board) dengan ukuran yang sangat kompak (kecil). Untuk kita orang awam, karena letaknya di dalam, akan tidak terperhatikan dan dipikirkan. Tetapi sebenarnya untuk engineer perancang hardware, bisa membuat motherboard dengan ukuran kompak, sebenarnya merupakan sebuah pencapaian, dimana mereka menemukan rancangan yang efisien, dan penggunaan teknologi baru yang membuat ukuran chip dan komponen yang semakin kecil.
Double side PCB juga teknologi yang cukup baru, dimana teknologi terdahulu hanya satu sisi PCB yang digunakan untuk menempatkan komponen dan sisi satunya adalah barisan solder komponen diatasnya. Pada double side PCB kedua sisi bisa diletakkan komponen yang membuat ukuran PCB motherboard menjadi efisien dengan ukuran ½ dari yang seharusnya.
Seperti kita ketahui, mengapa Xiaomi selama ini bisa mengguncang banyak vendor lain adalah kemampuannya membuat device dengan spesifikasi yang baik tetapi dengan harga jual yang sangat affordable. Ini dimungkinkan karena harga jual mereka sangat mendekati harga biaya produksi, atau margin yang tipis. Efisiensi dan ketepatan rancangan hardware sangat berperan disini, sehingga Hugo sangat menekankan hal ini.
Teknologi Sunlight Display.
Tidak semua device nyaman dipakai di luar ruangan, dibawah sinar matahari yang terik. Kecilnya pantulan cahaya pada layar OGS sudah cukup membantu. Biasanya smartphone ketika light sensor menerima limpahan cahaya yang terang, akan bereaksi dengan menaikkan brightness atau kecerahan layar. Tetapi tidak banyak smartphone yang sanggup menaikkan kecerahan layar diatas 500 nits untuk melawan terangnya sinar matahari. Lagipula semakin cerah brightness layar, berarti semakin boros dalam penggunaan daya.
Mi4i memiliki trick yang menarik untuk mengatasi hal ini, dan mereka menamainya sunlight display. Ketika light sensor menerima limpahan cahaya, komposisi warna yang ditampilkan pada layar dirubah, misalnya warna abu gelap dibuat menjadi abu terang. Dengan komposisi warna yang diubah menjadi lebih ringan, maka sinar backlight lebih mudah menembus layar LCD, dan mata kita bisa menangkap lebih jelas gambar yang ditampilkan. Dengan metode ini, gradasi warna yang biasanya akan menurun untuk dilihat dibawah cahaya terang menjadi blok-blok gelap yang lebih masif, akan tetap terlihat.
Untuk mencoba fitur ini didalam ruangan, cukup terangi light sensor dengan senter, maka komposisi warna pada layar akan terlihat berubah, termasuk keyboard untuk mengetik yang otomatis berwarna lebih muda dan akan lebih terlihat dibawah pantulan sinar matahari.
Kamera
Kamera menjadi fitur yang sekarang dibanggakan lebih oleh Xiaomi pada Mi4i. Sensornya menggunakan sensor Sony atau Samsung.
Xiaomi sadar, mereka harus memproduksi dan menjual cepat device-devicenya, jangan sampai terhambat oleh keterbatasan pasokan. Misalnya, sensor kamera Sony dipakai oleh 40% smartphone yang beredar sekarang ini. Ada saatnya ketika permintaan melonjak, kemungkinan pasokan ini akan terhambat. Untuk itu Xiaomi senantiasa menyiapkan beberapa supplier untuk type spareparnya, seperti sensor kamera ini, layar dan baterai.
Jika membandingkan kemampuan dan kualitas kamera Mi4i dengan seri Redmi, terlihat ada peningkatan yang cukup besar. Selain jauh lebih cepat respon kameranya, kamera belakang 13MP Mi4i sudah dilengkapi kemampuan HDR.
High Dynamic Range ini dibutuhkan untuk memotret pada kondisi pencahayaan yang terjadi perbedaan cukup ekstrim antara terang dan gelap. Misalnya mengambil foto orang yang membelakangi matahari, atau mengambil foto dari dalam ruangan ke luar ruangan yang lebih terang. Selain itu HDR juga bisa mengambil detail lebih banyak dibanding tanpa HDR, karena prinsip HDR mengambil dua atau beberapa foto sekaligus yang berbeda tone secara cepat, dan memprosesnya menjadi satu foto.
Pada Mi4i kita bisa memilih Live HDR, dimana foto HDR diambil hampir tanpa jeda, dan enhanced HDR. Pada enhanced HDR pengambilan foto membutuhkan proses penggabungan dan hasil foto juga sudah melalui proses semacam editing otomatis, yang membuat foto lebih kaya akan warna dan detail. Tetapi enhanced HDR ini tidak terlalu cocok untuk objek yang bergerak, yang memungkinkan gambar akhirnya menjadi blur.
Jika ingin mengambil foto dengan mode manual, fitur ini sekarang juga tersedia pada Mi4i, kita bisa mengatur shutter speed, jarak, iso secara manual.
Beberapa contoh hasil kamera 13MP Mi4i, tanpa edit (Ukuran foto telah dikompres) Â :
Â
Â
Â
Â
Â
Kamera selfie 5MP Mi4i dilengkapi aperture f 1.8 untuk bukaan yang lebih besar dan menangkap cahaya lebih banyak, terutama pada kondisi lowlight. Sama seperti kebanyakan kamera depan, fitur selfienya sudah dilengkapi software beautify. Gunanya mengubah wajah menjadi lebih “mulus”. Tetapi kebanyakan kamera tidak peduli genre apakah wanita atau pria yang diambil selfie dan tidak peduli usia. Akibatnya banyak wajah-wajah pria atau wanita paruh baya yang menjadi terlalu artificial karena diproses sedemikian rupa.
Xiaomi menggunakan algoritma yang berbeda untuk kamera selfie. Berdasarkan pengenalan wajah, akan digologkan gender dan umur, dibawah 7 tahun, 8-17 , 18-30, 31-44, 45-60 dan lebih tua dari 60 tahun. Semakin tua umur dan berdasarkan gender, mode beautify ini tidak akan terlalu agresif menghilangkan semua kerutan dan melicinkan wajah. Diharapkan dengan beautify berdasarkan golongan umur ini, dihasilkan foto-foto selfie yang sedikit lebih cantik tetapi tidak artificial.
Koneksi.
Di beberapa negara, termasuk di negara kita, smartphone dengan 2 kartu SIM termasuk cukup diminati, karena selain banyak orang memiliki multiple number. Seringkali banyak orang merasa koneksi dari nomor kartu utama mereka tidak memadai, dan membutuhkan nomer lain sebagai penggerak koneksi data.
Mi4i dilengkapi dengan slot dual sim card micro, yang keduanya sanggup menjalankan koneksi 4G.
Berbeda dengan Redmi 2 yang memiliki fitur koneksi yang sama, tetapi memiliki bandwidth 4G yang lebih luas, pada Mi4i hanya dilengkapi bandwidth 4G di frekwensi 1800. Memang frekwensi ini yang nantinya akan umum sebagai frekwensi 4G dari kebanyakan operator di Indonesia. Hanya sementara ini, sampai penataan pita frekwensi 1800 di Indonesia selesai, sementara ini untuk koneksi 4G, Mi4i akan lebih cocok dengan jaringan XL. Untuk Telkomsel yang jaringannya sudah lebih luas, saat ini 4G nya masih di frekwensi 900. Memang ada kabar, dalam waktu dekat, Telkomsel juga akan mencoba jaringan 4G di 1800.
Untuk koneksi WiFi, agak jarang smartphone mid-end memiliki koneksi wifi komplit sampai kelas tercepat 802.11 ac. Biasanya hanya b/g/n. Sementara Mi4i dilengkapi dengan koneksi WiFi yang lengkap termasuk teknologi MU-MIMO yang membuat koneksi WiFi bisa 3 kali lebih cepat untuk menonton streaming HD movies, bermain game online dan mendownload  file-file yang besar. Frekwensi WiFi yang di support sudah 2.4GHz dan 5GHz.
Sementara untuk koneksi bluetooth, Mi4i sudah mempunyai type bluetooth 4.1 yang mendukung BLE atau Bluetooth Low Energy.
Â
Baterai dan Memory.
Hugo Barra memberitahu, bahwa teknologi baterai yang digunakan Xiaomi Mi4i adalah teknologi baterai smartphone yang baru, yang sanggup menyimpan kapasitas daya yang besar dengan ukuran yang lebih tipis (High Densities 4.4V using 700Wh/L Polymer Cell).
Baterai berukuran 3120 mAh ini bertipe Lithium-ion polymer dan dikembangkan Samsung. Sekarang ini baru ada 2 type device yang menggunakan teknologi baterai baru ini, dan Mi4i menjadi device ke-2 yang menggunakan teknologi ini, beda beberapa minggu dari device Samsung Galaxy S6 yang menggunakan  teknologi yang sama. Dengan teknologi ini, dibandingkan smarphone dengan layar 5” lain, rata-rata kapasitar baterai Mi4i 38% lebih besar.
Pada Mi4i bisa jadi kita mendapat unit baterai buatan Samsung atau Sony, sesuai policy dari Xiaomi tadi, yang bersiap dengan multi suppliers Xiaomi memanfaatkan teknologi Qualcomm quick charge pada Mi4i, untuk pengisian baterai yang lebih cepat. Dalam 1 jam pengisian baterai bisa menyentuh 40% kapasitas baterai.
Memory penyimpanan Mi4i hanya memory internal, tanpa dilengkapi slot memory eksternal dengan RAM 2GB LPDDR3.
Tentu saja baterai tanam dan memory internal akan menjadi perdebatan panjang bagi konsumen, yang merasa baterai yang mudah diganti dan penggunaan memory card  sangat memudahkan.
Hugo Barra memberikan argumen, bahwa ternyata penjualan spare baterai untuk Xiaomi sendiri jumlahnya tidak signifikan. Ini menandakan hanya sedikit orang yang mempersiapkan 2 baterai atau lebih untuk device yang sama. Dengan baterai internal, bisa mendapatkan penyimpanan daya high density, kapasitas besar, tetapi tetap slim untuk menjaga ketebalan device.
Sedangkan untuk memory eksternal, menurut Hugo, banyak orang menjadi bingung ketika memiliki 2 macam memory, internal dan eksternal. Banyak yang tidak menyadari sebuah data harus disimpan di internal atau di eksternal. Selain itu eksternal memory card banyak yang palsu  dengan kinerja buruk, dan kalaupun bagus kinerjanya, kecepatannya tidak secepat memory internal. Hugo menambahkan kedepan kebanyakan device akan menempuh jalur yang sama, intenal battery dan internal memory.
Masih menurut Hugo, dalam survey mereka, kebanyakan isi eksternal memory lebih banyak dipakai untuk menyimpan file remeh temeh seperti film dan gambar-gambar. Cloud dan USB OTG menjadi tambahan solusi untuk mereka yang merasa 16 giga internal memory didalam Mi4i tidak cukup.
Software dan Penutup
Operating System Mi4i base on android OS terbaru Lollipop, yang di blend dalam MIUI 6. Memang dalam sejarahnya, Xiaomi dibangun lebih dahulu dari OS android. Ketika android baru berkembang, Xiaomi dengan MIUI menjadi salah satu pilihan custom rom android yang memukau banyak pengoprek android karena tampilannya yang berbeda. Icon-icon yang lebih fresh dan tema-tema yang unik, juga tampilan utamanya yang menghilangkan apps drawer dan menjadikan android hanya memiliki sisi depan untuk aplikasi, seperti iOS.
Kekuatan fans nya terasa disini, dengan tersebarnya banyak tema yang bisa diunduh gratis atau berbayar, dan custom rom yang banyak. Berangkat dan besar dari sisi fans yang kuat, Xiaomi mengambl jalan yang berbeda dengan para vendor lain. Apa yang menjadi tabu untuk vendor lain seperti root dan custom rom, Xiaomi mempersilahkan penggunanya melakukannya. Bahkan banyak fitur MIUI dibangun dengan usulan fitur dari para fans nya.
MIUI memiliki banyak fitur unik, dan seringkali fitur ini tidak tampak langsung, tetapi harus ditemukan, yang sering menjadi kejutan menarik bagi para penggunanya ketika berhasil menemukannya. Secara UI dengan segudang fitur, kadang memang terasa MIUI ini cukup berat dan lumayan agresif dalam pengaturan konsumsi RAM. Kadang masih terasa ada sedikit hiccup dalam pemakaian panjang, tetapi dalam batas yang masih sangat wajar.
Mi4i sepertinya akan menjadi device dengan catatan penjualan yang sukses untuk Xiaomi, dimana sebuah device mid end memiliki spesifikasi bagus juga dilengkapi teknologi baru yang menarik diletakkan didalamnya. Dengan harga 2.799 jt untuk pasar Indonesia, akan menjadi sebuah mid-end device yang lumayan sulit dilawan oleh banyak vendor lain.