New York 13 Agustus 2015.
Hari ini, bertempat di Lincoln Center, New York, Samsung secara resmi memperkenalkan dua flagshipnya yang baru. Pertama adalah Galaxy Note5, yang sudah ditunggu-tunggu para Noters dan penyuka phablet, kemudian device yang mirip dengan flagship Galaxy S6 edge, dengan ukuran yang lebih besar yaitu Galaxy S6 edge+.
Berbeda dengan tahun lalu, dimana Samsung membuat dua model seri Note, yaitu Note4 dan Note edge, kali in Samsung merasa keduanya harus memiliki diferensiasi yang lebih.
Galaxy Note5, diposisikan sebagai device yang lebih diprioritaskan untuk produktifitas, sementara Galaxy S6 edge+ untuk mengeksplor lebih jauh kemampuan dua kaca yang melengkung (dual edge) dan lebih diarahkan untuk mereka yang lebih memilih multimedia/entertainment.
Pada kedua device baru ini, sebenarnya ada kesamaan spesifikasi dasar hampir di semua bagian, yang akhirnya bisa jadi memudahkan konsumen untuk memilih. Jika memang membutuhkan kegunaan S-pen, bisa memilih Galaxy Note5, dan ketika membutuhkan layar besar phablet dengan keunggulan desain lengkung dan jarang menggunakan S-pen, bisa memilih Galaxy S6 edge+
Setelah kita berkutat dengan banyak bocoran sejak lebih dari satu bulan lalu, inilah spesifikasi yang diusung oleh ke dua device Galaxy Samsung yang baru.
Prosesor : Exynos 7420 Octacore, 64 bit 14nm, dengan 4 inti berarsitektur A53 yang irit baterai berjalan di 1.5 GHz, dan 4 inti lagi berarsitektur lebih kencang A57 berjalan di 2.1 GHz. Prosesor ini adalah prosesor yang sama dengan yang digunakan Galaxy S6 dan S6 edge.
Sebelumnya ada rumor kalau prosesor yang digunakan akan berseri Exynos 7422. Sebenarnya antara prosesor Exynos 7420 dan 7422 sama dalam arsitektur dan speed, bedanya didalam SOC (System On Chip), pada Exynos 7422 direncanakan sudah diintegrasikan modem untk penerimaan sinyal telepon (LTE). Sementara di Exynos 7420, modem masih menjadi chip yang terpisah, tidak di dalam SOC.
RAM : LPDDR4, 4GB ( Ini 1GB lebih besar dibanding Galaxy Note4 maupun Galaxy S6 yang menyediakan 3GB RAM)
RAM dengan type LPDDR4 ini menjadi RAM yang saat ini memiliki kinerja tercepat. Dibandingkan dengan Galaxy Note4 yang masih menggunakan LPDDR3, RAM di Galaxy Note5 secara teknis bisa 2 kali lebih cepat dalam speed.
Internal Storage: 32GB atau 64GB, dengan type UFS 2.0.
Layar : 5,66 inci , Super AMOLED display, resolusi QuadHD (2560 x1440) , dengan kerapatan 518ppi, diperkuat lapisan tahan gores dan bentur Corning Gorilla Glass 4.
Kamera : 16MP kamera belakang dengan OIS (Optical Image Stabilization) dilengkapi realtime HDR dan Phase Detection Auto Focus.
5MP kamera depan selfie, juga support HDR. Keduanya dengan aperture f/1.9.
Kamera belakang juga berkemampuan merekam Video dalam format 4K, slow motion dan dilengkapi VDIS (Video Digital Image Stabilization)
Baterai : 3000 mAh, internal battery non removeable, support fast dan wireless charging.
Ukuran:
Galaxy Note 5: 153.2 mm x 76.1 mm x 7.6 mm dengan berat 171 gr.
S6 edge+ : 154.4 mm x 75.8 mm x 6,9 mm dengan berat 153 gr.
OS : Android 5.1.1 Lollipop (yang bisa di-update kelak ke Android Marshmallow), dilengkapi Touchwiz UI
Connectivity: LTE cat6/9, NFC, WiFi 2.4/5GHz MIMO (2×2), Bluetooth v4.2, ANT+, GPS support Glonass & Beidou.
Sensors: Fingerprint, Accelerometer, RGB Light, Proximity, Gyroscope, Geo magnetic, Barometer, Hall dan HRM
Colour: Black Sapphire, White Pearl, Gold Platinum, Silver Titanium
Desain
-Review kali ini kita fokuskan kepada Galaxy Note5-
Secara Desain, dibandingkan dengan Galaxy Note4 sebelumnya, Galaxy Note5 mendukung rancang bangun desain dari benang merah milik Galaxy S6 edge, berbahan campuran antara logam dan kaca Gorilla Glass 4, tetapi kali ini dengan bagian curve atau melengkung bukan pada layar, melainkan pada bagian belakang, yang secara ergonomis terasa lebih nyaman digenggam, karena bagian belakang yang melengkung, sesuai dengan kontur lengkungan tangan kita yang bisa membantu menambah grip lebih baik. Penggunaan bahan perpaduan metal dan glass ini juga secara tampilan langsung membuat Galaxy Note5 terlihat jauh lebih premium dibanding saat Samsung masih bergulat dengan bahan yang kebanyakan dibuat dari polycarbonate.
Walau ukuran layar Galaxy Note 5 sama dengan Galaxy Note4, secara fisik yang sangat terasa adalah lebar smartphone yang lebih kecil 2.5mm dan tebal yang menipis hampir 1 mm.
Lebar yang mengecil tanpa mengorbankan ukuran layar, dengan ukuran bezel yang menipis (thin bezel), selain membuat bentuk lebih cantik dan terlihat lebih modern, membuat smartphone dengan ukuran phablet ini jauh lebih nyaman digenggam, bahkan digunakan dalam genggaman satu tangan. Satu lagi, walaupun persepsi kita device dengan layar 5,7 inci adalah device yang besar, ternyata Galaxy Note5 sangat mudah dimasukkan ke dalam saku celana jeans depan, dan tidak terasa mengganggu saat berjalan bahkan saat duduk.
Kinerja
Menggunakan prosesor yang sama dengan type Galaxy S6, Exynos 7420, sebenarnya ada lompatan yang signifikan dibanding Exynos 5433 yang dulu dipakai di Galaxy Note4. Sampai saat ini Exynos 7420 octacore 64bit dengan proses produksi 14nm masih menjadi prosesor yang tercepat dibanding semua flaghship yang sekarang ada di pasaran. Sebenarnya arsitektur prosesor Exynos 7420 buatan Samsung, sama dengan arsitektur prosesor snapdragon 810 buatan Qualcomm, keduanya dibangun dari 4 inti prosesor arsitektur Arm A53 yang lebih hemat daya dan 4 inti prosesor A57 yang lebih cepat. Bedanya di proses produksi, teknologi produksi prosesor Exynos 7420 sudah menggunakan 14nm, sementara snapdragon 810 masih menggunakan 20nm. Dengan produksi 14nm, prosesor menjadi lebih kecil, lebih hemat daya dan lebih sedikit menghasilkan panas. Panas ini yang sebenarnya menjadi momok dari snapdragon 810 yang membuatnya throttle, atau dalam waktu singkat harus menurunkan clock speed prosesornya, sehingga membuat kinerjanya sulit maksimal, yang dialami oleh banyak smartphone dari beberapa vendor pemakainya.
RAM 4GB LPDDR4 menjadi bekal baru di Galaxy Note5 (juga Galaxy S6edge+), kedua smartphone Samsung ini yang pertama kali memiliki RAM 4GB. Sebenarnya di Galaxy Note5 yang menggunakan S-pen, lebih banyak aplikasi yang harus selalu berjalan di background untuk mendeteksi dan menjalankan fungsi S-pen ini. Penambahan RAM yang lebih besar tentu saja akan terasa manfaatnya, supaya senantiasa ada ruangan yang cukup untuk banyak aplikasi bisa berjalan lancar secara multitasking.
Secara keseluruhan gabungan dari kerjasama Prosesor yang kencang dan RAM yang lega ini, membuat kinerja di Galaxy Note5 terasa sangat snappy, cepat, dengan perpindahan yang halus. Tidak ada perlambatan yang terasa saat kita berganti-ganti aplikasi, Galaxy Note5 senantiasa sanggup memberikan tenaga menjalankan banyak aplikasi dengan baik.
OS Android 5.1.1 dengan touchwiz baru yang lebih ramping, sekarang tampil pula dengan icon-icon yang lebih baru. Lollipop yang langsung 5.1.1 secara out of the box, terasa lebih baik dalam mengatur management RAM dan terasa lebih efisien dalam pengaturan baterai. Touchwiz yang sekarang mulai dirampingkan sejak Galaxy S6, semakin terlihat lebih mature, terstruktur dan rapi. Jika kita sudah menjadi pengguna beberapa device Samsung dari lama, akan merasakan perubahan touchwiz yang semakin berbenah, terasa semakin baik, terstruktur, lebih bisa di kustomisasi, ringan dan cepat.
Jika diperlukan hasil benchmark, benchmark Galaxy Note5 hasilnya mirip dengan Galaxy S6, dengan AnTuTu score berkisaran 65.000-70.000 poin. Saat ini device Samsung dengan prosesor Exynos 7420 masih menempati ranking teratas pada list benchmark.
Layar
Layar Galaxy Note5 sempat diisukan akan menggunakan resolusi 4K. Tetapi sepertinya kita harus menunggu lebih lama untuk sampai ke resolusi tersebut. Resolusi yang didukung Galaxy Note5 tetap 2K atau QuadHD, dengan kerapatan 518ppi. Seperti biasa kerapatan tersebut sangat rapat, diatas retina display dan mata kita sudah tidak bisa melihat sebuah titik pixel. Apa yang bisa dikatakan mengagumkan dari keseriusan Samsung mengembangkan layar Super AMOLED, ternyata walaupun versi sebelumnya Galaxy S6 sudah memiliki layar terbaik, tetap saja ketika disejajarkan, terlihat masih ada peningkatan kualitas layar. Huruf-huruf terlihat rapi berjajar dan jelas, warna-warna terlihat hidup atau pop up. Seperti biasa, Samsung tetap menerapkan setting yang bisa kita atur untuk standar layar, seperti Basic jika ingin menampilkan warna seperti layaknya screen LCD, AMOLED Photo untuk bisa mengikuti gradien warna AdobeRGB dari hasil foto kamera profesional, AMOLED Cinema untuk mengikuti standar warna dari film-film bioskop, dan Adaptive Display sebagai default, supaya warna yang ditampilkan layar senantiasa berubah sesuai ambient cahaya dimana device kita gunakan.
Update: baru saja DisplayMate, sebuah organisasi yang spesial mengurusi kalibrasi layar dan dikenal luas dengan serangkaian test nya pada banyak device, melakukan serangkaian test pada layar Galaxy Note5 dan menyatakan kalau Galaxy Note5 sekarang adalah smartphone yang memiliki kualitas layar terbaik dari semua smartphone yang beredar sekarang ini.
Gelar ini sebelumnya dipegang oleh Galaxy Note4, kemudian Galaxy S6 dan sekarang Galaxy Note5. Walaupun ketiga device tersebut sebenarnya secara spesifikasi mirip, Super AMOLED dangan resolusi QuadHD, ternyata dalam 1 tahun memproduksi layar, Samsung sanggup tetap memberikan peningkatan kualitas pada layar yang dibuat.
Walaupun memiliki ukuran layar dan resolusi yang sama, ternyata layar Galaxy Note5 memiliki efisiensi penggunaan energi daya 21% lebih hemat dibanding layar Galaxy Note4.
Selain itu dalam mode auto brightness, nilai yang dimiliki Galaxy Note5 naik 111 poin diatas Galaxy Note4. Padahal Galaxy Note4 sudah memiliki auto brightness 750 cd/m2. Sekarang GalaxyNote5 masih bisa ditingkatkan lagi di 861 cd/m2.
Auto brightness yang tinggi ini memungkinkan device dibaca jelas dibawah terik sinar matahari. Satuan cd/m2 atau nits, menandakan candela per meter persegi. Kira-kira kecerahan layar 861 cd/m2 adalah, kecerahan layar yang sama dengan 861 buah lilin yang dijajarkan dalam area 1Meter x 1Meter.
Layar device bisa dibaca dibawah sinar matahari, minimal membutuhkan kecerahan 400 nits, tetapi itupun saat kondisi layar tidak langsung terkena sinar matahari, melainkan dalam lindungan bayang2. Jika harus diterpa sinar matahari langsung, dibutuhkan kira-kira kecerahan 700 nits untuk tetap mempertahankan layar tetap nyaman dilihat, termasuk warna yang tidak menjadi terlalu wash out. Jika device yang kita miliki sekarang sulit dibaca dibawah sinar matahari, berarti kemungkinan auto brightness nya tidak mencapai angka tersebut.
Ukuran layar phablet juga dimanfaatkan Samsung untuk mendorong pemakainya bisa lebih produktif dengan kemampuan split screen layar, yang masing-masing menjalankan aplikasi berbeda bersamaan. Bahkan pada beberapa aplikasi, masing-masing aplikasi bisa bersinergi, misal memindahkan gambar atau meng-copy dari satu aplikasi ke aplikasi lain.
S-pen
S-pen yang baru, kali ini secara desain tampil lebih selaras, karena seluruhnya bisa masuk ke dalam frame (silo). Cara mengeluarkannya juga berbeda dengan 4 seri S-pen Galaxy Note sebelumnya yang harus ditarik dengan kuku, kali ini S-pen bisa didorong ke dalam untuk kemudian memicunya mengeluarkan kepala untuk ditarik, yang akan dikenal dengan istilah auto eject. Ketika S-pen tidak sengaja tertekan dan keluar sebagian kepalanya, sesungguhnya posisinya masih terkunci cukup rapat, dan baru keluar ketika ditarik. Desain ini memungkinkan kita tidak kehilangan S-pen yang terjatuh karena tanpa sengaja tertekan. Kabarnya auto eject ini dibuat selain tuntutan desain yang lebih rapi karena semua bagian S-pen terbenam ke dalam, juga karena keluhan para wanita yang jika harus menarik keluar S-pen dengan kuku sering mengalami kekhawatiran kukunya rusak atau poles kukunya terkelupas. Dengan bagian kepala S-pen yang menyembul, para wanita dengan tenang bisa menarik S-pen dengan jepitan jari, tanpa melibatkan kuku.
Bagian atas S-pen yang clickable seperti bagian atas pena untuk mengeluar-masukkan ujung pena, seringkali menggoda jempol kita untuk memainkannya, klik-klik, klik-klik. Konon kabarnya kondisi ini seringkali dilakukan tanpa sadar untuk melepas ketegangan, dan kadang suaranya yang berulang tetap, membantu orang lebih fokus, walau memungkinkan orang lain yang mendengarnya menjadi senewen ð
Selain bentuk S-pen yang berubah, ternyata ketika dibandingkan dengan S-pen milik Galaxy Note4, S-pen Galaxy Note 5 terasa lebih presisi dan lebih “hidup” ketika digunakan, padahal keduanya memiliki pressure sensor sensitivity yang sama, yaitu di 2048 (8x lipat dibanding s-pen pertama). Ternyata yang berubah kali ini bukan di pressure sensor S-pen, melainkan di lapisan digitizer dibawah permukaan layar.
( Untuk lebih jelas mengenai cara bekerja S-pen bisa dibaca disini “S-Pen bagaimana cara kerjanya” )
Selain itu diperkenalkan Air Command yang baru, selain desain layout yang berbeda, kita juga bisa melakukan kustomisasi untuk menambah tiga buah aplikasi yang paling sering kita akses, misal aplikasi S-note, Facebook, Gmail , Instagram dll, selain 3 aplikasi S-pen yang utama yaitu:
Action Memo – Untuk catatan singkat seperti alamat, no telepon, alamat website, yang kemudian tulisan tangan ini bisa diterjemahkan langsung menjadi huruf digital untuk di save di kontak telepon, membuka web site, menelepon, dll, atau disimpan sebagai catatan biasa.
Smart Select – Dengan menu ini S-pen bisa digunakan untuk memilih gambar atau memblok tulisan dengan cepat. Untuk gambar, kita bisa langsung memilih gambar yang sedang tampil di layar dan langsung meng-crop nya sesuai kebutuhan, dapat dipilih apakah di crop biasa berbentuk kotak, atau bahkan mengikuti bentuk gambar dengan lasso. Setelah dipilih, gambar bisa langsung di share atau disimpan. Sangat memudahkan untuk mereka yang sering berbagi konten, misal ke twitter atau social media lain, atau membuat banyak catatan yang dilengkapi gambar.
Screen Write – Menu S-pen ini memudahkan untuk menambah catatan dari apa yang tampil di layar. Misal menambahkan petunjuk pada peta, stabilo pada kalimat penting, menambahkan gambar dan tulisan pada foto, dll.
Pada Galaxy Note 5 yang baru ini, ditambahkan fungsi enhanced hand writing, dimana ketika file berupa pdf dikirimkan, bisa di edit dengan coretan bahkan ditandatangani, tetapi bentuk filenya bertahan tetap PDF. Sebelumnya jika kita ingin melakukan hal ini, bentuk PDF akan diubah menjadi JPG. Akan sangat berguna untuk mereka yang harus meng-approve atau menandatangani surat penting, yang langsung bisa dikerjakan secara digital dengan mudah.
Ada juga fungsi tambahan S-pen baru, yang terasa penting, yang kali ini bisa menambah kenyamanan dan kecepatan untuk mencatat hal penting atau ide segera. Samsung menamainya Screen Off Memo. Dengan fitur ini, ketika device dalam keadaan mati, pena dicabut, dan layar masih gelap bisa langsung ditulisi dan disimpan ke S-memo.
Sebenarnya mengapa fungsi screen off memo ini ditambahkan? Selain bisa mengakses pena dan menulis dengan cepat, fungsi ini memudahkan akses ke memo ketika device dikunci oleh pertahanan finger print atau password. Untuk mengakses memo, biasanya kita harus melewati security ini. Dengan adanya screen off menu, masalah ini bisa dilewati. Cukup mencabut pena, menulis pada layar, dan masukkan lagi smartphone kedalam saku, tulisan tadi akan otomatis tersimpan di dalam S-note, tanpa kita harus meng-unlock layar.
Fungsi baru lain dengan S-pen di Galaxy Note5 dinamai Scroll Capture. Biasanya jika kita membuka sebuah web, dan memerlukan datanya untuk disimpan atau nanti dibaca lagi, seringkali kita meng-capture halaman per halaman yang tampil dengan screen capture. Fungsi scroll capture memudahkan kebutuhan ini cukup dengan sekali memilih menu screen write, kemudian akan ada tambahan menu scrooll capture dikiri bawah, dan kita tinggal menambahkan halaman per halaman, dan menjadikan apa yang dicapture menjadi satu file gambar yang memanjang. Setelah itu jika dibutuhkan, capture screen tadi bisa di tandai, diberi marking, tambahkan catatan dengan S-pen, dan bisa disimpan atau dikirimkan utuh, tidak terpisah-pisah halaman per halaman.
Saya pikir fungsi ini akan berguna juga bagi mereka yang sering membutuhkan bukti otentik percakapan di chatting apps, misal BBM. Banyak pemakai BBM seringkali pusing dengan catatan percakapan mereka, sehingga ketika harus berganti smartphone, mereka takut kehilangan data percakapan tersebut. Memang BBM bisa di save, tetapi percakapannya akan disimpan dalam bentuk text biasa. Dengan scrool capture, bisa mendapatkan capture percakapan utuh dan menyambung, juga terlihat lebih otentik.
Banyak orang mengira, kalau fungsi S-pen lebih untuk mencatat atau membuat oret-oret atau membuat sketsa. Tetapi sebenarnya S-pen sangat baik untuk memilih text dengan presisi, juga untuk mengedit foto. Banyak tersedia aplikasi-aplikasi untuk mengedit foto yang bagus di android, yang bisa menolong banyak orang yang tidak mengerti photoshop sekalipun, untuk berkreasi lebih jauh dengan fotonya. Berbeda dengan jari yang ketebalannya besar, S-pen akan jauh lebih presisi untuk mengedit foto.
Pada aplikasi photo editor yang baru di Galaxy Note5, sekarang fiturnya lebih komplit dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya, bahkan tersedia fungsi colour picker yg baru, untuk menduplikasi warna yang sesuai seperti yang tampil di foto. Memang sebelumnya di Galaxy S6, fitur colour picker ini juga ada, hanya menggunakan jari bukanlah hal yang mudah dan presisi. Banyak kemungkinan bisa kita lakukan dengan fungsi editor yang satu ini, misalnya dengan colour picker ini saya mencoba meng-edit sebuah foto makanan, menghilangkan sebagian dari gambar foto (white tooth pick) dan mencoba menghilangkan sebagian tulisan pada tissue.
Semua dikerjakan dengan mudah dan singkat, seperti kita menggambar atau mengoret-oret dengan pena.
Video
Seiring bertambahnya banyak orang mulai sering melakukan broadcast video di social media, baik melalui hangout, periscope, Vine, bahkan membroadcast acara besar seperti launching Samsung ini melalui Youtube, pada kedua device ditambahkan fungsi baru yaitu Live Broadcast. Dengan kemampuan langsung streaming video ini, kita bisa langsung mengirimkan video dari apa yang kamera lihat saat ini kepada follower, teman, maupun kalangan terbatas seperti keluarga. Fungsi live broadcast ini hasil kerjasama langsung Samsung dan Youtube.
Selain itu fungsi video di kedua Galaxy ini juga dikembangkan dengan menambahkan fitur Video Collage. Fitur ini dibuat lebih untuk sosial media, dengan menggabungkan 4 buah video 6 detik dalam satu halaman collage. Kemudian video bisa dengan mudah ditambahkan lagu dan tulisan. Setelah video selesai tinggal di post ke sosial media seperti instagram, vine, FB dll.
Dibawah ini contoh Video Collage yang menampilkan suasana dari keempat arah berbeda, perempatan WallStreet.
Secara hardware, pada Galaxy Note5 ini, video menjadi bagian yang diperhatikan lebih oleh Samsung, karena menyadari masyarakat sekarang sedang beralih, dari hanya sekedar foto diam, ke video yang bergerak. Ribuan jam video di Youtube tiap hari dihasilkan dari kamera smartphone.
Selain menambahkan OIS (Optical Image Stabilization) yang memungkinkan lensa bergerak untuk menyeimbangi gerakan tangan dan menghasilkan gerakan video yang lebih smooth, kali ini Samsung juga menambahkan VDIS (Video Digital Image Stabilization). Dengan kombinasi OIS dan VDIS, kita bisa mendapatkan gambar gerakan video yang lebih smooth dibandingkan smartphone biasa tanpa OIS dan VDIS.
Gambar video yang dihasilkan juga sangat jelas, baik di kondisi pencahayaan terang maupun malam hari. Untuk ukuran video, sama seperti versi Galaxy Note4 sebelumnya, sudah support untuk mengambil video dalam format 4K, Full HD 60 fps, atau full HD standar, termasuk mengambil gambar dengan gerakan lambat.
Contoh Video yang coba di capture sambil bergerak bisa dilihat di link ini “Journey To The Next Galaxy”
Kamera
DXoMark, situs lab yang serius mengukur dan melakukan test pada banyak kamera profesional, termasuk kamera smarphone, membuat list kamera smartphone mana yang menurut hasil test mereka terbaik. Dari 10 list pertama, posisi pertama dan kedua dipegang oleh Galaxy S6 edge dan Galaxy Note4.
Kamera pada Galaxy Note5 tidak jauh berbeda dengan Galaxy S6 edge karakternya. Kameranya cepat, detail yang bagus, realtime HDR dan sanggup digunakan disegala kondisi cahaya, dari pemotretan dibawah sinar matahari yang terik, hingga low light malam hari atau di dalam ruangan. Pada banyak kondisi lowlight kita akan menemukan kamera Galaxy Note5 yang didukung OIS akan sangat membantu untuk membuat foto-foto tetap fokus dan tidak blur, sedangkan pada cahaya yang cukup bahkan saat memegang device dengan satu tangan yang cenderung mudah bergerak, foto-foto akan terlihat jarang sekali tidak fokus dan steady.
Kali ini seperti Galaxy S6, Galaxy Note5 juga memiliki akses cepat ke kamera dengan hanya double tap di home button, kapan pun itu, dari posisi smartphone mati atau sedang menjalankan aplikasi lain, langsung menjalankan aplikasi kamera dan siap mengambil momen. Sepertinya hanya hal simpel, double tap home button untuk mengakses kamera, tetapi setelah kita terbiasa menggunakannya, kita akan sangat menghargai fitur ini, karena merasa kapanpun siap untuk segera mengambil foto. Fungsi kamera smartphone yang dikenal dengan point and shoot, akan terasa fungsinya dengan bantuan double tap ini.
Kamera belakang juga memiliki spesifikasi mirip dengan Galaxy S6, 16MP dan kamera depan 5MP, dimana keduanya sama-sama mendukung realtime HDR dan aperture f/1.9.
Dengan kombinasi realtime HDR dan aperture yang besar, kamera memiliki kemampuan untuk menangkap shade yang beragam dan tetap cukup menerima cahaya di kondisi low light. Berbeda dengan fungsi HDR biasa yang banyak kita temui juga di kamera-kamera smartphone lain, dimana saat kita mengambil foto, kita harus lebih lama diam dan kamera mengambil 2 atau lebih gambar dengan fokus ke area yang gelap dan area yang terang kemudian menggabungkannya. Real time HDR tidak melakukan hal tersebut. Kondisi High Dinamic Range (HDR) dari suasana foto yang akan kita ambil, langsung ready setiap saat karena sudah dikerjakan algoritmanya di dalam sensor. Ketika kita mengambil foto, tidak dibutuhkan stand still dan menunggu foto2 yang berbeda exposure digabungkan, secara instan foto HDR langsung didapatkan. Realtime HDR ini bisa kita set secara Auto, On atau Off.
Berbeda dengan Galaxy S6 yang tap to focus nya hanya menajamkan auto fokus pada objek yang dipilih, pada Galaxy Note5 sekaligus di enhance untuk membuat Auto Exposure disesuaikan sedikit, berdasarkan kondisi objek yang dipilih sebagai fokus.
Kemudian pada bagian mode kamera Pro, jika pada S6 belum mendukung shutter speed dan hasil RAW photo, pada Galaxy Note5 shutter speed sudah bisa diatur manual dengan waktu terlama 10 detik. Selain itu pada mode Pro (manual) ini, kita juga bisa mengatur ISO (ISO terendah 50) , White Balance, jarak fokus, dan AE.
Dengan kemampuan mode Pro yang lengkap ini kita bisa membuat lebih banyak kreasi foto, seperti foto light trails di jalan raya, seolah-olah jalan dipenuhi garis-garis cahaya dari lampu mobil, air sungai yang mengalir halus, atau kebalikannya, dengan shutter speed yg sangat cepat menangkap cipratan air yang jatuh, atau gelas yang pecah.
Beberapa contoh foto full resolution dari Galaxy Note5 dalam berbagai kondisi ambien cahaya bisa dilihat disini “Galaxy Note5 full resolution sample photo by gadtorade”
Enhanced Audio
Sebenarnya sudah cukup lama Samsung menyajikan hardware audio yang berkualitas, dengan menyediakan DAC (Digital to Analog Converter) chip dari merek terkenal, Wolfson. Tetapi kemungkinan tidak banyak orang tahu, karena Samsung jarang mengutarakan hal ini, berbeda dengan device-device lain yang mencantumkan hi-fi audio, atau bahkan menyatakan diri sebagai smartphone audio, yang terkadang tidak memiliki dedicated chip audio dan hanya berbekal setting “equalizer” dan mengandalkan SOC audio bawaan prosesor.
Dengan DAC chip, sumber audio yang tidak berubah dalam bentuk digital harus memiliki cara sepresisi mungkin diubah menjadi data analog untuk mengalir ke output audio, ke speaker, earphone atau headphone, dan bisa kita dengar sebagai suara.
Kali ini pada Galaxy Note5, Samsung menyertakan UHQ, Ultra High Quality audio yang sanggup menghandle file audio 24 bit/192Khz.
Sebagai pembanding, kebanyakan lagu yang kita dengar dalam format MP3, lebih kecil dalam ukuran file, tetapi kompresinya menghilangkan banyak suara-suara yang dianggap tidak dapat didengar oleh telinga kita.
Setelah MP3 kita mengenal CD audio quality, 16 bit/44Khz yang kompresinya tidak sepadat MP3. Diatas itu ada audio kualitas studio yang dikenal dengan audio 24bit.
Audio 24 bit ini dipercaya sebagai mastering, sesuai kualitas rekaman ketika dibuat di studio. Ada beberapa format audio UHQ (lossless) yang kita kenal, tetapi biasanya yang umum adalah flac.
Galaxy Note5 selain mampu memutar Ultra High Quality audio, juga memiliki amplifier yang lebih advance dibanding Galaxy S6. Selain hasil suara yang lebih bertenaga, disertakan pula teknologi UHQ upscaling. Dengan ini file MP3 yang kita miliki dinaikkan kualitasnya ketika diputar, menghasilkan suara yang lebih baik clarity dan lebih kaya warna suaranya.
Membandingkan format lagu yang sama dengan mengaktifkan UHQ upscaling, akan terasa berbeda ke arah yang lebih baik. Lagu lossless yang sama, diputar baik di Galaxy Note4, Galaxy S6, dibandingkan dengan Galaxy Note5 terasa ada perbedaan. Pada Galaxy Note5 terasa lebih bertenaga, hangat dan lebih bening. Jika kita memutar lagu dengan format 24bit ini, akan terlihat di cover dan daftar lagu, label UHQ dikenakan di setiap judul lagu. Tentu saja untuk mendapatkan manfaat suara yang lebih baik, kita harus melengkapinya dengan menggunakan earphone atau headphone yang berkualiatas baik.
SideSync 4.0
Sebenarnya aplikasi Sidesync sudah dikeluarkan around tahun 2013, dan sekarang sudah sampai ke versi 4.0, yang dikeluarkan berbarengan peluncuran Galaxy Note5.
Aplikasi sidesync ini memungkinkan device kita di mirroring ke PC atau ke tablet, baik via kabel atau wireless. Dengan kemampuan ini, misalkan device kita sedang di charge atau berada di ruangan lain, kita tetap bisa menggunakannya sambil bekerja di pc atau notebook. Semua fungsi termasuk menelepon, sms, chatting bahkan kamera bisa diaktifkan dari jarak jauh. Yang juga memudahkan adalah cara berbagi file antara device dan PC/laptop, yang masing-masing tinggal drag and drop, atau bisa juga dipergunakan untuk meng-copy paste tulisan dari pc ke Galaxy Note5, secara instan.
Berbagi hardware seperti mengetik di Galaxy Note5 menggunakan keyboard dari pc/notebook termasuk mouse-nya bisa dilakukan secara mudah melalui koneksi sidesync.
Jika kita kreatif, fungsi ini bisa dipakai juga untuk melakukan presentasi, apa yang kita kerjakan di Galaxy Note5 bisa ditampilkan real time di PC/notebook.
Sidesync ini benar-benar memudahkan untuk senantiasa berinteraksi dengan Galaxy Note5 kita, tanpa harus beranjak dari pekerjaan yang sedang dilakukan di PC/notebook. Dan satu lagi kabar baiknya, sidesync dengan pc/notebook tidak hanya berlaku untuk mereka yang menggunakan OS Windows, tetapi juga Mac dari apple.
Absennya Eksternal Memory dan Removeable Battery
Tentu saja kita akan selalu dengar pro dan kontra masalah ini. Sebagian orang merasa Samsung melakukan kesalahan besar dengan menghilangkan slot kartu memory eksternal dan mengganti baterai biasa dengan baterai tanam yang non removeable.
Banyak juga yang berpikir, sebenarnya inilah ciri yang membedakan smartphone Samsung dengan rivalnya iPhone. Kemudian lebih lanjut mereka bertanya, apakah ini langkah Samsung mengikuti iPhone?
Presiden dan CEO Samsung, JK Shin mengatakan di pembukaan launching Galaxy Note5 tentang filosofi Samsung yg sederhana :
We have a simple philosophy. We serve you, by listening to you.
We trust you. And we like to gain your trust the old-fashioned way, by offering better products and by offering new products first.
Banyak orang berkomentar soal Galaxy S6 yang tidak menerapkan slot SD card dan removeable battery, berharap Samsung mendengarkan mereka di Galaxy Note5. Tetapi ternyata Samsung tetap pada pendiriannya di Galaxy Note5 ð
Dari kata-kata JK Shin, terlihat dua hal, pertama Samsung memang mendengarkan konsumennya. Jadi jika ada konsumen kecewa karena tidak adanya removeable battery dan SDcard eksternal, sepertinya Samsung juga tahu.
Tapi pada kalimat berikutnya dikatakan, Samsung juga menawarkan produk yang lebih baik.
Tentu saja setiap orang berbeda-beda keinginan dan keperluannya. Samsung saya pikir juga mempertimbangkan masak-masak untuk benar-benar melepas eksternal memory card dan melepas removeable battery.
Mereka punya prinsip: ”jika sebuah teknologi sudah layak dan siap diterapkan, mereka akan menjalankannya.”
Walaupun terlihat praktis, memory card ini memang menjadi bottle neck dari kecepatan dan kinerja smartphone. Jika ribuan data dan foto sudah ada di dalamnya, setiap dibuka akan terasa membuat smartphone melambat ketika satu persatu gambar di loading. Sedangkan internal memory yang baru yang digunakan Samsung saat ini memiliki spesifikasi UFS 2.0, memory internal smartphone tercepat saat ini. Jika random write and read nya dibandingkan dengan memory card eksternal, bisa mencapai 28 kali lebih cepat. Dengan prinsip menghadirkan better product ini, Samsung akhirnya memilih menggunakan internal memory. Tentu saja ada work around untuk mereka yang memiliki banyak data. Pertama seringkali kebanyakan data yang dimiliki orang-orang di smartphonenya adalah entertainment data, berupa lagu, foto dan film. Diatas 50% data smartphone saya, senantiasa isinya memang berupa foto, lagu dan film. Paling banyak diantara ke tiga data tersebut berupa foto-foto.
Cloud menjadi pilihan pertama untuk senantiasa membackup secara otomatis data dan foto-foto yang kita miliki, yang bisa di set untuk berjalan selama kita tersambung ke wifi dan smartphone sedang di charge, sehingga kita tidak kawatir backup ini menghabiskan kuota data dan baterai. Keuntungan berikutnya memiliki backup di cloud adalah, datanya bisa langsung di akses dari banyak perangkat kita yang lain, memiliki backup ketika device kita hilang atau rusak, dan tidak repot dipindahkan saat kita berganti device. Samsung pada Galaxy Note5 menyediakan cloud storage 100 GB free via Microsoft Onedrive. Selain itu kita juga bisa membackup foto tanpa batasan storage ke Google photos.
Cara berikutnya kita bisa menggunakan flashdisk USB OTG, usb storage yang dengan mudah tersambung baik ke smartphone maupun ke USB komputer biasa karena memiliki 2 macam port USB, port USB ukuran standar untuk ke PC, dan port USB micro untuk tersambung ke device. Jika data kita mulai penuh, cukup cut dan paste data yang akan dipindahkan ke USB OTG, maka dengan cepat data dipindahkan dari internal memory smartphone ke USB OTG.
Untuk urusan baterai, pada Galaxy Note5 Samsung menggunakan baterai dengan teknologi baru, baterai Li-ion polymer dengan kepadatan 700Wh/L, berkapasitas 3000mAh dan support fast charging.
Sepertinya sebuah angka kemunduran jika dibandingkan dengan Galaxy Note4 sebelumnya yang menggunakan kapasitas 3200mAh. Tetapi saat pengujian, ternyata efisiensi baterai di Galaxy Note5 lebih baik dan bertahan lebih lama, walau angka kapasitasnya lebih kecil. Kali ini dengan fast charging, pengisian baterai juga lebih cepat. Samsung menetapkan angka sekitar 90 menit untuk mengisi baterai dari 0 sampai 100% dengan fast charger, tetapi pada beberapa pengujian, penuhnya baterai bisa diisi dengan 80 menit saja, yang berarti dengan kapasitas baterai lebih besar dari Galaxy S6 (2550mAh), kecepatan charging nya sama. Hal ini memberikan info kalau kecepatan pengisian baterai di Galaxy Note5 (3000mAh) sudah lebih maju diibanding Galaxy S6.
Bersamaan dengan urusan wireless charging, Samsung juga menerapkan fast charging pada docking wireless chargernya. Cukup 120 menit maka 3000 mAh baterai akan terisi penuh. Bagi kita yang banyak di jalan, Samsung juga menyediakan power bank dengan teknologi yang sama, fast charging.
Mereka yang mungkin belum sempat menggunakan fast charging, merasa baterai internal memang halangan, bahkan ada yang berpikir bahwa kalau baterai internal rusak, berarti baterai tidak bisa diganti dan unit harus dibuang. Tentu saja baterai bisa diganti, tetapi kita harus datang ke service center, karena mereka yang memiliki sparepart dan alat pembukanya. Jika sudah biasa menggunakan fast charging, jarang sekali device kita kehabisan baterai. Beberapa laporan review lain juga mengatakan kalau 3000 mAh baterai di Galaxy Note5 cukup bahkan sering lebih untuk dipakai seharian. Tidak beberapa lama lagi, kita juga akan bisa menemukan wireless charging akan terpasang di meja-meja cafe atau disediakan di dalam mobil secara build in.
Memang kembali kita bergantung kepada bagusnya jaringan yang kita miliki dan seberapa banyak kita menggunakan smarpthone tersebut untuk bisa mendapatkan daya tahan baterai yang sesuai dengan kebiasaan kita.
Untuk lebih tahu lebih detail mengenai teknis memory dan baterai internal, bisa coba me-refer ke Galaxy S6, yang catatan lebih lengkapnya bisa dibaca disini “Samsung Galaxy S6 My Story”
Samsung Pay
Walaupun Samsung Pay kemungkinan besar masih menunggu untuk bisa jalan di negara kita, tetapi secara prinsip Samsung Pay ini sudah siap untuk running, karena bisa digunakan di mesin konvensional yang masih memiliki pembaca strip magnetik, tanpa harus mengantinya dengan mesin NFC seperti yang dituntut type pembayaran lain.Teknologi MST (Magnetic Secure Transmission) manjadikan smartphone kita seolah-olah kartu kredit yang sedang digesek ke dalam mesin. Dengan bantuan security dari fingerprint sensor, pembayaran baru dianggap otentik dan bisa dilakukan.
Secara keamanan dan kemudahan, kita tidak lagi harus membawa fisik kartu kredit untuk bertransaksi, cukup swipe ke atas pada Galaxy Note5, akan tampil data kartu kredit yang sudah kita simpan, swipe ke kiri dan ke kanan untuk memilih kartu kredit yang akan digunakan, dan tempelkan jari untuk otentifikasi. Maka sinyal magnetik akan dikirimkan ke mesin kartu kredit untuk melakukan pembayaran.
Dengan kemudahan ini, sekaligus juga setiap transaksi berlaku sistem token yang unik, yang tidak akan bisa digandakan untuk transaksi lain. Tanpa kehadiran kartu fisik, security number di belakang kartu kredit tidak pernah bisa dilihat operator. Fingerprint juga menjadi kunci supaya jika smartphone kita hilang, tidak ada orang lain yang bisa menggunakan kartu kredit di dalamnya.
Selain untuk keperluan samsung pay, dan unlock screen, fingerprint yang pembacaan dan settingnya sekarang terasa lebih baik dan cepat, juga berguna untuk menggantikan username dan password pada web-web yang membutuhkan otentifikasi ketika kita buka, misalnya klik bca. Dengan otentifikasi fingerprint, selain lebih cepat karena tidak membutuhkan input data, kita juga terhindar dari “mata” lain yang mungkin berusaha melihat dan menghafal username dan password kita. Otentifikasi fingerprint ini juga bisa digunakan untuk mencegah file dan aplikasi penting kita diakses orang lain, termasuk juga saat kita mengaktifkan layer security yang lebih tinggi dengan Samsung Knox.
Penutup.
Galaxy Note5 sekarang ini bisa dikatakan menjadi device yang paling powerful dari Samsung. Untuk mereka yang selalu ingin memiliki smartphone terbaik, sepertinya ini adalah pilihan yang solid, smartphone dengan prosesor tercepat, layar terbaik, kamera yang sangat baik (dan sangat mungkin menjadi yang terbaik juga), sekaligus bisa mem-boost produktifitas dengan bantuan S-pen. Built quality nya juga premium dan sangat mudah dibedakan cirinya dari smartphone-smartphone lainnya.
Bagi mereka para Noters yang sudah kadung terbiasa menggunakan S-pen, juga akan merasakan perbedaan yang signifikan di seri Galaxy Note5 yang baru ini, dan kemungkinan akan sangat terbantu dengan fitur-fitur S-pen terbaru.
Terlalu sayang rasanya jika kita melewatinya karena berpendapat, tanpa removeable battery dan eksternal memory adalah sebuah kekurangan, sedangkan upgrade dan fiturnya jauh lebih berharga diatas itu. Setelah mencobanya, sepertinya kita akan melupakan ke dua hal tersebut.
Sampai sejauh ini, saya rasa Samsung masih tetap terdepan dalam urusan menghadirkan phablet yang powerful, sekaligus bisa memanfaatkan lebih kondisi layar besarnya dengan menghadirkan multiple screen dan input dari S-pen.
Walaupun telah banyak device-device maupun phablet lain yang bermunculan bahkan menggunakan nama Note, saya rasa hanya seri Galaxy Note dari Samsung sampai saat ini yang menawarkan Note yang bukan sekedar kata, tetapi juga fungsi yang tepat.