Site icon Lucky Sebastian

Panduan memilih SD Card untuk Smartphone

Smartphone, kamera, dan beberapa device yang membutuhkan penyimpanan data, sekarang ini banyak mengandalkan memory card sebagai storage penyimpanan. SD card sepertinya sudah menjadi standar yang paling umum, dibanding beberapa tahun yang lalu, dimana memory card masih memiliki banyak format bentuk, seperti memory stick dari Sony, MMC, CF, xD, Smart media, dll. Walaupun masih ada yang menggunakan, tetapi jumlahnya sudah sangat kecil.

Untuk smartphone sendiri rata-rata sudah menggunakan SD card dalam bentuk terkecilnya yang dikenal sebagai Micro SD. Micro SD ini bisa menjadi ukuran mini SD atau SD dengan menggunakan adapter.

Walaupun sudah umum digunakan, banyak orang yang tidak mengerti harus membeli SD card kategori apa dan seberapa cepat. Kebanyakan hanya berpatokan kepada ukuran kapasitas saja, misal 16GB, 32GB, 64GB atau 128GB. Banyak yang kebingungan, mengapa SD card 32GB brand A seharga X, tetapi Brand B bisa lebih mahal. Bahkan pada brand yang sama, mengapa dengan kapasitas yang sama, ada tipe yang lebih mahal karena di klaim lebih cepat.

Penjelasan di bawah ini kiranya bisa menjelaskan apa perbedaan dari masing-masing tipe SD card, dan seberapa besar perbedaan kecepatan yang akan kita ukur dalam test.

Banyak kode/icon/logo senantiasa terpampang dalam spesifikasi SD card yang akan kita beli (seperti ditunjukkan dengan anak panah diatas). Kebanyakan orang bingung, apa arti kode tersebut, dan mana yang menunjukkan spesifikasi yang lebih baik. Kita bahas kode-kode tersebut untuk membantu mengerti standar dari SD card.

SDHC dan SDXC

SDHC kependekan dari Secure Digital High Capacity

SDXC kependekan dari Secure Digital Extended Capacity

Perbedaannya mudah, hanya masalah kapasitas. Dari ukuran 4 GB – 32 GB akan tertulis sebagai SDHC. Diatas 32 GB akan masuk kategori SDXC. Secara teoritis SDXC akan support sampai ukuran kapasits 2TB (terabyte) atau 2048 GB.

FAT32 dan exFAT

Setiap storage harus memiliki standar arsitektur penyimpanan, supaya isinya bisa dibaca oleh berbagai hardware dan aplikasi. Untuk SD card sekarang ini, biasanya memiliki standar FAT32 dan exFAT. FAT sendiri kependekan dari File Allocation Table.

SDHC biasanya memiliki standar FAT32, dan SDXC memiliki standar yang lebih baru, exFAT.

Jika menggunakan standar FAT32, kekurangannya tidak bisa menyimpan single file yang ukurannya melebihi 4GB. Jadi walaupun kita punya memory card seukuran 32 GB dan ingin menyimpan sebuah film HD berukuran 5GB, kita tidak bisa melakukannya.

Arsitektur penyimpanan exFAT tidak mempunyai batasan single file tersebut, tetapi tidak semua OS bisa membacanya. Jika kita menggunakan Linux, memory card dalam standar exFAT akan menjadi masalah. Tetapi untuk kebanyakan operating system lain seperti Microsoft Windows, MacOS, android, iOS, dll, exFAT ini bisa dikenali dengan baik.

Speed / Kecepatan

Banyak orang bingung dengan kecepatan di SD card, karena ada beberapa tingkatan dan standar yang berbeda. Kecepatan ini biasanya dibagi dua kategori, kecepatan menulis atau write dan kecepatan membaca atau read. Write ini kecepatan file di ”tulis” ke SD card, dan read kecepatan file “dibaca” dari SD card. Biasanya kecepatan read selalu diatas kecepatan write. Sama seperti saat kita membaca buku, lebih cepat dibandingkan menuliskannya.

Standar kecepatan pertama sering dilambangkan dengan X kali. Misalnya 100X,  600X, dll. Acuan kecepatan dengan lambang X ini adalah kecepatan read, berdasarkan berapa kali relatif lebih cepat, dari kecepatan baca CD-ROM. Saat ini memang sudah semakin langka PC atau Laptop menggunakan lagi CD-ROM, yang cenderung kecepatan baca tulisnya jauh lebih lambat jika dibandingkan kecepatan storage sekarang. Kecepatan CD-ROM adalah 150 KB/s. Angka kecpatan ratusan kali ini lebih sebagai bahasa marketing yang turut membangun asumsi pengguna. Biasanya angka tersebut hasil uji coba di lab yang kondisinya mendekati sempurna, dan pada kemasan biasanya dilengkapi dengan kata “up to” .

 

Standar kecepatan berikutnya dikenal dengan Class, dilambangkan dengan angka dalam lingkaran tidak penuh atau huruf C.

Class 2 berarti kecepatan menulis atau writenya minimal harus 2 MB/s .

Class 4 berarti kecepatan menulisnya minimal 4 MB/s, d an seterusnya, hingga Class 10 yang dengan kecepatan tulis minimal 10 MB/s.

Kecepatan berdasarkan class ini yang sering membedakan antara memory card brand “mahal” dengan brand “murah”, walaupun sama class nya, seringkali pada brand mahal, kecepatan aslinya lebih tinggi dibanding standar kecepatan minimalnya.

UHS menjadi standar kecepatan berikutnya setelah standar kecepatan class. UHS (Ultra High Speed) tersedia sekarang ini dalam 2 kategori bus speed, UHS-I dan UHS-II .

Keberadaan bus speed interface ini secara teoritis bisa menaikkan kecepatan hingga 104 MB/s untuk UHS-I, dan 312 MB/s untuk UHS-II.

Ketika menggunakan standar UHS-II, maka pin kuningan dibelakang SD card sudah berubah, tidak lagi satu baris pin melainkan 2 baris pin.

Jika kita menggunakan SD card untuk smartphone, tidak perlu memilih standar UHS-II, karena sampai saat ini belum ada smartphone yang meyiapkan hardware untuk memanfaatkan baris pin bus ke dua. UHS-II ini lebih diperuntukkan untuk kamera DSLR kelas atas yang sudah support bus interface II.

 

SD Card berstandar UHS baik UHS-I dan UHS-II masih memiliki lagi class speed yang ditandai dengan icon huruf U dengan angka di dalamnya.

Class speed UHS ini memberikan standar kecepatan minimal write pada SD card. Dengan U1 berarti 10 MB/s , sedangkan U3 berarti 30 MB/s.

 

Setelah mengetahui kode dari SD card, sebaiknya apa yang jadi pertimbangan dalam memilih SD card?

Pertama tentukan kapasitas yang kita butuhkan. Lebih besar tentu saja lebih baik, tetapi biasanya kapasitas terbesar cenderung memiliki harga per GB lebih mahal, karena teknologi kapasitasnya biasanya berumur lebih muda. Sebagai contoh, kita ambil data pricelist harga memory card dari internet, dan membaginya dalam harga per GB.

*Harga pricelist ini jangan dianggap sebagai harga resmi real di pasaran, karena pricelist ini tidak menjelaskan apakah barang yang dijual memang asli dan resmi.

Sesuaikan juga kapasitas dengan kebutuhan pemakaian, karena semakin hari seiring dengan kemampuan smartphone yang meningkat, demikian pula data yang akan kita simpan semakin banyak. Biasanya orang cenderung menggunakan memory card dengan waktu yang cukup lama, terlalu kecil kapasitasnya, biasanya umur kegunaannya akan semakin pendek. Jika berencana banyak menggunakan smartphone hi-end untuk merekam video 4K, 16GB SD card kira-kira hanya sanggup menampung 40 menit hasil perekaman.

Kedua, memory card yang cepat selain menghemat waktu, juga memungkinkan smartphone bekerja lebih lancar. Masih ada jeda yang cukup jauh dari sd card yang termasuk sangat cepat sekarang, dengan kecepatan internal storage dari smarphone hi-end. Jadi masih ada gap yang harus dikejar oleh teknologi eksternal memory. Jika memilih SD card dengan kecepatan yang rendah, kemungkinan ada banyak fitur dan aplikasi baru yang jalannya menjadi terhambat.

Paling mudah menentukan pilihan kecepatan memory card adalah berdasarkan kemampuan kamera smartphone merekam ukuran video. Smartphone dengan kemampuan merekam video 4K, sebaiknya menggunakan memory card kelas UHS-I dan class speed U3. Karena perekaman video 4K menghasilkan data yang masif yang harus segera disimpan. Dalam 1 menit perekaman video 4K 30fps, diperkirakan dibutuhkan 375MB storage. Untuk merekam video seukuran ini, dibutuhkan kecepatan menulis yang stabil di sekitar 30MB/s.

Untuk smartphone dengan kemampuan perekaman Full HD (1080) dengan frame rate tinggi, dan continuous shooting, sebaiknya menggunakan SD card dengan kecepatan UHS-I U1, atau minimal class 10. Harap diingat, semua standar ini akan semakin maju dengan berkembanganya teknologi.  Mungkin sekarang masih jarang orang menggunakan smartphone untuk merekam dalam format 4K, tetapi seiring berjalannya waktu, 4K akan menjadi standar umum, seperti sekarang video full HD sudah menjadi standar rata-rata perekaman.

Tabel dibawah ini memberikan gambaran yang lebih lengkap. 

 

Supaya lebih jauh kita bisa melihat perbedaan kecepatan antara memory card kelas atas dengan versi sedikit dibawahnya, kita coba melakukan test memory card SanDisk yang brand nya sudah banyak dikenal dan dipercaya.

Test kita lakukan dengan PC dan smartphone hi-end Galaxy S7edge, menggunakan micro SD card SanDisk Extreme dengan spesifikasi:

Micro SDXC 64GB

600X

Class 10

UHS-I U3

SanDisk menyarankan SD card ini digunakan untuk perekaman video 4K

Sebagai pembanding kita gunakan SanDisk Ultra

Micro SDHC 32GB

200X

Class 10

UHS-I

SanDisk menyarankan SD card ini digunakan untuk perekaman Full HD video (1080)

 

Test pertama kita gunakan aplikasi benchmark Crystal Diskmark 5 pada PC, dengan hasil sebagai berikut:

*Sebagai catatan tambahan semua test dibawah ini dilakukan tidak dengan kondisi ideal, dimana memory card memang sudah terisi berbagai macam files. Isi files dikedua memory card berbeda.

Dari sequential Read and Write, terlihat walau sama-sama berkelas UHS-I dan class 10, terlihat SanDisk Extreme dengan UHS Speed class U3 memiliki score berlipat.

Untuk menyederhanakan benchmark, dilakukan ujicoba real meng-copy sebuah single file video full HD, berukuran 1.935.403KB (hampir 2GB) dari memory card ke PC dan sebaliknya.

SanDisk Extreme:

Dari SD card ke PC : 29 detik

Dari PC ke SD card : 51 detik

 

SanDisk Ultra:

Dari SD card ke PC : 45 detik

Dari PC ke SD card : 2 menit 58 detik

Dari test sederhana ini terlihat UHS speed class sangat berperan, terutama saat mengisi data ke SD card.

 

Setelah ujicoba dengan PC, dilanjutkan ujicoba menggunakan smartphone Galaxy S7edge

Benchmark menggunakan aplikasi A1Bench

 

Walaupun angka hasil benchmark pada smartphone lebih kecil dibanding PC, tetapi hasilnya tetap sama, terjadi perbedaan kecepatan yang signifikan antara kedua SD card tersebut, padahal SD card pembanding, SanDisk Ultra bukan SD card yang lambat. Bayangkan jika dibandingkan dengan SD Card yang masih mengandalkan class speed standar saja.

Dari data A1Bench tersebut, bandingkan kecepatannya dengan internal memory yang digunakan Galaxy S7edge (dilingkari garis warna hijau) , terlihat ada gap kecepatan memori yang cukup jauh. Terlihat kecepatan baca tulis nya 4-5 kali lebih cepat dibanding SD Card UHS-I U3.  Ini sebabnya banyak aplikasi yang membutuhkan proses data yang cepat, termasuk fitur continuous photo pada kamera, akan otomatis disimpan dalam internal storage. Mungkin vendor pembuat tidak percaya kita akan menggunakan eksternal memory card yang cepat :-p .

Perbandingan data tersebut juga seharusnya membuat kita lebih jeli untuk memilih kecepatan SD card sebagai pertimbangan yang harus dipikirkan dibanding hanya sebatas ukuran kapasitas dan harga murah. Karena dengan gap kecepatan yang terlalu jauh antara SD card dan internal storage, memungkinkan kinerja smartphone tidak flawless.

Menggunakan ujicoba sederhana yang sama, kali ini file video yang sama (2GB) diujikan untuk di-copy dari SD card ke internal storage smartphone dan sebaliknya. Hasilnya:

SanDisk Extreme:

Dari SD card ke internal storage: 27 detik

Dari internal storage ke SD card : 1 menit 13 detik

 

SanDisk Ultra:

Dari SD card ke internal storage : 55 detik

Dari internal storage ke SD card : 3 menit 28 detik

 

Uji benchmark berdasarkan aplikasi dan uji sederhana, memperlihatkan pola yang sama, bahwa class speed memory card sangat berpengaruh bukan hanya menyangkut kecepatan SD card nya sendiri, tetapi juga “mempengaruhi” kinerja internal storage, saat terjadi pemindahkan data di antara keduanya.

Smartphone biasanya dibekali dengan internal storage dengan kapasitas yang lebih terbatas, sedangkan banyak data seperti gambar dan video yang dikirim melalui sosial media akan langsung otomatis terekam di internal storage. Beberapa lama sekali kita perlu memindahkan data-data ini dari internal storage ke SD card untuk memberikan ruang yang cukup pada internal storage. Dalam ujicoba digunakan hanya single file yang berukuran cukup besar, tetapi jika file yang dipindahkan adalah file-file kecil yang banyak jumlahnya, walaupun dalam jumlah total ukuran yang sama, misal 2GB single file, dengan 2GB dari jumlah ratusan files kecil, maka file-file kecil ini akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dipindahkan.

Begitupula dengan game-game modern untuk smartphone, yang besar aplikasi datanya sekarang sudah dalam angka GB, yang sukurnya kebanyakan sudah bisa diletakkan di SD card, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk di loading tiap digunakan, jika SD card yang digunakan berkecepatan lambat.

Membeli SD card juga membutuhkan ketelitian, karena termasuk barang yang paling banyak di palsu. SD card palsu biasanya tidak sesuai baik kapasitas maupun kecepatannya. Karena umur pakainya cenderung lama, walau cukup tahan banting, terkadang ada saja SD card yang rusak. SD card yang rusak biasanya tidak diperbaiki tetapi harus diganti. Jika kita concern dengan kedua hal ini, pastikan SD card yang kita beli asli dan bergaransi. Garansi SD card resmi biasanya lama dan seringkali life time. Barang bergaransi biasanya ditandai dengan sticker hologram, kemasan yang baik, dan cetakan sablon yang jelas pada keping SD card. Ukuran micro SD card yang kecil seringkali tidak memungkinkan diberikan sticker garansi pada keping SD card, karena itu biasanya sebagai bukti garansi, kemasan SD card ber-hologram tetap dibutuhkan saat klaim garansi, jadi pastikan kemasan ini tetap disimpan baik-baik.

Have Fun!

 

Exit mobile version