iPhone 7 , Inovasi Baru atau Penyempurnaan?

tim-cook-discusses-the-iphone-7-during-an-apple-media-event-in-san-francisco-1

“The World’s most advance mobile operating system, deserve the most advance smartphone..” – Tim Cook, CEO of Apple.

Setiap tahun, para penggemar gadget selalu menantikan, terobosan baru apa yang dibuat oleh Apple dalam produk terlarisnya, iPhone.

iPhone 7 baru saja di-release, dengan segala komentar baik bernada kagum, maupun sedikit nyinyir. Jangan heran, demikianlah sebuah brand atau produk yang hebat, pasti memiliki dua macam reaksi tersebut. Jika tidak banyak reaksi, berarti produk atau brand nya kemungkinan biasa-biasa saja.

Saat ini teknologi smartphone memang bisa dikatakan sudah sangat baik, inovasi-inovasi baru sudah banyak dituangkan, sudah cukup sempit menemukan celah teknologi, atau fitur baru yang masih bisa diusung. Satu dua tahun ini, Apple dianggap tidak banyak melakukan banyak perubahan besar, hanya pembaharuan bagian-bagian minor dan sering dianggap terlewat oleh brand-brand lain. Mungkin masih banyak orang berharap Apple seperti masa awal kemunculannya, yang membuat gap teknologi cukup jauh dengan berbagai perangkat yang sudah ada.

Ada cukup banyak fitur baru yang dibenamkan oleh Apple di iPhone7, sebagian mengatakan fitur ini sebagai inovasi, sebagian lagi mengatakan bukan, karena sudah ada sebelumnya. Tidak ada pandangan yang salah, karena inovasi bisa diartikan sebagai ide baru, atau juga sebagai pencapaian yang lebih baik dari ide yang sudah ada.

Mari kita lihat lebih jelas teknologi atau fitur baru yang dibawa oleh iPhone7, apakah fitur tersebut sudah ada sebelumnya, dan apakah Apple membuatnya menjadi lebih menarik.

 

#1. Tahan Debu dan Air

Walau sepertinya tidak pernah terlihat dan diakui secara langsung oleh Apple, Apple adalah salah satu perusahaan yang sangat mendengar keinginan konsumennya. Survey dan analitiknya sangat kuat. Survey terakhir yang mengemuka, para konsumen loyal iPhone menginginkan iPhone memiliki kemampuan tahan air, sebagai fitur yang paling diinginkan,mengalahkan keinginan akan kapasitas baterai yang lebih besar atau kamera yang lebih baik.

Harapan mereka terpenuhi karena iPhone7 sekarang dilengkapi sertifikasi IP67, yang berarti tahan kemasukan debu, dan bisa direndam di air dengan kedalaman 1 meter selama 30 menit. Sertifikasi ini bukan berarti iPhone7 bebas diajak berenang dan waterproof, tetapi lebih untuk hal-hal praktikal, misal kehujanan, tertumpah minuman, jatuh ke washtafel berisi air, dll. Apple juga menulis dalam panduannya, garansi tidak berlaku jika terbukti bagian dalam komponen terkena air. Tetapi tentu saja dengan IP67 kita tetap akan melihat para pemilik iPhone7 membawanya mandi berendam dan berenang.

Smartphone dengan kemampuan tahan debu dan air bukan pertama diperkenalkan Apple, dalam rekam jejak, Sony lebih dulu terkenal dengan fitur ini, kemudian belakangan diikuti oleh Samsung. Samsung kemudian selangkah didepan Sony dalam teknologi melindungi devicenya dari air, dengan tidak menyertakan flap penutup, bahkan sertifikasi nya IP68, setahap diatas iPhone 7.

Yang kita belum tahu, apakah komponen part di dalam iPhone7 juga dilengkapi dengan lapisan hydrophobic nano coating untuk lebih tahan air, jika turut disematkan, ini sebuah kelebihan yang sangat baik.

Ketahanan air juga disematkan pada Apple watch 2, yang mencengangkan tahan sampai kedalaman 50 meter.

 

#2. Dual Camera

Sampai dengan iPhone 6S+, tidak ada smartphone iPhone yang masuk ke jajaran paling atas smartphone dengan kamera terbaik menurut DxOmark. Tetapi kita tahu perangkat iPhone dikenal secara umum dengan hasil foto dan video yang baik. Kamera smartphone sekarang bisa dibilang mencapai titik pencapaian yang baru, hasilnya bisa sangat diandalkan, setidaknya sudah sangat cukup menggantikan kamera poket. Sebelum iPhone7, kamera iPhone memiliki satu kelemahan utama,  foto lowlight. Pada iPhone7 diperkenalkan aperture yang baru f/1.8, dengan bukaan lebar dan OIS (Optical Image Stabilization), bisa dipastikan foto lowlight iPhone7  tidak akan memalukan.

Pada iPhone7+ bahkan dilengkapi dengan fitur dual camera, sebuah lensa kamera telephoto dan sebuah lensa kamera wide.

Bukan Apple yang pertama memperkenalkan smartphonne dengan dual camera. 2 tahun yang lalu HTC sudah memperkenalkan teknologi dual camera pada M8, kemudian teknologi ini di refine oleh  google project tango, kemudian dimiliki juga oleh LG dan Huawei, semuanya masing-masing  dengan pendekatan fungsi yang berbeda.

HTC menggunakan dual camera untuk mendapatkan kedudukan objek mana bagian depan dan belakang, google project tango menjadikan dual kamera sebagai pengukur jarak, baik kedalaman, tinggi dan lebar, LG pada G5 untuk mendapatkan foto dengan lensa biasa dan lensa lebar, sedangkan Huawei P9 mengkombinasikannya dengan tambahan sebuah lensa khusus foto black and white untuk ketajaman foto.

dual_camera_smartphones

Saat diluncurkan, dual camera pada iPhone7 akan berfungsi untuk pembesaran object,  2x secara optical dan 10x secara digital. Nanti saat update OS, akan diperkenalkan fungsi bokeh atau lebih tepatnya shallow depth of field, yang membuat objek di depan jelas dan blur dibagian belakang.

Mengapa fungsi bokeh ini tidak segera diluncurkan? Sejak awal pendekatan dual camera untuk bokeh ini sudah dilakukan oleh HTC dan Huawei dengan bantuan dual lense dan algoritma post processing. Tetapi seringkali hasilnya masih terlihat artificial, tidak natural, belum selevel dengan kamera-kamera DSLR profesional. iPhone7 juga dilengkapi dengan ISP yang baru, prosesor khusus untuk mengolah data dari signal yang ditangkap kamera dan di proses menjadi gambar yang bisa kita lihat. Kabarnya ISP ini mendapat input dari AI (artificial intelligence) untuk belajar bagaimana membuat bokeh yang keren. Kita tunggu hasilnya nanti.

 
iphone-7-speakers

#3. Stereo Speakers

Dari dulu sebelum iPhone7, iPhone walau di desain memiliki tampilan 2 lubang speakers, tidak ada iPhone yang memiliki stereo speakers. Satu bagian lagi digunakan untuk lubang mic. Kali ini iPhone7 mengusung dual speaker, bedanya satu speaker dari bagian bawah dekat port lighting dengan arah menyamping, satu lagi dari speaker kuping ke arah depan.

iPhone7 bukan smartphone pertama yang mengusung fitur dual speaker. Dual speaker lebih dahulu dikenal sebagai teknologi yang diperkenalkan HTC, dengan tag boom sound. Kemudian ditemui juga pada smartphone Motorola, Sony, dan beberapa brand lain.

Sekarang semakin banyak orang mendengarkan musik dan menonton langsung pada layar smartphone, suguhan suara stereo yang baik tentu saja menambah nilai smartphone tersebut. Bukan hanya soal kerasnya suara, tetapi kualitas suaranya.

Memang bagaimanapun juga speaker berukuran kecil dari smartphone sulit untuk menghasilkan suara yang benar-benar berkualitas seperti eksternal speaker, tetapi dengan dual speaker yang baik, tanpa harus repot menyambung dengan portable speaker atau menggunakan earphone, akan cukup membantu menikmati tayangan, apalagi jika sedang ditonton beramai-ramai dengan teman dan keluarga. Pasti nanti saat iPhone7 sudah diterima konsumen dan media, akan banyak yang mencoba membandingkan kualitasnya dengan smartphone dual speaker yang lebih dahulu ada, kita tunggu saja.

 

iphone7_no_earphone_jack

#4. Hilangnya Jack Earphone

Ini berita yang paling ramai diperbincangkan, dibuat parodi, dibuat tebak-tebakan dll. Apple mengklaim alasan pertamanya adalah courage, atau keberanian. Ini alasan yang sulit diterjemahkan. Alasan ke-2 adalah space (enclosure) atau ruang, dimana katanya jack earphone menyita space dalam smartphone yang semakin ingin kompak, semakin lebih ingin tipis dll.  Alasan ke-3 besar hubungannya dengan point nomor 5 nanti.

Bukan Apple yang pertama kali mencoba menghilangkan jack analog audio 3.5mm, dan menyatukannya dengan port data/charger. 9 tahun yang lalu, HTC sudah menghadirkannya di HTC 6800, bahkan dalam kelengkapan di dalam boxnya, selain earphone dengan ujung mini usb, juga disiapkan 2 buah converter. Converter pertama untuk bisa menggunakan earphone bawaan sambil men-charge telepon, dan converter ke-2 untuk tetap bisa mencharge telepon sambil menggunakan earphone analog 3.5mm.

htc-mogul 6800

Hal yang sekarang banyak ditanyakan pada iPhone7, bagaimana caranya menggunakan earphone sambil men-charge iPhone, yang pastinya Apple sudah menyiapkan converter yang bisa dibeli terpisah, atau dibuat oleh pihak ke-3, termasuk nantinya dalam bentuk casing atau port add-on. Salah satu asesoris yang sudah siap dipasarkan dihargai $40, atau 500rb rupiah lebih.

iPhone7 accessories

Motorola Z yang belum lama di-release sebelum iPhone7, juga sudah meniadakan port ini, dan memiliki alasan yang lebih tepat seperti alasan ke-2 yang dikemukakan Apple, ruang yang kompak, karena ketebalannya hanya 5.2 mm, sementara iPhone7 masih 7.1mm.

Tetapi bagaimanapun hilangnya jack audio port 3.5mm ini akan menjadi trend, apalagi jika Apple yang mempopulerkannya. Terbayang banyak kesulitan remeh temeh akan terjadi  karena hilangnya jack audio port ini, yang merupakan port audio yang umum di kebanyakan perangkat mobile, yang berarti earphone dengan konektor proprietary lightning port bawaan iPhone7, tidak bisa digunakan di perangkat lain selain perangkat Apple. Sebaliknya jika kita berharap tetap menggunakan earphone dengan jack audio standar, Apple menyertakan converternya di dalam box iPhone7, yang tidak butuh waktu lama akan tersedia dan dibuat oleh pihak ke-3.

Secara teori, lagu dan suara yang tersimpan di dalam smartphone, disimpan dalam bentuk data  digital, untuk bisa menjadi suara yang kita dengar, bentuk data digital ini harus diubah menjadi sinyal analog. Jadi setiap smartphone atau perangkat digital, selain mempunyai jack audio, juga memiliki chip untuk mengubah data digital ini menjadi analog yang disebut DAC, Digital to Analog Converter. Chip DAC ini yang berbeda-beda merk  di setiap perangkat, sering menentukan kualitas audio yang dihasilkan. Sekarang masih diperdebatkan, apakah kualitas audio digital langsung dari port charging/data akan lebih baik dari kualitas suara analog? Kita masih harus menunggu pembuktian yang akan dilakukan banyak pihak, ketika iPhone7 tersedia di pasaran.

Secara marketing, dengan menghilangkan port jack audio 3.5mm , Apple juga membuka banyak kesempatan baik untuk dirinya sendiri dan pihak lain, untuk mendulang “receh” lebih dari pembuatan asesoris.

 
airpods iPhone7#5. AirPods

Ini solusi Apple yang lain untuk poin no 4 diatas, bisa tetap mendengarkan lagu atau suara saat device di charge, dengan  perangkat earphone wireless sama sekali tanpa kabel yang dinamai Apple airpods.  

Banyak orang juga berharap bisa lepas dari kabel earphone, menjuntai, bergerak-gerak saat dipakai olah raga, sering tersangkut, koyak, dan kusut saat digulung. Wireless earphone menjadi solusi menarik, walaupun earphone nya sendiri perlu di charging, dan juga lebih menghabiskan daya listrik dari smartphone karena harus selalu terhubung secara nirkabel. Sampai saat ini kendala perangkat wireless earphone adalah harga yang masih cukup mahal. Airpods sendiri dijual terpisah dengan harga $159 yang kalau dirupiahkan diatas 2 juta.

Airpods bukan perangkat wireless earphone pertama yang di release ke pasaran. Ada cukup banyak brand dari startup seperti Earin, Kanoa, Bragi, Erato, dan banyak Chinese brand sudah menghasilkan earphone yang sama sekali tanpa kabel. Gear IconX dari Samsung yang sudah beberapa bulan diperkenalkan juga cukup menyita banyak perhatian. Fungsi sensor tap pada dinding earplugs, otomatis menyala dan tahu saat dikenakan, bukan hanya ada pada Apple airpods, IconX juga sudah menyematkan teknologi ini. Jika Apple menerapkan chip W1 untuk menjadikan airpods lebih pintar, Samsung menyematkan sensor heart rate dan langkah di dalamnya, sehingga walau dikenakan di kuping tetap bisa menghitung detak jantung, jumlah langkah, jarak tempuh, dan kalori saat digunakan untuk menemani berolah raga. Sementara untuk fungsi mendengarkan lagu, airpods masih harus mengandalkan pemutar musik dari iPhone7, IconX bisa mendapat sumber dari smartphone, atau berdiri sendiri sebagai player karena memiliki storage 4GB untuk menyimpan lagu.

airpods and iconx

Keduanya baik airpods atau iconX bisa digunakan untuk bercakap-cakap, ke-2 bagian earbuds nya, masing-masing memiliki mic, sehingga kita bisa memilih bagian kiri atau kanan yang digunakan untuk bercakap-cakap. Kita belum tahu tentang kualitas nya, apakah dengan batang yang lebih panjang, airpods akan memiliki keunggulan pada mic suara karena lebih dekat kepada mulut sebagai sumber suara. Tetapi dari segi voice command, airpods dengan SIRI memiliki keunggulan lebih dibanding gear iconX, begitu juga dengan daya tahan baterai. Untuk pengontrolan keras kecilnya suara, IconX cukup dengan swipe atas ke bawah pada permukaan sensor, sedangkan pada airpods harus mengaktifkan perintah suara SIRI, dan lagu menjadi ter-pause, atau melakukannya via iPhone.

Apa yang menarik di airpods adalah sistem pairing nya yang tidak lagi konvensional, setiap device yang kan kita gunakan harus pairing dahulu via bluetooth, berganti device harus pairing ulang. Setiap storage airpods dibuka, device berbasis iOS kita yang dekat, akan menerima data untuk koneksi, tinggal di klik, maka device ini akan pairing dengan airpods. Teknologi pairing antar perangkat ini menggunakan iCloud sebagai perantaranya. Teknologi setting by cloud ini juga sebenarnya bukan teknologi yang baru, karena kita bisa menggunakannya juga di akun google, sehingga ketika kita berganti perangkat, data seperti koneksi wifi bisa dikenali perangkat yang baru tanpa repot lagi dengan manual pairing.

Airpods ini akan sukses, karena menjadi bagian dari marketing Apple yang cerdik. Seperti kita ketahui penggunaan chip W1 pada airpods berarti perangkat pihak ke-3 yang bisa kompatibel dengan iOS harus menggunakan chip ini, yang berarti setiap brand yang ingin membuat perangkat serupa airpods, harus membayar lisensi ke Apple. Satu lagi yang kita ingat, bahwa pembuat headphone dan earphone dengan brand yang terkenal, Beats, adalah milik Apple. Jika pengguna iPhone7 tidak puas dengan suara yang dihasilkan oleh airpods,  bisa melirik produk dari Beats yang tentu saja sudah siap dan bisa dibeli dengan teknologi yang sama.

Jadi kita lihat sebuah perusahaan raksasa seperti Apple, dengan hanya merubah sepenggal bagian teknologi yang sudah ada puluhan tahun, bisa menggerakkan banyak mesin keuntungan baru, sekaligus membuat trend baru, dan tentunya akan tetap diikuti brand lain. Itulah great marketing.

 

apple-a10 fusion processor#6 Prosesor A10 Fusion

Banyak dari kita bertanya, mengapa ketika prosesor di smartphone android sudah quad core-4inti, octa core-8 inti, bahkan sekarang deca core-10 inti, dan Apple masih santai dengan dual core saja?

Kali ini di prosesor A10, iPhone7 sudah menggunakan prosesor dengan 4 inti atau quad core. Apple menambahkan istilah fusion, karena sebenarnya 4 inti prosesor ini menjadi 2 bagian prosesor, dua prosesor untuk pekerjaan berat dengan kecepatan tinggi dan 2 prosesor untuk pekerjaan ringan dengan komputasi low energy.  Teknologi pembagian kerja prosesor ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu di android. Dimulai dengan istilah big.LITTLE, dan tetap digunakan hingga sekarang ini dengan algoritma yang lebih pintar. Jadi sistem grup prosesor ini bukan Apple yang pertama mengusungnya.

Kencangkah prosesor 4 inti A10 fusion yang baru ini? Kencang!. Bahkan sepertinya, iPhone7  akan jadi smartphone tercepat sekarang ini. Mengapa bisa? Inilah keuntungan dari Apple, yang mendesain baik hardware dan software. Dengan keseluruhan kendali ini, semua bisa di desain lebih spesifik, lebih efisien dan lebih tepat sasaran.

Misalkan begini, andaikan smartphone adalah sebuah kota, dan kota ini bisa memproduksi mobil sendiri, maka mobil bisa di desain sesuai kondisi jalan di kota  tersebut, seberapa besar lebar mobil optimal, seberapa banyak jumlah orang optimal bisa diangkut di dalamnya, dimana harus menempatkan pom bensin sesuai jarak tempuh terjauh, dll.

Smartphone lain tidak memiliki keunggulan ini, kota dibuat oleh google, sementara mobil dibuat oleh banyak vendor, ada yang mendesain mobil seukuran bus, ada yang mendesain mobil sebagai sedan, bahkan ada yang mendesain motor. Bus tidak bisa kencang, tapi bisa membawa banyak penumpang, motor kompak tapi tidak bisa melaju saat hujan, dan semua harus bisa diakomodir di jalan kota tersebut.

 
iphone-7-taptic-engine#7. Non Clicky Home Button

Home button pada iPhone sudah menjadi desain yang iconic. Desain yang bertahan tahunan tanpa perubahan, dengan lokasi penempatan dan bentuk yang tepat. Fungsi yang dulunya terbatas hanya sekedar klik kembali ke home, berkembang menjadi double click, dan ditambahkan sensor sidik jari. Lokasi home button di depan, adalah lokasi yang  paling pas untuk penempatan sebuah sensor sidik jari. Mudah dan cepat diakses oleh banyak jari, dibanding saat ditempatkan di belakang atau disamping.

Home button yang mengandalkan mekanikal klik ini, ketika sering dan berulang-ulang ditekan, lama kelamaan memang mudah rusak. Salah satu bentuk kerusakan yang paling sering ditemui pada iPhone. Banyak pengguna yang takut fungsi klik di home button ini rusak, memindahkan fungsinya dengan icon home button di layar.

Pada iPhone7, Apple menggantinya tidak lagi dengan tombol mekanikal, tetapi dengan tombol sentuh. Untuk tetap terasa klik nya, digunakan sensor taptic engine yang akan mendeteksi tekanan jari pada sensor dan memberi feedback getaran. Berbeda dengan getaran biasa yang dihasilkan putaran dinamo, taptic engine ini menghasilkan getaran yang lebih hidup, mensimulasi klik mekanikal.

Home button sekaligus fingerprint sensor dengan tombol sentuh, bukan Apple yang pertama kali membuatnya. Kebanyakan smartphone android sekarang menggunakannya, bahkan ada yang menambahkannya bukan hanya sebagai home button dan sensor sidik jari, tapi juga sebagai sensor yang bisa mendeteksi gerakan jari ke kiri, kanan, atas, bawah.

Dengan non clicky home button, kerusakan mekanikal home button karena seringnya ditekan bisa diminimalisir, dan penggunanya bisa menghilangkan icon transparan bulatan putih di layar iPhone yang kadang “mengganggu pemandangan”. Dengan touch sensor home button dilengkapi taptic engine, fungsi home button ini akan bisa dibuat lebih variatif kelak hanya dengan update OS atau bahkan sekedar tambahan aplikasi.

 

closing ceremony..

Jika dibanding fitur 3D touch di iPhone 6s dan 6s+, sebenarnya inovasi Apple di iPhone7 bukan inovasi dalam arti ide baru, tetapi lebih kepada penyempurnaan ide yang sudah ada. Tetap saja inovasi-inovasi ini menarik dan bisa dikatakan kalau iPhone7 tetap memiliki banyak kelebihan dibanding seri iPhone sebelumnya.

Brand yang kuat, ekosistem yang sudah terbentuk, dan basis fans loyal yang besar, membuat Apple tetap mampu memikat dengan apapun inovasinya, apakah itu sebuah ide baru atau sebuah penyempurnaan, yang masih sulit diikuti oleh brand lain.

 

One reply on “iPhone 7 , Inovasi Baru atau Penyempurnaan?”

  1. Sw on

    Resminya iphone 7 32gb sekitar 11jutaan..
    Ane cek di priceza.co.id rata2 mulai dr 8jutaan gransi inter..
    Mending online dah.. hahaha…

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.