Sandisk Dual USB Drive 3.0 Review

judul

Opening

Sekarang USB OTG (On The GO), sudah merupakan device yang umum diketahui dan dimiliki banyak pengguna smartphone. Beberapa tahun sebelumnya, saat smartphone android sedang menanjak, banyak orang berharap device android bisa menggunakan flashdisk atau flashdrive, layaknya pada USB komputer atau laptop. Pemikiran dasarnya  sama, cara cepat memindahkan data dari smartphone ke flashdrive atau sebaliknya.

Pada android 3.0 Honeycomb, device android mulai membuat kernel yang support dengan teknologi USB OTG, tetapi karena android Honeycomb lebih dikhususkan untuk tablet, dan port USB yang digunakan tablet berbeda dengan komputer, tidak banyak orang berpikir bahwa hal tersebut bisa dilakukan, melalui sebuah converter.

Saat smartphone android KitKat 4.4 telah umum digunakan, istilah USB OTG baru lebih banyak dikenal.

Sebuah converter USB OTG pada masa awal lebih berbentuk kabel, dengan kedua ujung berbeda mini USB to USB atau micro USB to USB, sebuah ujung mini atau micro untuk smartphone, dan ujung USB standar untuk flashdrive.

USB OTG Cable

Tetapi karena kebutuhan USB OTG ini terus berkembang, akhirnya bermunculan flashdisk yang memiliki dual port, satu ujung untuk dipasang pada port smartphone, satu ujung lagi untuk port usb standar  ke komputer atau laptop.

Keberadaan dual USB flashdrive, atau sering disebut flasdisk USB OTG ini dirasa memudahkan, selain untuk meng-copy data dari dan ke smartphone, juga dianggap lebih simpel untuk men-transfer data dari smartphone ke komputer dibanding menggukan kabel data.

Banyak orang dalam memilih USB OTG flash drive, hanya berpaku kepada seberapa besar kapasitas. Kemudian baru memilih bentuk yang sesuai, sekecil mungkin, agar ketika sedang terhubung dengan smartphone, flashdrive tidak terlalu panjang dan mudah tersenggol.

Sebenarnya disaat smartphone sudah semakin cepat sekarang, salah satu faktor penting yang harus dipikirkan dalam memilih USB OTG flashdrive adalah kecepatan.

Saat smartphone kekurangan memory, biasanya data yang besar ada didalamnya adalah foto, video, dan musik. Ini data yang paling cepat untuk di-copy dan dipindahkan tanpa bertalian dengan kinerja aplikasi. Ketika ratusan foto dalam sebuah folder dipindah sekaligus, kita baru sadar, flash drive yang lambat membutuhkan waktu lama untuk memindahkan data.

 

Sandisk Ultra Dual USB 3.0

Flashdrive USB OTG dari Sandisk ini menarik perhatian, pertama karena ukurannya kecil, dengan panjang hampir 3 cm dan lebar hanya 1.5 cm, kira-kira seukuran buku jari tangan. Tidak ada port USB baik micro maupun USB standard terlihat menyembul. Sebuah band metal membelit body flashdrive, yang bisa digunakan untuk menggantung atau mengaitkannya pada perangkat lain, misalnya menjadi gantungan kunci. 

sandisk_gantungan

Pada bagian atas terdapat tonjolan kecil slider yang bisa memunculkan masing-masing port tersebut bergantian, sebuah port micro USB untuk tersambung ke smartphone atau tablet, dan sebuah port USB berukuran standar dengan USB interface 3.0, untuk data transfer yang cepat pada komputer. Jika kita memperhatikan USB slot pada laptop atau komputer kita, biasanya jika port USB berwarna biru, berarti sudah mendukung USB interface 3.0 yang secara teori bisa 10 kali lipat lebih cepat dibanding standar USB 2.0. Slider untuk memunculkan port USB ini solusi yang lebih baik, dibanding sebua cap penutup yang sering disertakan pada sebuah flashdrive, karena mudah hilang.

slider_port

Saat membeli, kita bisa memilih kapasitas yang dibutuhkan, 16GB, 32GB, 64GB atau maks 128GB. Standar kecepatan bacanya menurut spesifikasi up to 150 MB/s, untuk kapasitas 32, 64, dan 128 GB, sementara untuk kapasitas 16GB sedikit lebih rendah 130 MB/s.

Kecepatan tinggi ini yang tidak banyak menjadi standar flashdrive USB OTG  di pasaran.

 

Uji Coba

Seberapa cepat sebenarnya dalam kondisi real, flashdrive USB OTG Sandisk ini bisa bekerja? Percobaan termudah adalah dengan membandingkan, karena banyak orang masih menganggap, antara flashdisk yang satu dan lainnya sama saja, hanya berbeda di kapasitas. Kita coba dengan 2 pembanding, pembanding satu sebuah flashdrive hadiah promo, yang biasanya diberi nama sponsor dan tidak jelas brand aslinya apa, kemudian pembanding ke-2, sebuah USB flash drive dengan interface 2.0 Transcend Jetflash T3.

Sebuah file film sebesar 1.5 GB dipindahkan dari PC melalui port USB 3.0, ke masing-masing flashdrive, dan diukur waktu yang dibutuhkan.

flashdrive abal2

Flashdrive “abal-abal” hadiah mencatat waktu 3 menit 55 detik dengan rata-rata transfer rate 5 MB/s

jetflasht3

Flashdrive Transcend USB 2.0 mencatat waktu 2 menit 11 detik dengan rata-rata transfer rate write 11 MB/s

sandiskotg

Sandisk flasdrive OTG mencatat waktu 55 detik dengan transfer rate write rata-rata 28 – 30 MB/s , yang berarti 4x lebih cepat dibanding flashdisk abal-abal, dan 2.5x lebih cepat dibanding USB 2.0 flash drive.

Menggunakan aplikasi benchmark Crystal Mark 5, dicoba mengukur apakah benar terjadi perbedaan besar kecepatan antara USB 3.0 dan USB 2.0, dengan hasil sebagai berikut.

crystal_mark_test

 

Saat ini banyak smartphone juga sudah bisa mengirimkan file secara langsung melalui koneksi nirkabel (wireless), bukan lewat koneksi bluetooth yang lambat, tetapi wifi direct yang lebih cepat. Fitur wifi direct ini ada yang bisa langsung digunakan pada smartphone, atau membutuhkan tambahan aplikasi.

Ujicoba dilakukan dengan membandingkan kecepatan untuk memindahkan file sebesar 850 MB, dari smartphone Galaxy Note 7, menggunakan wifi direct dan melalui flashdrive USB OTG Sandisk

wifi-direct-android

Hasilnya file sebesar 850 MB membutuhkan waktu 3 menit 42 detik untuk di transfer secara wireless, dan hanya 18 detik dibutuhkan untuk meng-copynya ke flashdrive Sandisk OTG, ini berarti kira-kira 12 kali lipat lebih cepat.

Saat ini port standar kebanyakan smartphone memang masih berbentuk micro USB, tetapi sebagian smartphone baru sudah mulai berubah menjadi USB type-C.  Flashdrive USB OTG tetap bisa digunakan dengan menyambung nya menggunakan sebuah converter, baik converter micro USB to USB type-C, maupun converter USB ke USB type-C. Ketika converter ini digunakan pada Sandisk OTG, tidak ada perubahan kecepatan transfer, dan semua file tetap bisa dibaca dengan baik.

Type-C converter

USB type-C converter to USB 3.0

 

 

USB type-C converter to Micro USB

USB type-C converter to Micro USB

Recap

Saat bepergian, smartphone kita biasanya dipenuhi dengan foto-foto sepanjang perjalanan. Seringkali peristiwa yang terekam ini tidak bisa diulang, foto dan video di dalamnya menjadi file yang penting. Membawa flashdrive USB OTG, bisa lebih menjamin file tersebut tetap aman, dengan membuat backup dan menyimpan file-file tersebut ke dalamnya. Bahkan jika isi internal storage smartphone sudah terlalu penuh, flashdrive USB OTG bisa dengan seketika memindahkan datanya. Keberadaan dual port, memudahkan untuk bisa digunakan baik pada smartphone maupun komputer.

Keberadaan USB OTG juga bisa digunakan untuk membawa file-file yang dianggap tidak terlalu penting untuk selalu disimpan di dalam smartphone, misalkan film dan koleksi lagu-lagu. Tanpa perlu meng-copynya ke dalam smartphone, file ini bisa langsung dibaca dan diputar oleh smartphone.

Jika kita orang yang senantiasa berhati-hati untuk selalu menjaga file-file yang tersimpan dalam smartphone, Sandisk juga mempersiapkan aplikasi yang bisa otomatis membackup file-file penting di smartphone yang bisa di unduh disini: playstore

Selain hanya melihat ukuran kapasitas, sekarang sudah sangat penting untuk memikirkan juga kecepatan baca tulis flashdrive tersebut. Karena file-file pada smartphone semakin beragam dan semakin besar ukurannya, yang membutuhkan waktu saat dipindahkan atau di copy. Kecepatan internal storage hi-end smartphone berstandar UFS 2.0 sekarang sangat cepat, akan terasa bottle neck jika flash drive yang kita gunakan terlalu lambat. Untuk lebih jelas tentang kecepatan eksternal memory, bisa dibaca dalam artikel disini: http://goo.gl/06SuS5

0042

Bentuknya yang kecil dengan port yang bisa digeser tanpa membutuhkan cap penutup,  memudahkan untuk Dual Drive USB 3.0 dari Sandisk ini mudah dibawa, dengan menggantungnya bersama kunci-kunci yang selalu dibawa. Casing plastiknya cukup tebal dan setelah digunakan cukup lama, walau terlihat gores-gores kecil pada bodynya, secara keseluruhan flashdrive dual USB ini tetap bertahan dengan baik.

Satu drawback kecil adalah kecepatan baca tulisnya nya yang tinggi juga dibarengi dengan panas yang tinggi, setelah beberapa saat digunakan, port  USB nya yang terbuat dari metal akan terasa panas. Ketika file besar dalam jumlah banyak sekaligus dipindahkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memindahkannya, panas akan terbentuk dan kecepatan transfernya akan terlihat menurun walau tidak terlalu banyak. Setelah dicabut dari port USB, dengan cepat panas ini juga segera hilang.

Dipasaran, Sandisk Dual USB Drive 3.0 ini berhaga di kisaran 200-ribuan untuk kapasitas 64GB.

 

3 replies on “Sandisk Dual USB Drive 3.0 Review”

  1. Olivia on

    Mohon bantuan bagaimana cara save file di sandisk dual ini. Tq

  2. Nina on

    Mohon bantuannya, usb otg sandisc saya tidak dapat terbaca, baik pada hp android samsung j7 pro, maupun pada laptop maupun notebook. Sejak awal usb otg tersebut berfungsi..lama kelamaan tidak dapat terbaca. Mohon solusi. Terima kasih

    • Lucky on

      Kalau masih bisa di format, bisa dicoba. Kalau tidak kemungkinan memang rusak.
      Kalau barangnya asli dan resmi, bisa ditukar baru di dealer Sandisk.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.