Mencoba smartphone baru selalu menarik buat saya. Saya dulu tidak berpikir akan menjadi orang yang senang mengoprek gadget, kalau melihat dulu saya sekolah di jurusan apa, jauh banget dengan bidang yang saya geluti sekarang.
Sering sekali saya ditanya, kenapa memilih jalur menjadi reviewer gadget. Ada yang bilang saya pasti senang, karena kerja seperti hobi, tiap hari main handphone, tapi ada juga yang bilang kasihan orang tua saya, membiayai sekolah tinggi-tinggi, ilmunya tidak dipakai 🙂
Hahaha, sukur orang tua saya saja yang keluar uang membiayakan sekolah tidak protes, tetapi tidak berarti biaya itu sia-sia. Karena sekolah, belajar, membuat kita berpikir runut, kritis, dibiasakan bertanya, dan mencoba mencari jawabannya.
Banyak orang berpikir, seorang reviewer mungkin baiknya seorang lulusan sekolah IT, jago coding, kalau bisa malah seorang hacker.
Tidak juga, reviewer gadget bisa siapa saja, karena gadget sekarang sudah menjadi bagian krusial dari kebanyakan orang, latar belakang setiap orang bisa membuat sebuah review mereka tentang gadget sangat menarik.
Saya pernah satu perjalanan dengan seorang novelis terkenal Indonesia, yang novelnya sampai dijadikan film. Tujuan perjalanan kita sama, ke perhelatan global launching smartphone baru sebuah brand besar. Banyaklah kita mengobrol selama perjalanan dan kegiatan, kami saling menimba, Ia menimba beberapa hal teknis dari saya, dan saya menimba bagaimana sebuah cerita dibangun, atau kita suka dengar istilahnya sebagai story telling.
Ketika reviewnya keluar, latar belakangnya sebagai novelis membuat reviewnya sangat menarik. Kalau kita terbiasa membaca review seperti bagian yang diulang-ulang hanya berganti spesifikasi, review dari seorang novelis ini seperti angin segar, benar seperti membaca sebuah cerita, yang tanpa disadari membuat mata kita terus melahap kata dan kalimatnya, dan ada bagian-bagian yang biasanya tidak pernah diceritakan seorang reviewer gadget, ada di sana.
Jika ingin menjadi seorang reviewer, memang tidak bisa instan. Demikian juga berlaku untuk mastering segala sesuatu. Hal terbaik adalah passion, dan tidak pernah berhenti belajar. Jika tidak, review kita lebih banyak hanya seperti penjabaran atau karangan tentang spesifikasi.
Teknologi smartphone cepat sekali berkembang, dan jika memiliki passion di sana, kita akan tertarik belajar lebih banyak untuk mencari tahu, bagaimana cara bekerjanya, sampai ke pemikiran di belakangnya. Semakin kita memahami banyak hal, semakin baik kita bisa menilai sebuah produk. Jika kita malas update, review akan seperti sebuah repetisi kata-kata, smooth, lancar, bagus, lag, tanpa bisa mengungkapkan apa yang membuatnya seperti itu.
Hal terpenting juga saya pikir saat kita mulai me-review adalah, setiap device diproduksi dengan usaha dan menguras pikiran produsennya untuk memenangkan kompetisi dan menarik pengguna. Upaya yang harus kita hargai dengan mencoba melihat banyak hal baik bagaimana device tersebut dirancang. Karena tidak ada device yang akan bisa memuaskan keinginan semua orang, dan jika kita memilih untuk hanya melihat kekurangan, device bagus pun memilikinya. Database pengalaman kita juga sangat menentukan untuk bisa mengungkapkan apa yang tidak dilihat banyak orang, karena untuk itulah orang membaca review dan mendapat insight dari pe-review yang mereka percayai.
Review membutuhkan waktu, sulit mengungkapkan keseluruhan device hanya berdasarkan beberapa jam memegang device saja. Bahkan ada yang bisa me-review hanya dengan melihat tabel spesifikasi saja. Review membutuhkan tenaga dan pikiran. Setiap tulisan yang dibaca orang dalam beberapa menit, mungkin bisa dikerjakan berhari-hari.
Review tentu saja mempunyai impact, membuat orang ingin cepat-cepat berganti gadget. Masalahnya kebutuhan hidup kita bukan melulu untuk membeli gadget. Dan sekarang ini dalam kompetisi persaingan gadget yang keras, banyak orang bingung menentukan pilihan. Smartphone A lebih baik dari B dalam beberapa hal, tetapi dana yang dimiliki hanya cukup untuk membeli smartphone B. Tetapi desakan hati ingin memiliki smartphone A. Saya sering sekali ditanya hal ini, bahkan terkadang jika smartphone yang ditanya sangat mirip, saya sering iseng memberi jawaban untuk melempar koin saja.
Percaya atau tidak, setiap orang yang galau memilih 2 buah device, sebenarnya dalam otaknya sudah mempunyai pilihan. Seringkali pilihan ini bukan hal teknis. Kadang kepercayaan pada sebuah brand, karena lebih suka modelnya, karena warna, bahkan karena teman-temannya menggunakannya. Jadi lempar koin juga ada trik nya, kepala misalnya smartphone A, ekor smartphone B. Ketika koin dilempar dan hasilnya kepala, kemudian kita merasa senang, sebenarnya kita sudah sejak awal memilih smartphone A. Hasil lempar koin ini hanya membantu meneguhkan. Jika keluarnya ekor B, dan kita tidak merasa senang, berarti kita sudah memilih A. Se-simple itu.
Nah bagaimana jika dananya hanya cukup untuk smartphone B?
Reviewer juga sering mengalaminya, tertarik untuk mereview smartphone A, tetapi belum tentu bisa pinjam, dan harus beli. Seringkali smartphone untuk review harus dijual kembali untuk bisa membeli yang lain. Nah harga jual smartphone bekas juga akan turun. Kadang jika brand-nya tidak dikenal, turunnya lebih drastis.
Untungnya, sekarang penjualan online sedang booming di Indonesia. Seringkali kita bisa mendapat banyak promo dan potongan harga. Kadang harga khusus didapat ketika diadakan PO dengan banyak bonus yang mungkin bonusnya bisa jual kembali jika tidak dibutuhkan, untuk mendapatkan harga smartphone yang lebih terjangkau. Memang kadang kita harus memantau kapan ada promo dan diskon. Nah yang perlu hati-hati adalah, terkadang tetap saja ada orang yang berniat mengambil keuntungan dengan kelengahan orang lain, memberikan harga jauh diluar kewajaran, yang sebenarnya hanya tipuan. Perhatikan juga ongkos kirim, terkadang harga yang terlihat lebih murah, ternyata sellernya jauh dan ongkos kirimnya mahal.
Bisa juga membeli dengan cara mencicil, asal kita jangan keasikan dan nantinya kerepotan saja, karena terlena ingin membeli semua barang. Sekarang ini cicilan selain 0%, juga bisa dilakukan tanpa kartu kredit.
Bulan November ini, kita bisa coba memanfaatkan promo tanggal 11 bulan 11, atau sering disingkat 11.11, dikenal sebagai harbolnas, hari belanja online nasional. Online store seringkali pada tanggal atau pekan tersebut mengeluarkan dana lebih untuk membuat promo dengan harga menarik. Karena tanggal tersebut sangat dikenal dan juga berlaku global, seringkali mereka menjalin kerjasama dengan banyak produsen untuk meningkatkan volume penjualan dengan memberikan harga atau cashback yang fantastis.
Salah satu online store yang konsisten melakukan promo, mudah dicapai CS nya kalau kita perlu bertanya dan komplain, saya sering merefer ke Blibli. Biasanya di Blibli saya juga tidak pusing soal ongkos kirim, karena mostly gratis, dan banyak barang yang kita bisa bayar di tempat ketika tiba. Untuk harbolnas ini mereka juga sudah mulai dari tanggal 4 November dan setiap hari membaginya dengan kategori yang berbeda. Kebetulan hari ini tanggal 9 November, kategori yang mendapat harga khusus adalah gadget dkk. Coba saja lihat di link ini http://blib.li/bliblihisteria-blog
Hari ini tgl 9 November mereka promo untuk smartphone, tablet, laptop, peralatan elektronik dan kamera, selain bonus cashback atau diskon, juga ada bonus tiket jalan-jalan. Bahkan ada beberapa device yang hanya dihargai 11 ribu rupiah, dan melihat dari tanggal 4, setiap hari promo ini pasti soldout.
Kata orang-orang deket-deket dengan gadtorade, suka ketularan untung, karena banyak yang ketika hadir bareng saya di acara launching, sering mendapat door prize. Siapa tahu habis baca artikel ini dan kalian ikutan, kebagian rejeki yang sama 😀
Coba saja, kalau nanti yang baca ini dapat cashback 100% atau jalan-jalan ke jepang, jangan lupa mention @gadtorade di twitter ya, biar saya ikut senang.
Selamat mencari gadget impian!