Opening
Indonesia sekarang menjadi pasar penting bagi smartphone di dunia karena pertumbuhan penggunanya yang besar, terutama di pasar Asia. Setelah China, India, dan Amerika, Indonesia menjadi negara keempat dengan penduduk terbanyak, pasar potensial yang sangat besar.
Kita melihat smartphone-smartphone baru yang dahulu lebih banyak diluncurkan di negara pembuatnya, baru beberapa saat kemudian, dan terkadang sangat lama, baru tiba di negara kita, sekarang tidak lagi, terutama untuk smartphone kelas mid-end.
Setelah kita lihat India sekarang senantiasa menjadi negara tempat peluncuran smartphone tipe baru, beberapa vendor sekarang sudah merambah juga ke Indonesia, termasuk produk baru dari Asus, Zenfone Max Pro M1.
Smartphone mid-end ini menjadi menarik, karena menjadi salah satu smartphone mid-end Asus yang menggunakan prosesor mid-end baru Snapdragon 636, dan memilih Indonesia (termasuk India) sebagai tempat peluncuran pertamanya. Pasar smartphone Indonesia memang sekarang sedang berkembang baik pada versi mid-end, smartphone dengan harga yang cukup terjangkau dan menawarkan kinerja yang baik. Pasar ini sebelumnya sudah dikuasai oleh smartphone dengan prosesor mid-end Snapdragon 625, dan sekarang mendapat angin segar dengan prosesor yang 2 tahun lebih baru, Snapdragon 636, yang harus mempertahankan kemampuan prosesor pendahulunya, kinerja yang lebih baik dan tetap irit daya.
Biasanya kita mengacu spesifikasi dari situs-situs luar untuk sebuah smartphone baru, kali ini situs-situs tersebut malah sedang memandang ke Indonesia untuk mencari bocoran spesifikasi.
Artikel ini ditulis beberapa jam sebelum Asus Indonesia akan mengadakan peluncuran resmi Zenfone Max Pro M1 di Jakarta, 23 April 2018.
Catatan- Mengukur Kinerja
Sintetik benchmark bukanlah hal yang selalu tepat untuk mengukur kinerja dan kemampuan sebuah smartphone yang sesuai dengan pengalaman sesungguhnya. Disamping angka-angka hasil benchmark, masih banyak hal lain yang sebenarnya bisa mempengaruhi kita suka atau tidak suka, cocok atau tidak cocok dengan apa yang ditawarkan smartphone.
Tetapi angka-angka hasil benchmark bisa lebih banyak bicara untuk patokan terukur , dibandingkan dengan kata atau kalimat, cepat, sangat cepat, bagus, mumpuni, irit, dan lain sebagainya, yang bagi setiap orang akan berbeda-beda ukurannya.
Dalam waktu pengenalan yang masih terbatas dengan unit Zenfone Max Pro M1 ini, belum cukup rasanya untuk mengeluarkan sebuah review yang memadai. Jadi kali ini kita memandang dari angka-angka benchmark saja untuk sedikit mendapat gambaran, seperti apa kinerja yang ditawarkan smartphone Asus baru ini.
Desain dan Spesifikasi
Untuk spesifikasi yang tepat, saat ini kita hanya bergantung kepada sedikit informasi di kotaknya, dan beberapa aplikasi untuk mengetahui isi hardware smartphone. Info ini akan di-update bila ada kekurang-tepatan atau informasi baru.
Desain:
Spesifikasi:
- Marketing Name: Zenfone Max Pro M1
- Model : Asus_X100TD
- Kode : ZB602KL
- Network : GSM / HSPA / LTE, Dual SIM (each slot not hybrid)
- Body: Front Glass, Aluminum body.
- Screen : IPS LCD, 6.0 inch, ratio 18:9, resolution 2160 x 1080, 403 ppi , 10 Multi Touch
- Platform: Android OS Oreo 8.1 , almost stock android with a little Zen UI in ZenMotion selectable gesture.
- Processor : Snapdragon 636, 14 nm, big.LITTLE, Octacore 4 Kryo 1.8 GHz, 4 Kryo 1.6 GHz.
- GPU : Adreno 509
- Memory : Internal Storage 32 GB, Dedicated External Micro SD slot, RAM 3 GB (*update: other varian RAM/ROM 4/64 and 6/64)
- Camera : Primary Dual Camera 13 MP + 5MP, with LED flash, Autofocus, f/2.2, pixel 1.09 micron, focal length 3.37 mm. Selfie Camera 8 MP, LED flash, Fixedfocus, f/2.2 , focal length 2.48 mm (*update 16MP + 5Mp dual camera for 6/64 model and 16MP selfie camera)
- Video resolution : 4K DCI, 4K UHD, Full HD 1080p, HD 720p, SD 480p, VGA, CIF, QVGA
- Sensors: Fingerprint, Accelerometer, Gravity, Magnetic/Compass, Orientation, Proximity, Rotation
- Comms : Micro USB 2.0, FM Radio, WiFi, Bluetooth
- Battery : Li-ion 5000 mAh
- Inside Box: Zenfone smartphone, Charger 5V 2A, Data/Charging Cable, Silicone Case, Manual / Warranty, SIM ejector
Benchmark:
Geekbench 4.
Benchmark ini mengukur skor CPU, yang mengurus perhitungan aritmatika.
Hasilnya Single Core 1337 , dan Multi Core di 4643.
Sebagai pembanding Snapdragon 625 memiliki hasil Single Core 877, dan Multi Core 4309.
Hasil single core Snapdragon 636 melonjak jauh dibanding Snapdragon 625 karena memiliki 4 big cores berupa semi custom Kryo 260 based on Arm Cortex A73, sementara Snapdragon 625 semuanya based on A53 yang irit daya.
AnTuTu v.7
Benchmark yang menjadi favorit banyak orang ini menghitung penggabungan skor CPU, GPU, UX dan Memory.
Hasilnya Zenfone Max Pro M1 dengan SoC Snapdragon 636 membukukan total skor 113.876, dan sebagai pembanding Snapdragon 625 memiliki skor 76.069. Peningkatan skor yang signifikan ini terutama dari sektor CPU, GPU dan UX.
Apakah hasil skor ini cukup untuk bermain PUBG Mobile di high graphics? Sayangnya belum.
GFX Bench
Benchmark ini mengukur kemampuan GPU atau grafis.
Hasilnya Snapdragon 636 pada layar Full HD+, API Open GL ES 3.1 car chase memiliki skor 351.3 frames dengan FPS 5.9.
Dibandingkan smartphone dengan Snapdragon 625 dan resolusi layar yang sama hasilnya 200 frames dengan 3.4 FPS.
Terlihat kemampuan GPU Adreno 509 pada Asus Zenfone Max Pro M1 meningkat cukup jauh dibanding Adreno 506 pada Snapdragon 625. Kabar baik untuk para gamer yang berharap smartphone mid-end memiliki kinerja lebih kuat untuk bermain game.
3D Mark
Bencmark ini juga sama menguji kemampuan grafis. Uji 3DMark ini cukup beragam, dan mid-end processor biasanya diuji dalam Slingshot dan Slingshot unlimited based on Open GL ES 3.0.
Hasilnya Asus Zenfone Max Pro M1 menghasilkan skor 1400 untuk Sling Shot dan 1472 untuk Sling Shot Unlimited.
Sebagai pembanding device dengan Snapdragon 625 mendapat skor 853 untuk Sling Shot dan 859 untuk Sling Shot Unlimited.
Sekali lagi uji ini membuktikan GPU Adreno 509 pada Snapdragon 636 ternyata meningkat cukup signifikan dibanding Adreno 506 pada Snapdragon 625.
PC Mark Work 2.0
Uji ini untuk melihat kemampuan smartphone jika digunakan untuk keperluan standar yang kemungkinan paling banyak dilakukan sehari hari, seperti browsing, membuat dokumen, mengedit foto, dan lain sebagainya
Asus Zenfone Max Pro M1 mendapat skor 6297.
Sementara skor ini pada device yang mirip dengan Snapdragon 625 mendapatkan skor 5023
PC Mark Battery 2.0
Seberapa tahan kinerja baterai? Apakah cukup untuk sehari, dua hari? PC Mark Battery bisa menjadi uji yang terukur, walau hasil setiap orang secara real bisa berbeda-beda.
Uji ini memerlukan kalibrasi kecerahan layar 200 nits.
Hasilnya Zenfone Max Pro M1 dengan Snapdragon 636 dan Baterai besar 5000 mAh menghasilkan skor 11 Jam 25 Menit.
Sebagai pembanding device dengan Snapdragon 625 dan baterai 4000 mAh dengan resolusi layar yang sama mendapat skor 10 jam 44 menit.
Snapdragon 625 dikenal dengan sebagai prosesor dengan ke-iritan baterai yang sangat baik, dengan uji ini kira-kira bisa disimpulkan prosesor yang baru, Snapdragon 636 kira-kira tetap memiliki efisiensi daya yang mirip dengan Snapdragon 625, walau kinerjanya meningkat cukup jauh.
Charging Speed
Asus Zenfone Max Pro M1, sesuai namanya memiliki baterai yang sangat besar, 5000 mAh. Selain menyenangkan memiliki baterai yang besar, pertanyaan berikutnya berapa lama baterai yang besar itu butuh waktu untuk di charge?
Melihat charger bawaannya masih 5V 2A, charger ini belum mendukung Quick Charge 4.0 yang sudah didukung Snapdragon 636.
Dalam ujicoba, dari kondisi 20% baterai di-charge hingga penuh 100% (mengisi 80% baterai) dalam kondisi airplane mode, membutuhkan waktu 2 jam 23 menit, waktu yang tidak begitu lama mengingat kapasitas baterainya yang sangat besar, 5000 mAh, dengan suhu terpanas baterai selama di charge 37 derajat celcius.
Sebagai pembanding device dengan Snapdragon 625 dan baterai 4000 mAh, dengan spesifikasi charger yang sama 5V 2A, charging dari 52% ke 100% (mengisi 48% baterai) membutuhkan waktu 1 jam 43 menit.dengan suhu baterai terpanas 33.2 derajat celcius.
Melihat hasil perbandingan ini bisa dikatakan Asus Zenfone Max Pro M1 memiliki efisiensi charging lebih baik, dan kejutan berikutnya saat digunakan charger QC 2.0 untuk smartphone brand lain, proses charging berubah dari charging menjadi charging rapidly, ini menandakan kalau Asus Zenfone Max Pro M1 sudah mendukung Quick Charge.
*Update: ternyata setelah di test lebih jauh, lambang charging rapidly ini tidak lama kemudian menghilang. Menurut keterangan dari Asus, memang Zenfone Max Pro M1 ini tidak dilengkapi dengan kemampuan QC 3.0, mereka mengatakan lebih mementingkan baterai dengan kapasitas besar, dibanding mengecilkan kapasitas baterai untuk melengkapinya dengan QC.
Penutup
Apa yang menarik dari Asus Zenfone Max Pro M1 ini? Apa bedanya dengan Asus yang sebelumnya? Selain sudah Oreo 8.1, tampilan dan menu-menu yang digunakan adalah stock android, bukan lagi menu ZenUI. Aplikasi kamera juga menggunakan snapdragon camera, dan bagi Asus Fans, tetapi bisa menambahkan sedikit gesture dari Zen Motion, seperti double tap pada layar untuk menyalakan dan mematikan smartphone, memasukkan gesture huruf untuk akses cepat aplikasi, seperti C untuk kamera, dan double click 2x pada tombol power untuk langsung membuka aplikasi kamera.
Selain itu semua tampilan dan menu adalah stock android. Stock android ini bisa menjadi angin segar, siapa tahu perkembangan OS nya bisa lebih cepat nantinya. Satu yang mungkin disorot nanti sebagai sebuah kekurangan, -walaupun belum tentu semua orang membutuhkannya-, adalah absennya sensor gyroscope di Zenfone ini. Tanpa sensor ini menggunakan smartphone sebagai bagian dari “kacamata” VR menjadi tidak memungkinkan, atau juga menonton Youtube 360 video dengan menggerakkan smarphone ke berbagai arah untuk melihat sudut pandang yang lain. Satu lagi yang ramai saat bocoran adalah soal keberadaan NFC, sayangnya sensor ini juga belum hadir. Entahlah apakah 100GB free storage cloud di Google Drive selama 2 tahun bisa menjadi penghibur, buat saya pribadi sebagai pengguna Google Drive, penawaran ini menyenangkan.
Asus Zenfone ini sudah resmi dibuat di Indonesia, dirakit oleh PT Sat Nusa Batam, yang sayangnya pada aturan TKDN mengharuskan aplikasi buatan lokal dimasukkan, yang salah satunya yang dibawa Asus adalah Babe atau baca berita. Aplikasi Babe edisi baru ini cukup agresif, bisa muncul menjadi iklan di atas aplikasi playstore, bahkan di lock screen. Bagusnya Asus mengijinkan aplikasi ini untuk di-uninstall. Mohon maaf bukan berarti saya anti aplikasi apalagi developer dalam negeri, hanya saya pikir, tujuan stock android adalah anti bloatware, dan developer kita juga hebat-hebat, tidak perlu di-anak emaskan untuk bersaing dengan developer negara lain dengan memasukkan aplikasinya di setiap smartphone TKDN.
Untuk sebagian orang, kehadiran radio FM juga menjadi salah satu fitur yang dicari, dan Zenfone Max Pro M1 ini tetap memilikinya.
Uji kamera akan kita lakukan nanti pada review, dan sepertinya secara spesifikasi dan angka-angka, Asus Zenfone Max Pro M1 ini sangat menjanjikan. Tinggal melihat berapa harga yang ditawarkan, smartphone ini bisa menjadi smartphone hits di Indonesia jika ditawarkan dengan harga yang terjangkau, dan terjangkau disini berarti bersaing dengan smartphone brand lain seperti Redmi Note 5 yang memiliki banyak kemiripan dalam spesifikasi. Kedua smartphone ini akan menjadi rival yang seru, apalagi keduanya didukung fans yang kuat yang sudah saling beradu komentar di media sosial.
Mari kita nantikan perkembangannya.
*Update Harga
Ada 3 varian Zenfon Max Pro M1 yang direlease hari ini, dengan RAM/ROM 3/32 , 4/64, dan 6/64. Dan ini harga resmi di Indonesia:
Zenfone Max Pro M1 3 GB RAM / 32 GB ROM – Rp 2.299.000
Zenfone Max Pro M1 4 GB RAM / 64 GB ROM – Rp 2.799.000
Zenfone Max Pro M1 6 GB RAM / 64 GB ROM – Rp 3.299.000 (dengan dual kamera update 16 MP + 5MP)