Site icon Lucky Sebastian

POW! Ada Internet 300 Mbps terjangkau gratis Android TV.

Internet adalah masa depan dan tulang punggung semua kegiatan, dari teknologi hingga ekonomi. Jumlah penggunanya naik signifikan setiap waktu, internet membuat jarak berbeda dari setiap negara tidak ada artinya lagi, setiap kejadian di belahan negara lain bisa langsung disadari negara lain. Internet mengubah kebiasaan dan perilaku, menghasilkan jutaan kesempatan baru, termasuk skala pekerjaan baru.

Ketidakhadiran internet disebuah negara atau daerah akan segera membuatnya tertinggal dari negara atau daerah lain. Internet sangat krusial.

Hal paling mudah membuktikannya, coba saja pengguna smartphone kehabisan kuota data, atau digunakan tanpa koneksi internet, ponsel pintarnya segera seperti kehilangan sebagian besar kepintarannya.

Karena krusial dan menjadi tulang punggung, layanan internet memang sebaiknya dibangun bersama-sama, agar bisa menjangkau lebih banyak orang dan daerah, memberikan pilihan bagi konsumen, dan saling memacu untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna.

Team XL Home Pow: Dave Ulmer, Bianca Hardini, Abhijit Navalekar

Belum lama ini di Bali, XL, salah satu operator telekomunikasi besar di Indonesia meluncurkan layanan baru XL Home Pow. Layanan baru ini menawarkan internet kencang (upto) 300 Mbps dengan harga lebih terjangkau, hanya 300 ribu rupiah per bulan, unlimited, tanpa batasan kuota. Dan yang berbeda, internet kencang ini bukan lewat wireless atau sinyal telepon, melainkan layanan koneksi lewat kabel fiber optic, seperti layanan lain yang sudah ada, misalnya IndiHome, MNC Play, First Media, dan lain sebagainya.

Mengapa harus fiber optic, bukankah XL penyedia layanan wireless? Cara koneksi internet ini baik wireless dan fiber optic memiliki keunggulan masing-masing. Wireless lebih mudah dalam jangkauan ke pengguna, tetapi sayangnya lebih terbatas dalam bandwith dan kestabilan. Untuk kecepatan internet yang lebih besar dan stabil, memang dibutuhkan sambungan via kabel, dalam hal ini kabel terbaik adalah fiber optic, karena menawarkan kecepatan dan hambatan yang sangat kecil.

Director Corporate Strategy & Business Development XL Axiata, Abhijit Navalekar mengatakan dalam beberapa bulan terakhir XL sudah menggelar jaringan kabel fiber optic ini agar pada saat diluncurkan siap untuk digunakan. Ketika ditanya apakah mungkin XL mengatasi problem yang sekarang terjadi dengan broadband jaringan kabel, dimana seringkali setiap daerah sepertinya sudah terbagi-bagi, misal perumahan A sudah oleh provider X, perumahan B oleh provider Z, dan menarik kabel layanan baru seringkali sulit. Ia mengatakan XL juga sudah memikirkan hal tersebut, walaupun tidak memberi jawaban secara detail bagaimana cara XL mengatasi problem ini, tetapi intinya ia mengatakan mereka akan persuasif dan berusaha maksimal agar setiap calon pelanggan bisa mendapatkan layanan XL Home Pow.

Dari sisi kecepatan dan harga yang ditawarkan, memang bisa dikatakan XL membuat terobosan, makanya layananya diberi nama lebih POW, atau bahasa milenialnya lebih nampol. Dengan harga yang sama 300 ribu rupiah, selama ini provider kabel internet hanya menawarkan kecepatan sekitar 10-20 Mbps saja, dan XL menawarkan kecepatan 300 Mbps, dimana layanan kecepatan ini biasanya hanya digunakan kantor atau korporat-korporat besar, karena harga berlangganannya yang cukup mahal bisa dalam hitungan jutaan rupiah per bulan.

Mungkin ada yang berkata, tetapi layanan lain menawarkan internet sekaligus siaran TV kabel, bahkan hingga ratusan channel. Nah disini ada sisi menarik, saya justru berhenti berlangganan internet kabel rumah karena penyedia layanan internet mengharuskan kita mengambil layanan internet sekaligus layanan TV kabel, bahkan layanan telepon rumah. Banyaknya siaran TV kabel, seringkali hanya membuat kita berganti-ganti channel saja tanpa benar menikmati apa yang disajikan. Dan beberapa layanan yang kita ingin tonton hanya ulangan dari seri yang sudah kita saksikan kemarin, jika kita tertinggal sebuah serian, kita harus menunggunya lagi diputar ulang. Dan satu yang kurang asik, kualitas streamingnya kebanyakan hanya resolusi standar atau SD, sedangkan televisi kita sudah mendukung resolusi yang lebih tinggi, jadi gambar yang kita lihat tidak berubah kualitasnya dari siaran-siaran televisi-televisi pada umumnya yang menggunakan antena dan gratis. Akhirnya TV saya lebih banyak tidak menyala, hanya menjadi pajangan saja di ruang keluarga.

Saya pikir saya hanya sendiri, ternyata ketika bertemu banyak orang, mereka juga mengatakan hal yang sama, televisi di rumah jarang menyala, masing-masing anggota keluarga lebih asik menonton di layar smartphone-nya masing-masing. Nah lo!

Dave Ulmer dan Abhijit Navalekar

Dave Ulmer, seorang aktor yang juga pernah membintangi film Batman vs Superman ( IMDB ) , dan sekarang menjadi Head of XL Home Entertainment mengatakan hal yang sama. Menurutnya, Indonesia adalah negara di Asia yang paling kecil penetrasi TV Kabelnya, dan sekarang pola masyarakat, terutama kaum milenial sudah berubah dalam cara menikmati hiburan. Televisi di rumah tidak menyala sudah hal umum sekarang, siaran televisi dengan antena sudah tidak menarik untuk kaum penikmat internet, dan TV kabel yang berisi ratusan channel paling hanya disaksikan 5-10 channel saja, sisa layanannya menjadi mubazir.

Tambahnya, internet menawarkan cara menonton hiburan yang lain, setiap orang bisa menyaksikan apa yang dia mau tonton saja, jika itu film seri, tidak harus menunggu, hari ini mereka mau kebut menonton semua episode dalam satu season silahkan saja, tidak harus menunggu minggu depan. Mereka mau menonton konten lain yang ditawarkan Youtube, Netflix, iFlix, Hooq, dan banyak lagi penyedia layanan video dan film streaming, tinggal memilih. Ketiduran saat menonton, bisa diulang lagi. Hal yang tidak bisa ditawarkan banyak TV kabel atau televisi biasa.

Android TV Box

Untuk menunjang cara hiburan baru ini, pengguna layanan XL Home POW akan diberikan sebuah set top box Android TV secara gratis. XL pun berjanji, tidak ada biaya tambahan yang tersembunyi seperti ongkos pemasangan, sewa dokoder, dan lain-lain.

Menurut saya pemberian Android TV ini secara cuma-cuma sangat menarik, dan saya sudah mencoba device Android TV XL Home ini yang sudah dibuat di Indonesia, dirakit oleh PT Panggung di Sidoarjo, Jawa Timur.

Mari kita lihat lebih jauh apa yang bisa ditawarkan sebuah Android TV.

Hiburan adalah salah satu industri yang turut berkembang pesat di era sekarang. Dulu penikmat televisi di Indonesia hanya bisa menikmati satu acara saja, hanya TVRI. Itupun tidak ada acara 24 jam. Sekarang stasiun televisi jumlahnya beragam, lewat tv kabel, layanan tv digital, belum lagi mereka yang menggunakan parabola. Jadi wajar televisi di rumah membutuhkan bufet atau lemari khusus, yang di bawahnya penuh perangkat tambahan, dari berbagai macam dekoder hingga alat pemutar film seperti DVD playar, Blu Ray dan lain sebagainya, hingga laci-laci tempat menyimpan kepingan dvd dan berbagai remote.

Tetapi perhatikan televisi yang dijual sekarang, bentuknya semakin minimalis dan seringkali hanya butuh diletakkan di dinding saja. Pola hiburan sudah bergeser, kita sudah beralih ke konten di internet, lewat layanan streaming. Bahkan di Amerika saja yang pengguna TV kabelnya paling besar, setiap harinya jumlah penonton acaranya masih kalau oleh pemirsa Youtube.

XL Home Android TV

Berbeda dengan dokoder dan berbagai peralatan tambahan hiburan  yang besar, Android TV hanya berukuran 10cm x 10cm x 2cm. Sangat kecil dan ringan. Bahkan alat ini tidak perlu terlihat, bisa diletakkan di balik televisi dengan perekat double tape. Sebagai pengendali, disediakan sebuah remote, berbeda dengan remote kebanyakan, remote ini bukan beroperasi dengan infra red, tetapi bluetooth. Jadi tidak perlu ada aksi mengarahkan in-line antara remote dan set top box TV android. Remote ini dilengkapi juga dengan mic, sehingga mode pencarian bisa dipermudah dengan perintah suara, tidak hanya bahasa Inggris, sudah mendukung perintah suara berbahasa Indonesia.

Android TV yang saya test ini sebenarnya masih beta, jadi mungkin saja nanti ada beberapa perbedaan yang kemungkinan hanya dalam bentuk update software dan UI yang diterima pelanggan umum.

Kelengkapan XL Home Android TV

Pemasangan set top box ini sangat mudah, tidak perlu tenaga ahli seperti dekoder dari layanan tv kabel. Di dalam boxnya terdiri dari unit set top box (STB), bluetooth remote with mic, baterai remote, charger, dan kabel HDMI.

Pada perangkat STB terdapat port USB, ethernet/LAN , AV, HDMI, dan power.

Ports pada STB

Hubungkan kabel HDMI ke televisi, sambungkan power untuk menghidupkan STB, dan pilih bagaimana kita hendak tersambung ke internet, bisa melalui kabel LAN ke router atau bisa lewat wireless seperti layaknya smartphone kita tersambung ke WiFi. Bahkan pertama kali saya mencoba, saya hanya menggunakan smartphone sebagai sumber tethering WiFi.

Pertama dinyalakan, kita akan diminta untuk memasukkan akun Google, karena STB ini benar-benar berbasis Android dari Google, yang dilengkapi OS yang saat hadir sudah Oreo 8.0. Bahkan seperti smartphone jika kita berbicara spesifikasi, STB ini juga demikian, diotaki oleh prosesor Quadcore berbasis Arm Cortex A53 buatan Amlogic S905X, GPU Mali-450, 2GB RAM, dan internal storage 8GB (demo test yang saya gunakan masih 4GB). Perangkat ini dibuat Askey, perusahaan dari ASUS. Perangkat STB XL Home Pow ini resmi disertifikasi google dan terpajang di website androidTV yang bisa dilihat di sini: https://sites.google.com/view/droid-tv/pay-tv-provider/xl-axiata-xl-home-pow .

Spesifikasi XL Home Android TV

Cara paling mudah lagi, STB akan mencari smartphone terdekat dan menawarkan untuk sync dengan memasukkan kode yang sama, maka akun google akan di copy ke STB. Tampilan antar muka STB android tv ini sederhana, langsung berisi aplikasi-aplikasi hiburan yang umum, seperti iFlix, Catchplay, Youtube, Google Play, dan lain-lain. Jika kita sudah memiliki akun misal layanan iFlix, maka otomatis iFlix pada STB akan teregister dengan akun yang sama.

Tampilan aplikasi Android TV

Nantinya XL Home POW akan memberikan free langganan untuk layanan iFlix, dan 1 bulan untuk Netflix. Layanan streaming lain tinggal kita pilih dan kustomisasi sesuai kebutuhan, misalnya Kompas TV, Sports Illustrated, Time, K-Pop, Fortune, YouTube, eSports, People TV, InStyle, Google play TV, dan banyak lagi

Pada halaman utama ini terdapat juga Kidz Mode, layanan ini nantinya berisi konten-konten yang sudah di filter khusus untuk anak-anak dan dianggap aman termasuk Da Vinci Kids dalam bahasa Indonesia. Layanan Kidz Mode ini akan menjadi salah satu layanan yang diunggulkan XL karena sekarang ini menurut Dave Ulmer siaran televisi sangat rentan mempengaruhi anak-anak dan banyak tayangan tidak sesuai untuk usia mereka. Kidz Mode ini akan dilengkapi fitur penguncian, sehingga orangtua bisa meyakini anaknya tidak berpindah channel dari siarang khusus anak-anak yang dilengkapi password.

Setelah mencoba perangkat STB XL Home Pow android TV ini selama hampir dua minggu, cukup banyak hal yang menarik yang ditawarkan perangkat mungil ini.

Lost In Space, 1080p

Cast dari smartphone ke STB Android TV

Port USB untuk membaca konten di HDD atau Flash Disk

STB sebagai Game Console

Smartphone sebagai remote STB Android TV

USB port bisa di-expand

Torrent

Konklusi

Hiburan telah berubah, yang dulu dikuasai dan dikendalikan pemilik siaran, sekarang tidak lagi, penonton menentukan sendiri apa yang ia ingin tonton. Jika dulu televisi hanya lokal berdasarkan jangkauan jarak antena, sekarang siaran dari mana saja asal ada di internet bisa kita nikmati.

Internet sudah menjadi kebutuhan umum, apa yang dibutuhkan umum dan digunakan masal, makin lama seharusnya memang harganya semakin terjangkau. Kehadiran XL Home Pow bisa mendorong provider lain untuk terdorong menyediakan layanan internet cepat yang lebih terjangkau, karena semakin banyak kita bergantung kepada internet, semakin kita membutuhkan kecepatan yang baik, stabil, bisa diandalkan, dan diakses oleh lebih banyak orang. Hal yang buruk adalah mencoba memonopoli apa yang sangat dibutuhkan masyarakat sekarang, seperti layanan internet cepat. Dengan hadirnya XL Home Pow, semoga memberikan lebih banyak pilihan untuk masyarakat, yang sekarang ini bisa dikatakan masih terbatas untuk pilihan koneksi internet fiber optic dengan kecepatan tinggi, terutama di daerah-daerah.

Melengkapi paket layanan broadband dengan perangkat Android TV gratis menurut saya langkah bagus, membantu masyarakat kita beralih ke cara menikmati hiburan yang baru, dan membuat televisi yang sudah lama tidak dinyalakan berfungsi lagi. Mungkin juga acara-acara yang lebih berkualiatas yang bisa kita saksikan di internet juga mendorong acara-acara televisi kita yang saat ini cukup memprihatinkan berubah lebih kreatif dan baik, karena sekarang masyarakat memiliki pilihan lain.

Film-film bioskop baru juga bisa segera dinikmati dengan harga lebih terjangkau sekarang ini, misalnya disediakan Catchplay atau Google Movie. Jika masyarakat kita banyak yang berlangganan layanan RBT atau ring back tone, berarti mereka juga siap sebenarnya untuk membayar film resmi. Harga film-film resmi disewa untuk ditonton bersama dengan harga 19.000-25.000 rupiah tentunya jauh lebih murah daripada menonton di bioskop, dan rasanya bisa mengurangi keinginan orang untuk membeli lagi DVD bajakan, karena perbedaan kualitas.

Film Bioskop yang bisa disewa dari Google Movie

Pilihan film bioskop Catchplay

Hanya saja cara membeli atau menyewa film ini harus lebih mudah, dibanding hanya satu cara menggunakan kartu kredit atau saldo google play. Dave Ulmer pun menjanjikan, mereka akan berusaha mengintegrasikan cara pembayaran acara pay per view ini untuk sekaligus masuk dalam billing tagihan XL Home Pow, atau malah terintegrasi dengan pulsa XL pada smartphone.

Untuk mendaftar layanan ini XL Home Pow ini bisa mengunjungi situs www.LebihPOW.com , atau untuk mengetahui coverage areanya saat ini bisa mencoba menghubungi:

Email ke: mailto:XLhomefibercs@xl.co.id

Pengguna XL bisa menelepon ke: 820

Pengguna provider lain bisa menelopn ke: 08170123442

Selamat menikmati era baru internet cepat. Jangan bilang lagi internet cepat untuk apa ya 😀

 

Exit mobile version