Pengguna teknologi di jaman digital ini memang terobsesi akan kecepatan. Mereka dituntut multitasking menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu dengan device digital.
Prosesor komputer, smartphone, setiap tahun semakin cepat, semakin hebat. Setiap penggunanya mengumpulkan data digital yang setiap saat semakin banyak. Data ini bisa sangat beragam, dari aplikasi, data keuangan, data spesifik pekerjaan, data media sosial, foto, video, dan lain sebagainya.
Menurut riset, diperkirakan tahun 2017 lalu saja, hanya urusan foto, sejumlah 4.7 triliun foto disimpan.
Dalam 2 tahun saja, 2014 dan 2015, data baru yang dibuat manusia, diperkirakan lebih banyak jumlahnya dibanding seluruh data yang pernah dibuat sejak manusia ada.
Tahun 2020, yang sebentar lagi akan segera sampai, diperkirakan data yang dikumpulkan manusia akan mencapai 44 zettabytes, ini sama dengan 44 triliun giga bytes. Dibutuhkan 44 miliar hard drive berkapasitas 1TB untuk menampungnya.
Kecepatan device tidak lagi hanya bisa dibebankan pada prosesor saja, kecepatan baca tulis storage jadi sangat diperhitungkan, kalau tidak akhirnya akan terjadi “bottleneck” , dimana kecepatan harus berkurang karena menunggu data selesai dibaca dan ditulis.
Bagusnya, teknologi storage ini juga berkembang pesat, semakin lama semakin cepat. Untuk mencapai kecepatan yang lebih baik, bentuk fisik storage yang lebih modern juga berubah, tidak lagi mengandalkan cakram yang berputar seperti hard disk, melainkan pure sudah part elektronik yang sekarang lebih kita kenal sebagai SSD, Solid State Drive.
Kita melihat sekarang laptop-laptop modern yang semakin ramping sudah menggunakan SSD ini sebagai storage, selain ukurannya lebih ramping, kecepatannya baca tulisnya juga berlipat karena tidak lagi dibatasi kecepatan putaran piringan seperti cakram hard disk.
Booting OS seperti Windows yang biasanya cukup lama, sekarang lebih instan karena penggunaan storage SSD ini, juga berbeda dengan laptop ber-hard disk yang saat kita selesai bekerja sebaiknya harus melakukan ritual shutdown sebelum dibawa, SSD ini lebih mudah, cukup tutup lid dan jalan, karena SSD tahan guncangan, tidak ada part yang bergerak di dalamnya. Satu lagi kelebihan SSD ini dibanding hard disk, adalah penggunaan daya yang lebih irit, karena tidak lagi membutuhkan part mekanikal yang bergerak, dan tidak panas.
Bahkan PC yang biasanya memiliki ruang lega untuk penempatan hard disk pun, sekarang mulai berganti dengan SSD SATA, alasan utamanya, mengejar kecepatan.
Karena begitu banyaknya data dihasilkan setiap orang yang hidup di era digital ini, maka kebanyakan orang memiliki storage portable, baik berbentuk hard disk, sd card, flash disk, dan lain sebagainya, termasuk SSD portable, untuk menyimpan datanya.
Saya mencoba cukup banyak portable storage, dari yang tanpa kabel atau wireless, berbentuk hard disk portable, flash disk, flash disk dengan dua macam port, OTG, converter SD card, dan banyak lagi yang masing-masing memiliki kelebihan juga kekurangan.
Kali ini fovorit saya SSD portable dari Seagate, Fast SSD. Banyak yang menarik dari Fast SSD ini yang saya ceritakan di bawah ini:
- Ukuran Dimensi
Fast SSD Seagate ini berukuran kompak, 9.4 cm x 7.9 cm dan tebal hanya 9 mm dan berat hanya 80 gram. Ukuran ini cukup jauh lebih kecil dibanding portable hard disk Seagate slim yang sebenarnya sudah cukup kompak.
Memang SSD ini masih kalah kecil dengan flashdisk, tetapi flashdisk bergantung dengan pilihan port yang terbatas, sedangkan Fast SSD menggunakan port USB type C dengan kabel yang bisa di expand jenisnya, dan cenderung lebih cepat dibanding flashdisk.
Ukuran yang kompak tetapi tidak terlalu kecil juga membantu untuk storage portable ini tidak mudah tercecer atau terselip seperti flashdsik, dan kehadiran kabel juga membuatnya lebih nyaman saat digunakan direct untuk dibaca datanya dari smartphone dibanding flashdisk yang menggantung dan rawan terlepas.
Biasanya kita juga menjadikan flashdisk ini bukan untuk penyimpanan data yang lama, tetapi data temporer, karena sering dihapus dan diisi data baru, sementara hard disk dan SSD portable biasanya lebih untuk data yang disimpan dalam waktu lama.
- USB Type-C
Sekarang ini kita cukup pusing dengan berbagai macam port data yang berbeda-beda, misal pada notebook, pada smartphone, dan lain sebagainya. Port ini ke depan diharapkan akan lebih sederhana dan semua merujuk ke USB type C. Sebagian besar smartphone modern dan notebook sudah beralih ke port ini sekarang, diharapkan kedepan port ini akan lebih umum.
Beberapa kelebihan dari port USB type C diantaranya kecepatan data yang tinggi, reversible, dan bisa menghantarkan arus yang besar.
Pada paket bawaan diberikan 2 buah kabel @ 50 cm dengan port yang berbeda. Kabel pertama USB-C to USB-C, dan kabel kedua USB standar ke USB-C. Jadi Fast SSD portable storage ini bisa digunakan pada laptop dengan port USB standar atau yang lebih modern yang sudah menggunakan USB-C.
Kabel USB-C to USB-C sendiri bisa digunakan untuk menghubungkan SSD langsung ke smartphone dengan port yang sama. Untuk smartphone yang masih menggunakan port micro USB, bisa menggunakan tambahan USB converter terpisah.
- Kompatibilitas (hampir) di semua device standar
Rata-rata pengguna device digital sekarang biasanya memerlukan portable storage untuk bertukar data dari satu perangkat ke perangkat lain dengan cepat. Selain perbedaan port, yang sering menjadi kendala adalah file system storage yang berbeda.
Format FAT 32, format yang umum bisa di baca di perangkat Windows dan Android, termasuk di Mac, hanya kelemahannya maksimum ukuran file terbesar dalam sebuah file hanya 4GB
Format NTFS, ini format standar di Windows OS, tetapi hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulis untuk Mac OS.
Format HFS+ , format ini hanya untuk Mac OS, tidak kompatibel untuk Windows.
Secara standar, SSD akan memiliki format exFAT, format ini bisa dibaca dan ditulis, baik di Windows dan Mac OS, dan tidak ada batasan besaran file 4GB. Format ini juga bisa dibaca dengan baik di kebanyakan device Android, walaupun untuk device dengan OS android pure, biasanya memerlukan tambahan aplikasi.
Dengan standarnya file system ini, memudahkan kita untuk menggunakan portable drive yang sama untuk digunakan pada berbagai device standar yang biasa kita miliki, misal berbagi data antara laptop Windows dengan device Android, laptop Mac dengan laptop Windows, Mac dengan Android, dan lain sebagainya, karena kita biasanya bekerja dan menggunakan beberapa device yang berbeda.
Kejutan yang saya dapatkan dari Fast SSD ini bisa digunakan pada Samsung DeX. Samsung DeX atau Desktop Experience, sebuah device atau kabel tambahan yang bisa mengubah smartphone Samsung (jajaran tipe hi-end terbaru) untuk menjadi format desktop seperti PC pada layar besar. Perangkat DeX ini memiliki USB port untuk bisa ditambahkan dengan berbagai peripheral seperti mouse, keyboard, storage, dan lain-lain. Sayangnya DeX ini sebelumnya hanya bisa membaca flashdisk dengan format FAT 32, dan tidak bisa digunakan untuk membaca portable hard disk.
Keterbatasan ini hilang ketika menggunakan Fast SSD, isinya langsung terbaca dan bisa langsung digunakan untuk desktop experience, baik untuk membackup data, membuka file berukuran besar, membuka file entertainment seperti musik dan lagu, dan lain sebagainya.
- Irit Daya
Penggunaan kita akan gadget seperti laptop dan smartphone semakin intensif, semakin lama saat ini orang menatap layar. Karena itu banyak device seperti laptop dan smartphone dibuat untuk memiliki daya tahan baterai yang lama.
Laptop tipis dengan daya tahan baterai yang lama, akan segera berkurang ketika banyak peripheral disambungkan ke portnya. Salah satu yang sering disambungkan adalah portable HDD.
Secara teori portable hard disk akan lebih boros baterai dibanding portable SSD. Untuk membuktikannya saya mencobanya di smartphone, untuk mendapatkan perbedaan yang lebih kentara, karena kapasitas baterai smartphone yang biasanya lebih terbatas.
Smartphone ditetapkan dengan brightness layar di 200 nits, tanpa aplikasi lain jalan di background dan koneksi baik data dan telepon dimatikan (flight mode), dan digunakan untuk memutar film Full HD 1080, dengan timer 30 menit.
Film yang sama, smartphone yang sama, dan setting yang sama digunakan bergantian, dengan sumber film berasal dari portable HDD dan Fast SSD, hasilnya:
- Portable HDD menghabiskan daya smartphone 14%, untuk durasi film 30 menit
- Portable Fast SSD menghabiskan daya smartpone hanya 6%, untuk film dan durasi yang sama.
Jadi kira-kira kita mendapat gambaran Fast SSD lebih irit daya 2.3 kali lipat dibanding portable HDD. Jika digunakan di smartphone untuk memutar film, akan didapat durasi 2.3 kali lipat lebih lama.
- Kecepatan
Mereka yang bekerja dengan banyak data digital pasti menyadari kecepatan storage ini sangat krusial, apalagi ketika mem-backup data berukuran besar.
Berani menyandang kata Fast dalam namanya, Seagate Fast SSD ini kita test dalam beberapa ujicoba untuk mendapat gambaran secepat apa.
Aplikasi CrystalDiskMark v6 :
Kecepatan sequential read di 247.6 MB/s
Kecepatan sequentian write di 182.6 MB/s
Sebagai perbandingan portable hard disk Seagate Ultra Slim memiliki kecepatan seq read di 140.2 MB/s dan seq write di 135.5 MB/s
Jadi menurut CrystalDiskMark kecepatan SSD ini untuk membaca kurang lebih 1.8x portable HDD, dan kecepatan tulisnya 1.4x.
——-
Kalau aplikasi CrystalDiskMark dilakukan di PC, percobaan benchmark berikutnya dilakukan di smartphone dengan aplikasi AndroBench. Hasilnya:
Kecepatan sequential read di 181.2 MB/s
Kecepatan sequential write di 185.5 MB/s
Sebagai perbandingan ini hasil AndroBench untuk portable hard disk Seagate Ultra Slim:
Kecepatan sequential read di 29.5 MB/s
Kecepatan sequential write di 27.4 MB/s
Hasil test ini menunjukkan untuk dijadikan portable storage smartphone, Fast SSD berkinerja jauh (lebih dari 6 kali lipat) dibanding portable hard disk.
——-
Untuk menyederhanakan pemahaman tentang seberapa cepat Fast SSD ini bekerja, dilakukan test sederhana, meng-copy sebuah file film berukuran 2.4 GB dari Notebook dan Smartphone, hasilnya seperti ini:
2.4 GB file di copy dari Notebook ke Fast SSD : 15.33 detik
File yang sama di copy kembali dari Fast SSD ke storage Notebook : 2 Menit 8 detik
2.4 GB file di copy dari internal storage smartphone (Galaxy S9+) ke Fast SSD : 13.30 detik
Sebagai perbandingan file yang sama di copy dari internal storage smartphone ke SD card Sandisk Extreme UHS-1, membutuhkan waktu: 1 menit 10 detik.
Untuk mendapat gambaran kecepatan Fast SSD ini dibanding dengan portable hard disk (Seagate Ultra Slim),
2.4 GB file di copy dari Notebook ke portable hard disk partisi exFAT : 22.50 detik
Kesimpulan dari test kecepatan ini, Fast SSD kira-kira 1.5 kali lipat lebih cepat dibanding portable HDD dalam mengcopy data, dan bisa bekerja dengan sangat baik kecepatannya di smartphone modern.
Kecepatan mengcopy data dari smartphone ke Fast SSD ternyata 5 kali lipat lebih cepat dibanding mengcopy data ke eksternal storage micro SD (Sandisk Extreme UHS-1)
- Backup Otomatis
Seagate Fast SSD ini saat pertama dikoneksikan ke smartphone bisa langsung dikenali dan digunakan. Saat ke PC atau ke Mac, tersedia pilihan khusus yang bisa dijalankan untuk mendapatkan file system yang optimal.
Setelah proses registrasi, ada penawaran untuk men-download aplikasi backup. Jika kita memerlukannya, aplikasi backup ini akan otomatis membackup file dari pc/laptop ke Fast SSD sesuai folder yang sudah ditentukan, setiap portable storage Fast SSD ini dikoneksikan
Selain aplikasi untuk backup, tersedia juga aplikasi untuk file recovery dan memproteksi file yang yang kita anggap penting.
- Bonus
Indonesia termasuk negara yang boleh mengklaim bonus untuk menggunakan Adobe Creative Cloud free selama dua bulan senilai $20. Dengan redeem bonus ini kita berhak menggunakan aplikasi Adobe seperti Photoshop CC atau Lightroom CC secara resmi. Bonus yang lumayan menarik.
Seagate Fast SSD ini terdiri dari 3 kapasitas storage, 256 GB, 512 GB, dan 1 TB.
Untuk harga pricelist diperkirakan masing-masing 1.8jt, 2.6 jt, dan 5.8 jt, bergaransi resmi yang ditandai dengan sticker MFI Indonesia