Secuil kisah Tablet
Bagi banyak orang kata tablet identik dengan produk dari perusahaan apple yang diberi nama iPad. Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya tablet itu? Siapakah sebenarnya yang petama kali menemukan device berjenis tablet?
Sebenarnya, tablet adalah komputer mobile yang lebih besar daripada ponsel atau personal digital assistant, yang diintegrasikan ke dalam layar sentuh datar dan terutama dioperasikan dengan menyentuh layar daripada menggunakan keyboard fisik.
Device berjenis tablet pertama kali diperkenalkan pada dunia pada tahun 2000 oleh Microsoft. Pada saat itu Microsoft berusaha untuk mendefinisikan Tablet PC sebagai komputer mobile untuk kerja lapangan dalam bisnis, akan tetapi perangkat mereka gagal mencapai penggunaan luas terutama karena masalah harga dan kegunaan yang membuat mereka tidak cocok di luar tujuan perusahaan.
Lalu pada tahun 2010 Apple meluncurkan tablet pertama mereka yang diberi nama iPad. Produk pertama dari Apple ini menggunakan sistem operasi dan teknologi layar sentuh yang sama dengan iPhone. Berbeda dengan Microsoft yang menargetkan Tablet PC mereka untuk urusan bisnis, Apple lebih menekankan Tablet PC mereka untuk urusan multimedia. Perubahan tujuan yang diiringi dengan peningkatan kegunaan, daya tahan baterai, simplicity, berat serta biaya yang lebih rendah, dan overall quality yang lebih baik dari tablet-tablet sebelumnya telah menghasilkan sebuah sebuah kategori baru dalam pasar elektronik, yaitu tablet.
Sebenarnya apa yang menjadi nilai jual lebih dari sebuah tablet? Banyak orang yang memiliki notebook mengeluhkan betapa berat dan sulitnya pengoperasian mobile PC mereka. Disinilah tablet memberikan solusi. Sebuah tablet PC memiliki kemudahan dalam pengoperasiannya. Teknologi layar sentuh yang menggunakan jari kita sebagai pointernya, virtual keyboard yang dapat menghemat tempat dari keyboard fisik, dan ukuran serta bobot yang relatif lebih ringan dari laptop atau mobile PC lainnya telah menjadikan tablet sebagai pilihan alternative untuk para businessman sebagai teman bepergian.
Setelah kesuksesan Apple dalam mempopulerkan tablet ke masyarkat, banyak produsen lain yang juga ikut terjun ke dunia tablet. Produsen besar seperti Dell, Samsung, Motorola, Blackberry dan lain-lain mencoba membuat tablet sendiri. Kebanyakan dari tablet tersebut menggunakan Android 3.0 Honeycomb dari Google sebagai system operasinya.
Meski belum bisa menggeser ‘sang raja’ dari kedudukannya sebagai produk dengan penjualan terbanyak, tablet dengan OS Android semakin berkembang dan menunjukan peminat yang terus bertambah. Para produsen pun berlomba-lomba untuk menghasilkan produk dengan kemampuan dan spesifikasi yang lebih baik dari iPad.
Kini masyarakat dapat menikmati berbagai pilihan tablet berbasis android yang snappy, cepat, dan mudah untuk digunakan. Ini tentu saja menjadi sebuah kabar baik untuk orang-orang yang ingin menikmati sebuah perangkat berjenis tablet non iPad.
Setelah Apple sukses dengan iPad dengan memperkenalkan system layar sentuhnya, kini giliran tablet android yang memperkenalkan salah satu trend baru dalam dunia digital yaitu cloud computing. Terobosan baru dari Google ini telah membawa perubahan yang berarti bagi dunia tablet. Dengan cloud computing kini orang-orang tidak lagi perlu untuk membawa dokumen digital mereka dalam tablet mereka untuk bekerja. Cukup dengan terhubung ke internet, buka tablet PC maka semua dokumen dapat diedit dan digunakan tanpa harus menggunakan PC atau laptop lagi.
Semua perubahan tersebut tidak lepas dari sebuah masalah yaitu, harga yang mahal. Kebanyakan tablet PC dengan kemampuan tinggi memiliki harga yang sangat mahal. Ini menjadikan tablet PC tidak terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Lalu para produsen pun mulai mencoba membuat tablet PC dengan harga yang murah. Akan tetapi kembali timbul masalah dengan tablet PC murah tersebut. Seringkali dengan harga yang murah, kita akan mendapatkan barang yang murahan, seperti resolusi layar yang kurang padat, kepekaan sentuhan layar yang tidak sensitif, batere yang buruk dan aplikasi bawaan yang tidak standard. Maka banyak produsen yang mulai mencoba menyiasati masalah tersebut. Kini banyak produsen yang mencoba meluncurkan produk dengan harga yang terjangkau tapi tidak murahan.
Salah satu contohnya adalah smartfren dari Indonesia. Smartfren yang juga merupakan operator jaringan CDMA di Indonesia meluncurkan tablet berbasis Android yang bernama smartfren andro tab. Tablet yang diluncurkan oleh smartfren ini memiliki harga yang relatif terjangkau. Dengan harga 1.488.000 rupiah masyarakat dapat menikmati fitur mewah yang ditawarkan oleh tablet keluaran smartfren tersebut. Prosesor 1Ghz dari ARM tipe Cortex-A8, 1GB RAM, dan layar 7-inci capacitive multicuoch smartfren andro tab memberikan fitur yang jauh di atas harga yang harus dibayarkan oleh masyarakat. Dengan ini, masyarakat mulai dapat menikmati tablet dengan harga terjangkau dengan kualitas yang mencukupi dikelasnya.
(Tulisan ini bisa dianggap sebagai pengantar untuk pembahasan lebih lanjut mengenai Smartfren andro tab, ditulis oleh Handi S)