Spriiing, the review

 

 

 

 

Huawei Ideos Spriiing

clip_image001

Spriiing, begitu saja device smartphone lucu ini dinamakan di dusnya. Dengan tulisan IDEOS di tutup batere belakangnya. Tidak menyatakan dari manufaktur mana, tetapi kata IDEOS pasti mengacu kepada pabrikan Huawei yang sedang naik daun.

Kata Spriiing (betul dengan 3 buah huruf i) , melihat dari demo loadernya mengacu kepada spring – per, lilitan kawat yang bisa memanjang dan memendek, kemungkinan filosofi dari perusahanan atau devicenya yang bisa menjangkau orang lebih jauh, dengan aplikasi utama pendukungnya yang nanti diceritakan, kiranya bisa lebih memperjelasnya.

Huawei sendiri mungkin lebih dikenal di Indonesia sebagai pembuat modem, tapi namanya melejit sebagai handphone yang tidak mahal setelah diperkenalkan oleh operator2 CDMA.

Secara Desain, Spriiing ini didesain di Eropa, tepatnya di Swedia dan dimanufaktur di China oleh Huawei. Bentuknya menjadi menarik, karena kita terbiasa melihat perbandingan panjang dan lebarnya dengan handphone qwerty seperti Blackberry yang cenderung memanjang kebawah, dan smartphone ini lebih terlihat perbandingannya seperti lebih kotak, dengan sebagian besar area diambil oleh layar.

Datang dengan ukuran 96.4mm x 62.22mm dan tebal 12mm , dan beratnya hanya 110gram, menjadikan ukurannya mirip kotak rokok, dengan lekukan “pinggang” ditengah dengan alur memotong, termasuk dibelakang tutup batere, menjadi pemisah yang jelas antara bagian layar dengan bagian keyboard.

clip_image003

Handset ini pernah saya lihat di bulan Juli 2010 waktu masih berbentuk prototype yang dipamerkan di ICW Jakarta, di stand huawei. Nama aslinya adalah Huawei u8300, dikeluarakan dengan 2 warna Hitam dan putih. Tetapi beberapa situs memperlihatkan device ini memiliki warna2 lain yang catchy , seperti hijau dan kuning bahkan ungu. Kemunculan pertama kali di internet diperlihatkan di Februari 2010.

Berbeda dengan smartphone lain yang sekarang semakin mengikuti apple dalam paket hardwarenya, serba minimalis, hanya unit, kabel data dan charger, Spriing dalam ukuran wadah kardus yang tidak besar, datang dengan paket komplit. Selain unit dan manual book komplit , masih di tambah dengan 2 buah batere, yang satu 880 mAH dan satunya 930mAH, entah kenapa berbeda begitu. Didalamnya sudah disediakan kartu memory sebesar 2Giga, memang kartu memori adahalah hal yang krusial untuk handset berbasis android, karena foto dan program tidak mau diunduh kalau tidak ada kartu memory atau internal memory yang diposisikan sebagai storage memory. Masih belum cukup komplit diberikan lagi jelly case bening dan screen protector plus landyard, tali untuk menggantung handset ini menjadi kalung. Ini seperti mengisyaratkan setelah kita menerima handset ini dia ready to go, bisa langsung dibawa-bawa tanpa takut cepat cacat.

Kebiasaan paket smartphone yang minimalis adalah memberikan charger dengan pemisahan kepala charger dan kabel nya, supaya kabel yang sama bisa memiliki 2 fungsi, selain menjadi bagian charger juga kabel data ke komputer. Tapi Spiiing ini sekali lagi berbeda, walau sama memiliki pemisahan charger antara kepala charger dan kabelnya, tetap diberikan 2 buah kabel data. Karena memang kebiasaan orang-orang adalah meninggalkan charger di rumah dan terpaksa memiliki charger lain untuk di kantor, dengan tambahan kabel data ini, maka keperluah sync dan charge di kantor bisa dibantu kabel ini yang dicolokkan ke usb komputer.

clip_image004

Belakangan ini memang ada trend baru di handset berbasis android, yang meng-otaki smartphone ini, untuk dibuat bukan hanya full touch screeen, tapi dilengkapi dengan keyboard seperti Blackberry, seperti dilakukan oleh motorola pada beberapa produknya seperti charm, flipout dan pro.

Layar handset android yang biasa memanjang ke bawah secara potrait, kini berganti menjadi landscape, dan resolusi 320×240 pixel pada layar 2,6 inci dimiliki oleh spriiing ini. Walaupun resolusinya agak dibawah standard resolusi yang biasa dimiliki handset android di 320×480 pixel, gambar2 cukup halus ditampilkan disini. Layar sentuh yang disediakan masih bertipe resistif, responsif terhadap sentuhan kuku jari, tetapi agak butuh penekanan kalau menggunakan ujung jari.

Bagusnya kekurangan di layar sentuh yang masih resistif, dibantu dengan adanya trackball. Kadang orang2 menganggap teknologi trackball mengacu ke teknologi lama, karena memandang blackberry yang sudah berganti ke trackpad. Tapi pemakai-pemakai lama blackberry sendiri sering mengakui kalau putaran trackball yang bisa di kontrol, lebih menghasilkan pemilihan dan scrolling yang tepat.

Dengan adanya trackball, seringakali kita bisa menggunakan device ini seperti tidak memerlukan layar sentuh, pilihan yang baik, karena layar yang kecil seringkali membuat jari agak sulit melakukan pilihan.

Ada 4 tombol utama dibawah layar, sebelah kiri dan kanan dipakai seperti fungsi kebanyakan telepon, untuk menerima dan menutup telepon. Biasanya tombol di handset android memiliki 4 tombol tambahan, Menu, Back dan Home dan Search.. Kali ini pada Spriiing tembol menu ada , tetapi tombol back dan home disatukan. Tombol back digunakan untuk balik satu langkah pada aplikasi atau halaman yang sebelumnya kita akses, tombol home berguna untuk kembali cepat ke halaman utama, atau jika ditekan lama menampilkan 6 aplikasi terkakhir yang kita akses.

Dengan disatukannya tombol back dan home, setiap ditekan fungsi back yang akan dieksekusi, kalau ditahan agak lama baru berfungsi seperti tombol home. Tetapi tombol merah untuk menutup telepon, bisa berlaku sama seperti tombol home untuk kembali ke halaman utama. Sedangkan sekarang tombol Search nya ditempatkan dibagian baris bawah dalam salah satu tombol keyboard.

Dari ke empat tombol besar yang tersedia tadi, ketika salah satu ditekan akan menyalakan layar, hal ini menurut saya bagus, untuk akses cepat, karena seringkali keharusan menghidupkan unit dengan menekan tombol kecil on-off di atas, lebih sulit daripada menekan salah satu dari ke empat tombol ini. Ketakutan kalau terpencet akan membuat telepon menyala dan mendial atau tertekan sendiri bisa dihindari, karena setelah layar menyala, masih diharuskan menggeseri icon lock dari kiri ke kanan, atau kalau hanya sekedar ingin membuat bunyi telepon menjadi silent, cukup memilih icon sebelahnya yang bergambar speaker dan menggesernya dari kanan ke kiri.

Secara bentuk, handset Spriiing ini memang di desain untuk menjadi smartphone yang menitikberatkan pada social networking, dimana orang akan banyak mengetik. Sisi terbaik penunjang aktifitas itu adalah keyboard yang ada. Tactile atau cara membalnya keyboard ketika dipencet pada device ini terasa berbeda, sangat empuk dan terasa nyaman. Hanya 2 device yang pernah saya coba memiliki tactile seperti ini, pertama adalah Palm Pixi yang berbasis webOS dan yang ke-2 adalah Spriiing ini. Bahkan device seperti Blackberry pun yang sebagian besar ber qwerty keyboard, tidak pernah memiliki keypad yang empuk seperti yang dimilik Palm Pixi atau Spriiing. Dalam analoginya, Spriiing ini seperti mobil yang sudah ber-per keong, dibandingkan device lain seperti mobil yang masih mamakai per daun.

Sudah siap dengan segala persiapan hardwarenya, device Spriiing yang dipersenjatai OS android 2.1 Eclair, memiliki aplikasi utama yang bernama Spriiing. Ini adalah gabungan seperti Blackberry Messenger ditambah facebook dan twitter. Sementara aplikasi chat Spriiing ini baru berada di device ini, kabarnya akan dimiliki oleh multi device dan multi OS, sehingga nantinya mereka yang memakai aplikasi ini bisa saling berhubungan.

Ada 6 bagian utama dari aplikas Spriiing ini, diantaranya:

clip_image005Spriiing Feed, untuk memberikan komentar tentang status atau apa yang dilakukan teman.

clip_image006Spriiing Info Feed, untuk mengatur informasi yang menjadi favorit kita, juga termasuk untuk mem-follow orang di twitter.

clip_image007Spriiing Group, ini untuk membuat grup atau komunitas seperti Blackberry grup. Bedanya grup disini bisa mencapai 200 orang, dimana bb grup dibatasi 30 orang.

clip_image008Spriiing Promotion, ini bisa menjadi tempat untuk melihat info, misalkan toko A yang menjual pakaian sedang diskon, dan berita2 lain disekitar kita termasuk acara2 pertunjukkan yang mungkin ada, dll.

clip_image009Spriiing Lobby, ini adalah Friend Stream, kita bisa mengamati kegiatan yang dilakukan teman-teman kita di Spriiing.

clip_image010Spriiing Notifcation, memberi notifikasi untuk kita mengetahui ada berita atau status yang baru saja update atau di posting melalui Spriiing ini.

Dengan kelengkapan sebuah aplikasi ini, kemungkinan jika banyak penggunanya akan menjadi keasikan tersendiri. Sementara itu , karena di tenagai android, kita tetap saja bisa menggunakan sarana chat dan social network yang lain, seperti Yahoo Messenger, Google Talk, Facebook, Twitter, Glue, FourSquare dan lain-lain dengan cukup mengunduhnya secara free di Market android.

Mengapa sekarang banyak device yang ingin mengetengahkan porsi besar Social Networking memakai android sebagai OS pilihannya? Bahkan Facebook sendiri sebagai Social Networking terbesar di dunia akan memakai OS ini untuk membuat handset yang didedikasikan untuk para penggemar berat facebook yang dinamai orang sebagai facebook phone.

Dasar salah satunya karena fitur Share, atau bagikan , tersedia dengan mudah di android. Misalkan dengan handset Spriiing kita akan membagikan sebuah foto hasil jepretannya dari kamera 3 mega pixelnya, setelah foto diambil, yang bisa ditentukan dalam 4 efek yang tersedia di menu fotonya, Mono, Sepia, Negative atau Aqua, bisa langsung di share dengan semakin banyak pilihan untuk dibagi kemana sesuai program yang kita install yang memiliki fitur ini. Pada dasarnya kita akan bisa membagikannya sebagai attachment email, upload ke facebook, twitter, atau dibagikan ke handphone sebelah via bluetooth. Jejeran tempat untuk dibagikan akan menjadi lebih banyak, setelah program-program lain terinstal, misalkan ke Picsay Pro, untuk memberi efek dan edit pada foto, diupload ke situs untuk menaruh foto online gratis seperti Imgur, atau untuk dianalisa oleh program dari google, bernama Goggles dan lain-lain.

clip_image012

Pada kamera fix focus ini, juga sudah dilengkapi dengan lampu flash, dimana lampu flash ini selain berguna untuk memotret objek dikondisi kekurangan cahaya, juga ada dedicated button di jajaran keyboard bawah yang kalau ditekan lama akan menyalakan flash ini untuk digunakan sebagai senter. Jika dirasa efek bawaannya masih kurang, kita bisa mengunduh program-program photo related di market android yang sudah disediakan, seperti vignette, camera 360 dll, yang secara instant akan memberikan efek2 menakjubkan dalam sekejam setelah menjepret objeknya, seolah-olah dikerjakan oleh program photoshop secara profesional. Dalam posisi siap foto, ada icon yang jika ditap akan merubah fungsi foto untuk merekam video, dengan batasan durasi sebesar memory card yang kita pakai.

clip_image016

Walau sepertinya spek yang dibawa Spriiing ,

· – Android 2.1

· – Qualcomm® MSM7225-1TM, 528 MHz

· – ROM 512 MB

· – RAM 256 MB

· – External memory support:

·   microSDTMCard (up to 16GB)

Mengisyaratkan handset ini akan masuk ke pasar entry level, tapi kekuatan android didalamnya membuat handset ini bukan berarti bisa dianggap biasa-biasa saja, karena biasanya handset android walaupun dengan spesifikasi awal, senantiasa mensyaratkan handset memiliki fitur-fitur hardware yang bisanya dulu hanya dimiliki handset kelas atas, seperti komplitnya koneksi, seperti yang juga ada di handset Spriiing ini:

Bluetooth 2.1 yang support untuk mengalirkan lagu secara stereo, selain hanya untuk berbicara di telepon secara wireless.

Wifi yang ada didalamnya juga sudah support sampai kecepatan terbaru 802.11 b/g/n plus kemampuan 3G / HSDPA 7.2 Mbps, dan perangkat GPS yg dilengkapi assisted-GPS untuk mendapatkan posisi lokasi secara cepat melalui bantuan lokasi BTS handpone.

Belum lagi tambahan akselerometer menjadi syarat mutlak di android, supaya kalau handset diputar 90 derajat maka layar akan ikut menjadi landscape atau potrait. Akselerometer ini juga banyak dimanfaatkan oleh banyak game untuk membuat permainan yang biasanya didominasi penekanan tombol, digantikan dengan gerakan handphone.

Pelengkap lain secara hardware adalah Digital Compass, kenapa sih alat ini dibutuhkan? Digital compass akan bekerjasama dengan akselerometer dan GPS untuk membimbing kita dalam navigasi peta GPS, dan program yang cocok, semisal star chart, akan membantu kita mengarahkan device untuk mencari posisi bintang, bahkan dalam kegunaannya yang simpel tapi sangat berguna, selain murni menjadikannya kompas untuk mengetahui arah utara-selatan, juga untuk secara instan mengetahui arah kiblat untuk mereka yang membutuhkannya dalam panduan sembahyang, dimanapun mereka berada dimuka bumi ini.

Walaupun biasanya di OS android 2.2 secara default baru disertakan wireless tethering yang bisa membuat handset menjadi hotspot modem secara wireless bagi perangkat lain, misalkan notebook atau pc, pada Spriiing ini aplikasi wireless tether juga sudah tersedia, menjadikan unit ini bisa juga melakukan hal yang sama menjadi hotspot modem bagi perangkat lainnya.

Kalau perangkat kita, semisal PC tidak memiliki perangkat wifi untuk terhubung dengan Spriiing untuk menjadikannya modem, cara lain bisa digunakan, yaitu menghubungkan kabel data antara PC dan Spriiing yang akan langsung mentriger pop up di layar komputer untuk memilih menjadikan Spriiing sebagai mobile modem, atau akan melakukan sinkronisasi dengan PC melalui Pcsuite nya, atau hanya menjadikan Spriiing sebagai flash disk, untuk diakses data di memcardnya, dan pilihan terakhir adalah membaca manual.

clip_image018

Terakhir tidak lupa, dimana segala perangkat handphone banyak dititikberatkan juga untuk menjadikannya sebagi device multimedia, pemutar lagu , video dan streaming. Spriiing juga diposisikan seperti itu, untuk mereka yang sangat suka mengoleksi lagu, silahkan memenuhkan eksternal memory yang mendukung sampai 16giga dengan segala macam lagu.

Bosan dengan lagu masih ada Radio FM yang ada di devicenya, cukup tancapkan handsfree sebagai antenna nya, dan jalankan software radionya maka stasion radio dalam cakupan device bisa ditemukan dengan autoscanning. Suara speaker yang dihasilkan cukup kencang, dan suara yang dihasilkan handsfree dengan jack standard 3.5mm tidak memekakkan telinga ketika dipasangkan.

Bukankah hampir semua device juga bisa seperti itu? … tapi kekuatan android di dalamnya akan memberikan lebih tentang multimedia. Ada banyak program pemutar music di market android yang bisa diunduh gratis, masing-masing memiliki kelebihannya. Cukup lagu2 yang ada di memory memiliki judul lagu dan nama penyanyi atau album, maka akan diunduhkan cover album secara otomatis. Bahkan ketika lagu diputar akan dicarikan liriknya supaya kita bisa ikut bersenandung.

Stasiun radio yang ada dirasa belum memutarkan lagu kesukaan anda, silahkan menginstalkan program radio streaming, maka selama 24 jam akan diputarkan lagu2 dari stasiun radio yang online diseluruh dunia, bahkan stasiun radio internet yang memutarkan lagu khusus penyanyi tertentu, misalkan anda penggemar Michael Jackson, 24 jam full lagu2nya bisa anda dengarkan secara streaming.

Hal yang sama bisa dilakukan untuk memutar video dalam banyak format, termasuk streaming langsung dari pc dalam koneksi jaringan atau menonton youtube, bahkan mengunduhnya.

Buat mereka yang mendambakan semua kelengkapan diatas, tapi bertanya bisakah device ini dipakai untuk bekerja? Tentu saja bisa , selain android memiliki kemudahan penyimpan data di cloud, yang memudahkan kontak, dan kalender kita disimpan dalam akun google gmail, program-program office seperti excel, word dan powerpoint, secara default bisa langsung dijalankan di device ini karena docs to go sudah terinstall di dalamnya. Untuk program office lain tinggal diinstalkan dari market, dan bermacam-macam aplikasinya dengan segala kelebihannya sesuai keperluan kita, bahkan format PDF dengan mudah dibaca disini.

Jika email menjadi kepentingan kita, push email sudah menjadi bawaan di android dan gratis, tanpa harus terikat dengan langganan tertentu, syaratnya asal kita memiliki koneksi internet saja, boleh via kartu sim, boleh via wifi.

Layar Spriiing yang mini, 2.6”, tidak menjadi hambatan untuk mencari informasi di browsernya. Karena tulisan2 di web yang terlihat kecil, ketika kita zoom-in agar lebih nyaman dibaca, akan langsung merapikan diri sesuai dengan lebar layar, sehingga dengan nyaman kita tinggal scroll-kan trackball ke bawah untuk membaca seluruh tulisan di web, tanpa dipusingkan harus geser ke kiri dan ke kanan.

200.000 aplikasi berbagai genre sekarang tersedia di market android, dan lebih dari setengahnya adalah aplikasi free yang bebas diunduh tanpa bayar, menjadikan device entry level Spriiing ini, tidak akan sesederhana perkiraan kita, tapi akan melipatkan kemampuannya.

-Lucky Sebastian-

One reply on “Spriiing, the review”

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.