Microsoft Foldable Universal Keyboard, a review

gambar_pembuka

 

Mengapa kita butuh eksternal keyboard

Beberapa waktu yang lalu saya diundang menghadiri perhelatan global launching smartphone di Eropa. Menjadi tugas saya disana untuk memberi laporan pandangan mata dan menulis banyak artikel. Saya ikut pergi bersama rombongan yang sebagian besar adalah pekerja media berita. Tentu saja tugas mereka lebih hebat lagi, harus segera mengirimkan berita-berita yang paling update. Peralatan utama mereka selain kamera adalah laptop, sedangkan peralatan yang saya bawa hanya smartphone dan sebuah bluetooth keyboard.

Kebiasaan kita ternyata mirip, setiap perjalanan di bus, atau di pesawat, kita menyempatkan diri menuliskan sesuatu, hanya beda peralatan. Mereka menggunakan laptop, saya menggunakan bluetooth keyboard dan smartphone.

Bedanya di tiap bandara, membawa laptop ternyata memiliki kerepotan tersendiri. Setiap melewati mesin detector, senantiasa harus dikeluarkan dari tas. Belum lagi tas yang dibawa harus cukup besar untuk menampung laptop. Ketika ada random check, terkadang laptop harus dibuka, dan petugas menyapukan kertas dengan cairan kimia tertentu untuk diperiksa.

Sedangkan saya yang membawa hanya bluetooth keyboard, tidak pernah harus mengeluarkannya dari tas selama melewati mesin deteksi.

Beberapa bulan kemudian, saya dan rombongan media yang sama berkesempatan lagi pergi ke negara lain untuk meliput acara lain. Kali ini ada rekan media yang dulu membawa laptop, sekarang pergi dengan peralatan yang sama dengan saya, sebuah bluetooth keyboard…, katanya terinspirasi melihat kemudahan saya kemarin.

Bekerja sekarang, kebanyakan juga berarti berurusan dengan akses internet dan olahan digital, yang seringkali bukan hanya dilakukan di kantor, tetapi dimana saja.

Kita tidak bicara soal para pekerja media saja yang memang harus selalu mengetik membuat berita. Setiap hari kebanyakan orang sekarang berkirim email, membuat laporan, mengirimkan surat, bercakap-cakap lewat chat, mengirimkan komentar di sosial media, dll.

Ratusan, ribuan, kata kita kirimkan digital setiap hari lewat internet.

Dulu kita bergantung dengan PC, kemudian berharap laptop akan menggantikan pc supaya bisa bekerja dan produktif dimana saja.

Tetapi harus diakui, semenjak smartphone dan tablet keluar, laptop yang dulu kita anggap portable, sekarang mulai terasa berat. Terkadang kita juga merasa laptop terlalu powerful untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil seperti berkirim email atau membuat artikel.

Tentu saja thumb keyboard seperti pada Blackberry, cukup membantu, tetapi tetap tidak cukup cepat dan nyaman untuk menuliskan ribuan kata setiap hari.

Kita sudah memiliki smartphone yang sekarang sudah cukup powerful untuk meng-handle sebagian besar pekerjaan dasar, dan device ini selalu berada bersama kita, dari pagi bangun hingga nanti berangkat tidur. Eksternal keyboard menjadi salah satu pelengkap untuk kita bisa produktif dimana saja dengan mudah.

Mencari eksternal keyboard yang cocok juga bukan pekerjaan mudah. Untuk mengetik dengan cepat, baik dan nyaman, kita membutuhkan ukuran keyboard “full size” atau setidaknya seukuran keyboard laptop pada umumnya. Tetapi  ukuran full size ini merepotkan untuk dibawa, karena panjang dan cukup berat. Sering kita berharap, dengan sebuah tas kecil selempang dimana kita bisa meletakkan tablet 8 inci, kita memiliki keyboard yang masuk dalam tas yang sama. Tetapi hal ini sulit terwujud, karena ukuran panjang keyboard eksternal.

Rata-rata eksternal keyboard yang nyaman digunakan, panjangnya 28-32 cm. Panjang ini bahkan lebih tinggi daripada tablet 10 inci yang berkisaran 24 cm.

gambar1

 

Pilihan berikutnya jatuh pada keyboard yang lebih kecil. Biasanya kita bisa menemukan keyboard-keyboard yang seukuran dengan panjang tablet 8 inci. Tetapi karena ukurannya kecil, terpaksa tombol-tombolnya juga berukuran kecil dan tidak nyaman dipakai mengetik, atau kita kenal dengan istilah cramp. Keyboard berukuran terlalu kecil ini, selain membuat tangan cepat pegal, kesalahan ketik menjadi  tinggi, juga tidak bisa dilakukan dengan cepat dan nyaman.

Kemudian sekarang kita punya pilihan lain, eksternal bluetooth keyboard yang ringkas dan bisa dilipat, Microsoft Universal Foldable Keyboard.

 

Desain dan layout

Yang pertama memikat dari keyboard ini, di desain untuk bisa dilipat. Praktis panjangnya yang 29.5 cm menjadi setengahnya saat tidak digunakan, dan mudah dibawa-bawa.

Ketika dibuka, ukurannya mirip dengan keyboard-keyboard pada laptop 14 inci.

gambar2

 

Bobotnya pun sangat ringan 180 gr. Bisa dikatakan keyboard ini sangat tipis. Ketika dilipat saja, tebalnya hanya 1 cm. Bahkan mereka yang malas membawa tas bisa mengantungi keyboard ini disaku belakang, saku jaket, dengan mudah.

gambar3

 

Walaupun bobotnya ringan dan tipis, tuts (key) keyboardnya ketika ditekan tetap memberikan efek tactile (tekanan balik) yang cukup. Tactile atau clickiness ini salah satu faktor penting pada desain keyboard untuk jari bisa mengetik dengan cepat, karena memberi umpan balik pada ujung jari-jari yang peka, menandakan ketikan sudah terinput.

Tactile yang terlalu datar, misal seperti kita mengetik pada onscreen keyboard di layar tablet, membuat jari yang tidak merasakan feedback, tidak bisa bergerak dengan lincah. Oleh sebab kekurangan tactile ini maka pada tablet atau smartphone kita bisa men-set efek getar dan suara setiap menekan tuts keyboard di layar, untuk memperkecil gap karena ketidak hadiran umpan balik tersebut.

Keyboard infra red yang bisa menggambar keyboard di semua permukaan, walau terlihat canggih, ternyata tidak laku dipasaran. Salah satu sebabnya yang utama adalah ketidak hadiran efek tactile ini.

 

Efek tactile dipengaruhi juga oleh key travel, jarak tuts keyboard dari keadaan diam sampai ditekan ke dalam. Keyboard pada PC biasanya memiliki travel yang panjang, dan keyboard pada laptop lebih sedikit. Semakin tipis keyboard berarti semakin kecil jarak key travel. Membuat keyboard yang tipis, tetapi tetap memiliki tactile yang baik, memerlukan rancangan dan teknologi yang baik.

Problem yang juga dihadapi oleh keyboard yang tipis adalah seberapa “keras” tenaga dibutuhkan untuk menekan keyboard. Jika terlalu lembut, keyboard akan mudah tertekan. Saat keyboard mudah tertekan, praktis otomatis jari-jari kita akan lebih mengangkat dan tidak menempel pada keyboard. Akibatnya selain melelahkan, kecepatan mengetik juga akan dirasakan berkurang. Jika tuts keyboard terlalu keras, selain menguras lebih banyak tekanan pada jari, juga membuat mengetik akan lebih lambat karena butuh tekanan yang jelas.

Tuts keyboard pada Microsoft Foldable Universal Keyboard (MFUK) memiliki “kekerasan” yang nyaman, dalam artian ketika jari-jari rest (rebah) diatas key, keyboard tidak tertekan, dan hanya butuh tekanan kecil untuk mengetik.

 

gambar4

Faktor berikutnya yang penting dalam memilih keyboard adalah ukuran key, bentuk key dan jarak antar key.

Pada laptop kita biasanya menemukan papan keyboard dalam layout yang dikenal sebagai chiclet keyboard, karena bentuk key nya memang seperti permen chiclet. Diantara tuts ini terdapat spasi yang cukup besar, sehingga jarak antar satu sisi tombol key ke sisi tombol key lain tidak berhimpitan.

Berbeda dengan chiclet keyboard yang biasanya umum terdapat pada laptop, beberapa laptop lain seperti Toshiba memiliki layout key dalam bentuk lain, dimana key nya saling berhimpitan, dan dibanding memberi jarak spasi lebih memilih membesarkan ukuran key.

Karena mengejar ukuran yang kompak dan optimal, Microsoft Foldable Universal Keyboard (MFUK) ini mengambil bentuk ke dua, key nya saling berhimpitan. Sebenarnya bukan sama sekali tidak ada jarak, tetapi jaraknya cukup kecil. Biasanya pada chiclet keyboard jarak antar key ini (spasi) berkisaran 4mm, pada MUFK sekitar 1.5mm saja.

 

Jarak antar key ini (spasi), sebenarnya bukan faktor penting, karena baik desain chiclet keyboard dengan spasi besar, dan keyboard dengan key saling berhimpitan, sama-sama bisa berfungsi baik, asalkan jarak antar key nya cukup. Yang dimaksud jarak antar key yang penting ini, dihitung dari tengah key ke tengah key sebelahnya.

Panduan dari buku The Handbook of Human–Computer Interaction, edited by Martin Helander, Thomas Landauer , menyarankan jarak antar (tengah) key ke (tengah) key sebelahnya minimal 19mm.

Pada MFUK, jarak antar key yang normal adalah 17.5mm. Normal ini dimaksudkan ukuran key yang standar pada MFUK, karena ternyata tidak semua huruf dibuatkan ukuran key yang sama pada keyboard ini, seperti kebanyakan key pada keyboard lain.

 

Konfigurasi ukuran key yang berbeda, membuat jarak antar key yang lebih kecil sedikit dari yang disarankan, menjadi tertutup kekurangannya. Microsoft sepertinya memetakan bagian huruf mana yang krusial yang paling sering di tekan, dan bagian mana yang sering salah tekan. Dengan ini didapat desain layout keyboard yang menarik. Ukuran standar key pada foldable keyboard ini 15mm x 15mm . Tetapi pada beberapa huruf ukuran key ini membesar, misal:

Huruf T dan N, ukurannya memanjang menjadi 28mm x 15mm.

Huruf G, 24mm x 15mm

Huruf H, 19mm x 15mm

gambar5

 

Perbedaan ukuran key ini benar terasa membantu saat mengetik dan mengurangi banyak kesalahan tekan. Bahkan bagian tanda baca yang tidak terlalu banyak digunakan diberikan ukuran lebih kecil dibanding standar ukuran key. Ukuran key standar 15mm x 15mm ini ternyata ukurannya sama dengan key chiclet pada laptop kebanyakan.

Ukuran ini juga lebih baik dari standar yang ditetapkan ANSI, yang menyarankan ukuran key minimal 12mm x 12mm.

 

Sepintas bentuk key pada foldable keyboard ini seperti standar saja, hanya kotak dengan permukaan rata. Tetapi jika diperhatikan dan diraba, sebenarnya permukaan keynya tidak rata, melainkan concave, ada memiliki sedikit lengkungan dibagian tengah. Dengan lengkungan ditengah ini, selain lebih  fit dengan ujung jari yang melengkung, ternyata akan mengurangi pergeseran jari saat menekan key.

Saat kita menekan key, arah jatuhnya tekanan jari sebenarnya tidak tegak lurus, tetapi  membentuk sudut. Sudut ini pada permukaan yang terlalu rata akan mudah menjadi gaya geser. Gaya geser membuat jari “slip”, selain bisa salah menekan, membuat efektivitas energi tekan pada key keyboard banyak terbuang. Lengkungan atau concave ini meminimalisir kesalahan tersebut.

gambar6

 

“Pertama mulai menggunakan Microsoft Foldable Universal Keyboard ini, biasanya dibutuhkan sedikit waktu adaptasi. Setelah mencoba beberapa saat, dirasakan ukuran key yang berbeda, tactile feedback yang cukup dan permukaan key keyboard yang nyaman disentuh, akan membuat jari terbiasa dan mulai bisa meningkatkan speed mengetik dengan kesalahan yang makin lama makin minimal.”

Satu hal terakhir yang kadang bisa dikatakan penting atau tidak pada keyboard adalah suara yang dihasilkan saat mengetik. Setiap key ditekan tentu saja tactile dari keyboard dan mekanisme part dibawahnya akan menghasilkan suara. Pada tempat-tempat umum biasanya suara keyboard tidak terlalu diperhatikan karena terkubur suara sekitar yang biasanya lebih bising. Tetapi bisa saja keyboard ini digunakan misal saat penerbangan, dimana penumpang di sebelah kita sedang tertidur. Suara ketikan yang gaduh tentu membuat suasana tidak enak.

Foldable keyboard ini tentu saja tetap mengeluarkan suara ketikan, tetapi dengan kekerasan yang minim. Kebanyakan keyboard laptop terasa lebih keras suaranya dibanding foldable keyboard ini. Jadi bisa dikatakan, keyboard lipat ini bisa digunakan di segala suasana, tanpa menghasilkan suara yang mengganggu orang lain di sekitar kita.

 

Fitur Keyboard yang Lebih

Kompatibilitas OS.

Selain bentuknya yang kompak, dan desain layout yang baik, hal penting lain yang harus diperhatikan pada eksternal keyboard adalah masalah kompatibilitas.

Ada keyboard yang memang di desain untuk digunakan bersama perangkat android. Ada yang untuk iOS, Windows Phone, dan operating system lain. Kompatibilitas ini biasanya juga menyangkut kecocokan desain keyboard sesuai OS yang digunakan. Akan ada key – key tertentu yang di desain spesifik untuk melakukan perintah yang hanya cocok untuk OS tersebut.

Microsoft Universal Foldable Keyboard walau dibuat oleh Microsoft dan pasti pilihan pertamanya untuk kompatibel dengan OS buatan Microsoft seperti Windows Phone dan Windows OS, di desain untuk bisa bekerja dengan sebanyak mungkin OS.

Ini tentu saja menjadi pilihan menarik untuk konsumen yang terkadang memiliki banyak tipe perangkat. Tidak sedikit orang yang memiliki device yang digunakan sehari-hari tetapi berbeda OS, misal smartphone android, tablet iPad dan PC Microsoft.

gambar7

 

MFUK kompatibel untuk digunakan baik untuk device android, iOS dan Windows Phone. Tentu saja keyboard ini juga bisa digunakan untuk PC, termasuk laptop Windows dan Mac OS.

Key paling pojok kanan atas pada MFUK, memiliki icon OS yang setiap kita tap akan berpindah, yang ditandai dengan backlight putih menyala pada icon yang dipilih, apakah kita sedang bekerja dengan device android, iOS atau Windows.

Pilihan OS ini akan membuat kompatibilitas key khusus pada keyboard seperti CMD pada iOS atau Home button, back button, search, lock, dll, disesuaikan dengan perangkatnya.

Beberapa fungsi key sesuai OS yang digunakan bisa dilihat di tabel ini:

gambar8

 

Intinya tombol-tombol ini disiapkan supaya kita bisa menggunakan keyboard seperti layaknya pada laptop, dimana fungsi-fungsi semua input bisa dikerjakan via keyboard, tanpa memerlukan jari kita mengetuk layar device setiap kali. Ini termasuk mengontrol suara dan play music yang bisa dikontrol lewat tombol-tombol keyboard yang sudah disediakan.

 

Tentu saja ada persyaratan OS minimal, supaya Universal Foldable Keyboard ini bisa berfungsi dengan baik.

Windows OS

Untuk Win RT minimal Win RT 8 ke atas.

Untuk Windows OS mulai dari Windows 7 keatas, dan support hingga Windows 10 terbaru,  baik 32bit  dan 64 bit.

 

Mac OS X minimal dimulai dari Mac OS 10.7

 

Android Devices minimal sudah OS 4.4.4 KitKat, dan saat di test dengan device yang menggunakan Android Marshmallow 6.0, keyboard ini berjalan dengan baik.

 

iOS minimal iOS 7 ke atas, tested berjalan lancar pada iOS 9.1 terbaru.

 

Windows Phone minimal WP 8.1 update 2.
Support Dua Device.

Device-device yang disupport kebanyakan adalah device yang cukup baru. Sepertinya karena MFUK ini mengandalkan fitur bluetooth HID (Human Interface Device) yang biasanya baru dimiliki oleh device-device baru. Bluetooth HID bahasa mudahnya menaikkan tingkat bluetoothnya untuk mendapat latency yang kecil dan hemat daya. Jadi saat kita menekan key, yang berarti ada sinyal perintah bluetooth untuk menampilkan huruf yang sesuai pada device, latency yang kecil memungkinkan tidak ada jeda disana, sehingga setiap ketikan, instan lansung di-respon oleh device.

Kebanyakan eskternal keyboard disiapkan untuk pairing hanya dengan satu device. Jika kita ingin menggunakannya bergantian dengan device lain, kita harus melakukan pairing ulang.

Dari beberapa keyboard eksternal yang pernah saya coba, baru MFUK ini yang memiliki dual bluetooth pairing. Pada key di bagian kiri atas, ada dua buah key bluetooth dengan icon 1 dan 2.

gambar9

 

Tahan key bluetooth 1 sampai lampu lambang bluetooth berkedip-kedip menandakan keyboard siap di pairing. Jalan kan bluetooth pada device dan pilih UniversalFoldableKb yang muncul di pencarian device bluetooth, dan masukkan nomor pairing yang akan pop up muncul di layar device dengan menekan tombol angka-angka tersebut pada keyboard, diakhiri dengan menekan enter.

Lakukan hal yang sama untuk device berikutnya dengan memilih key bluetooth ke-2.

gambar10

 

Setelah pairing selesai, kita cukup menekan bluetooth 1 dan 2 untuk berpindah device secara instan. Kemampuan dual pairing langsung ini terasa sangat berguna ketika kita sedang mengetik email atau laporan pada tablet, kemudian smartphone kita berbunyi dan mengeluarkan notifikasi chat. Ketika menjawab chat pada smartphone kita tinggal memilih key bluetooth 2, maka chat bisa dijawab tetap sambil mengetik di keyboard tanpa harus meng-input jawaban dengan mengetik pada layar smartphone. Kemudian kita memilih bluetooth keyboard 1 kembali untuk melanjutkan mengetik pada tablet.

gambar11

 

Daya tahan.

Karena didesain tipis dan ringan, baterai yang digunakan foldable keyboard ini adalah baterai internal yang bisa di charge ulang layaknya smartphone. Karena sudah menggunakan bluetooth low energy, daya tahannya sangat baik, kurang lebih bisa 3 bulan dengani sekali charging.

Port charging yang disiapkan adalah micro USB yang terletak dipojok kanan atas, yang kompatibel dengan kebanyakan smartphone yang beredar sekarang. Pada paketnya juga disertakan sebuah kabel USB, untuk kita bisa men-chargenya melalu port usb baik dari charger, power bank, bahkan dari PC atau Laptop.

gambar12

 

Sebenarnya kapasitas baterainya sangat kecil, hanya 165 mAh, yang berarti sekitar 1/15 kapasitas baterai smartphone sekarang pada umumnya. Kapasitas baterai yang sepertinya kecil tetapi bisa bertahan kurang lebih 3 bulan, menandakan device-device dengan BLE (Bluetooth Low Energy) sekarang memang irit daya.

Saat di charge, dipojok kiri atas akan menyala lampu putih berkedip, menandakan proses charging sedang berlangsung. Saat penuh lampu ini akan terus menyala..

Dengan daya tahan yang lama, dan port yang charging yang standar, kita akan lebih merasa mudah membawa keyboard ini kemana-mana.

Kemudahan ini bertambah dengan tidak perlunya kita memusingkan apakah keyboard dibawa dalam keadaan masih menyala atau mati. Setiap keyboard dibuka, otomatis keyboard menyala, dan terkoneksi dengan device yang kita pairing. Cukup dilipat, maka kondisi keyboard akan otomatis dimatikan.

 

gambar13

Daya tahan bukan hanya daya baterai saja, tetapi seberapa kuat keyboard ini bisa digunakan dan tidak menjadi rusak. Dalam spesifikasi, Microsoft menjanjikan setiap key dari keyboard kuat diketuk sampai 5 juta kali, dan keyboard ini dibuat dengan fitur spill resistant, tahan terhadap tumpahan cairan. Bekerja kadang-kadang di meja yang sempit seperti di pesawat terbang, atau di kedai kopi, sangat memungkinkan keyboard ini tersiram.

Tentu saja daya tahan ini benar harus dicoba…

gambar14

 

Untuk menghindari cairan seperti kopi yang lengket mengandung gula, kita coba bersihkan dengan air keran.

gambar15

 

Microsoft, termasuk Microsoft Indonesia, percaya akan device buatan mereka dan menjanjikan garansi selama 3 tahun untuk foldable keyboard ini.

 

Konklusi.

Bisa bekerja dimana saja dengan mudah seringkali menjadi impian orang-orang yang dituntut selalu produktif. Pekerjaan sekarang terkadang menuntut orang bisa bekerja bukan saja pada waktu 9 to 5,  atau bertempat hanya di kantor.

Keyboard eksternal tentu saja memudahkan banyak pekerjaan yang berurusan dengan internet. Dari mulai mengetik email, artikel, laporan, bahkan urusan sosial media dan chatting.

Pekerjaan sekarang juga menuntut kita efisien dalam waktu. Jawaban akan membalas email nanti di kantor, saat sekarang sepertinya hanya membuat lawan bicara kita mengernyitkan dahi, seolah-olah kita tidak berada di dunia portable sekarang ini.

Bagaimanapun hebatnya kita mengetik di smarphone, seringkali membalas email yang cukup panjang tetap malas dikerjakan dengan mengetik di atas layar.

Harus disadari, sekarang kita berusaha semakin ringkas ketika bepergian. Laptop yang sudah tipis dan berkatergori ultra book saja, terkadang masih dirasa terlalu besar dan berat untuk kita bawa-bawa. Seringkali kondisi ini menjadi dilema, ditinggal di mobil seringkali takut hilang, dibawa-bawa merepotkan.

Smartphone dan tablet yang lebih portabel, tentu lebih memudahkan. Sebuah keyboard lipat, ringan dan nyaman bisa menjadi pelengkap kita untuk senantiasa menjadi road warrior, mereka yang bisa bekerja dimana saja.

Selama beberapa bulan Microsoft Foldable Universal Keyboard ini ditest, terasa banyak membantu untuk terus produktif, termasuk menuliskan artikel ini.

 

Sekarang keyboard ini ternyata sudah mulai dipasarkan resmi di Indonesia. Penjualannya sementara ini masih melalui online store.

Bisa dilihat disini: https://goo.gl/Z1me13

dan disini: http://goo.gl/WN7C2I

 

gambar_penutup

 

6 replies on “Microsoft Foldable Universal Keyboard, a review”

    • Lucky on

      Saya baru menemukannya di online store seperti Blibli dan Bhinneka. Link nya saya sertakan di bagian paling bawah dari post Oom Arsa.

  1. nitnot on

    Saya baca pada beberapa artikel MFUK ini hanya dapat digunakan pada perangkat smartphone saja dan tidak dapat digunakan pada PC dan laptop. Tapi dari review yang om lucky tulis MFUK ini bekerja pada semua device termasuk PC dan laptop. Mohon infonya mana yang benar ya om??

    • Lucky on

      Bisa Oom, saya sudah coba ke laptop dkk nyambung. Kalau ngga ngapain dia support Windows 10 dan Mac ? 🙂 Kan update firmware MFUK juga via bluetooth langsung dari laptop/pc

  2. Lona on

    Mas klo saya punya yg warna abu-abu yang dilipat tapi agak besar ukurannya. Yang saya mau tanyakan ada ga indikasi bahwa baterianya saat ini mash penuh atau udah mau abis? Seringkali saya bawa eh pas mau digunakan tidak mau pairing mungkin krn baterai habis. Lalu klo sedang charge lbh baik ditutup atau dalam kondisi terbuka? Berapa lama yah biasanya sampai dia penuh? Terima kasih

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.