Nokia 2, Melihatnya dari Sisi Lain

*Artikel ini sebelumnya saya tulis untuk UC-News

Kamis 11 Januari 2018, Nokia menghadirkan kembali smartphone android murah kelas entry-level atau kelas pemula untuk pasar Indonesia, Nokia 2.

Pasar entry level kita tentu sedang gegap gempita dengan kehadiran Xiaomi Redmi 5A dengan spesifikasi cukup dan harga murah, yang tentu saja membuat semua smartphone murah langsung dibandingkan dengan spesifikasi Redmi 5A, tidak terkecuali juga Nokia 2.

Ketika hanya membaca spesifikasi, tentu saja banyak orang akan dengan mudah mengambil kesimpulan, tidak ada kesempatan bagi Nokia 2 untuk bersaing dengan Redmi 5A. Banyak yang segera berkomentar kalau Nokia terlalu pede atau percaya diri, mengingat nama besarnya dulu.

Coba saja kita lihat hanya dari sekedar dapur pacu, besaran RAM dan internal storage:

Nokia 2: Prosesor Snapdragon 212, RAM 1GB, Internal 8GB

Redmi 5A: Prosesor Snapdragon 425, RAM 2GB, Internal 16GB

Hanya dengan melihat spesifikasi tersebut banyak dari kita tentu akan men-judge bahwa Nokia 2 bukan lawan Redmi 5A. Apalagi bicara harga, Redmi 5A dibanderol 1juta rupiah, sementara Nokia 2 dihargai 1,5 juta rupiah. Jika kita jujur dengan harga pasar sekarang, sebenarnya selisihnya tidak 500 ribu rupiah, karena Redmi 5A seharga 1 juta rupiah sulit didapat, jumlahnya hanya terbatas dan harga tersebut baru bisa didapat saat flash sale dan di Mi store. Harga offline resmi di toko jaringan Erafone 1.2 juta rupiah dan itupun jarang ada stok-nya, dah di counter-counter biasa bahkan 1.5 juta rupiah, karena langkanya barang.

Apakah dengan selisih harga resmi toko offline 300 ribu rupiah, Nokia 2 benar-benar tidak ada kelebihan dibanding Redmi 5A? Mari kita coba lihat lebih jauh tentang kelebihan dari Nokia 2, karena spesifikasi prosesor, RAM, dan internal storage baru sebagian kecil dari keseluruhan smartphone.

Mark Trundle, country manager Nokia HMD Global untuk Indonesia, Australia, dan New Zealand, mengatakan Nokia sebagai brand yang sudah matang memiliki 5 panduan utama dalam membuat produknya, Quality, Simplicity, Durability, Distinctive Design, dan Human. Dasar ini juga diterapkan pada Nokia 2, ini beberapa pandangan saya tentang device entry level ini saat hands-on.

1. Skandinavian Design

Finlandia, negara asal Nokia adalah bagian dari negara Skandinavia. Negara-negara ini terkenal akan desainnya yang khas, sampai ke interior desain. Mungkin kita mengenalnya lewat desain-desain furniture rumah yang dijual IKEA, itu salah satu bagian dari desain khas Skandinavia.

Begitu juga Nokia, dari awal kehadirannya, buat mereka yang mengalami jaman keemasan Nokia, mereka bisa dikatakan brand yang paling banyak ide soal desain smartphone, dari keypad melingkar hingga smartphone yang dirancang untuk bermain game, dan smartphone khusus bekerja.

Sekarang ini memang desain smartphone lebih terbatas dalam bentuk dasar yang sama, dan hanya sedikit pembeda. Tetapi Nokia menjadi salah satu brand yang tetap memiliki ciri khas sendiri, dengan melihat bentuknya kita tahu langsung ini smartphone Nokia. Ini bagian dari panduan Nokia di atas, distinctive design, desain yang mudah dikenali atau dibedakan.

2. Kualitas dan Durabilitas

Khas negara Eropa, selain desain, mereka biasanya merancang barang dengan menanamkan quality dan durability, dibuat dengan bahan yang baik untuk bertahan lama. Banyak aspek lebih yang dipikirkan selain hanya barang tersebut berfungsi saja. Panduan mereka biasanya human-centric, bagaimana manusia berinteraksi atau menggunakan barang yang di-desain.

Nokia 3310 original dan 3310 reborn 2017

Nokia bangga dengan patokan ini pada smartphone mereka. Buktinya banyak Nokia lawas yang sudah belasan puluhan tahun masih banyak yang berfungsi. Bahkan Nokia 3310 dikenal oleh netizen sebagai handphone yang paling kuat, bahkan dibuat meme sebagai handphone Chuck Norris, yang tidak pernah mati dalam filmnya.

Sulit mencari smartphone entry-level dengan tetap berpanduan kualitas dan durabilitas, karena kita sering mendengar istilah “mau murah kok mau selamat”. Tapi Nokia 2 ini cukup berbeda, desainnya khas, dan frame bodynya benar dibuat dari satu blok aluminium yang di-carving, untuk mendapat body yang kokoh.

Blok Aluminium utuh untuk frame body Nokia

Proses ‘carving” CNC

Biasanya smartphone 1-2 juta-an yang ingin berkesan metal memilih menggunakan plat metal tipis yang di cetak menjadi bentuk casing. Hasil dari penggunaan solid frame ini, Nokia 2 bisa melewati test durabilitas ketika coba dibengkokkan oleh tester Youtube terkenal JerryRigEverything.

Jarang ada pula smartphone entry-level menggunakan layar anti gores dengan pelindung gorilla-glass, dan Nokia 2 menggunakan gorilla-glass 3, impresif. Tanpa keharusan menggunakan anti gores, kehadiran pelindung gorilla-glass ini membuat layar tidak mudah tergores atau mudah pecah saat terbentur.

Kehadiran metal casing dan layar gorilla glass ini menjadi bukti Nokia tetap tidak main-main walaupun pada kategori smartphone murah. Saat digenggam, terasa “feel” nya berbeda dengan kebanyakan smartphone 1 juta-an lain, terasa solid, dan dinginnya metal frame beserta kehalusannya terasa digenggaman.

Sebagai salah satu bagian komponen smartphone yang mahal, layar smartphone menjadi salah satu bagian yang biasanya dipilih dengan kualitas yang lebih rendah untuk smartphone entry level. Tetapi Nokia 2 ini menggunakan layar LTPS IPS LCD, dengan kualitas yang baik. Dibanding Redmi 5A, layar ini lebih bagus dalam hal kontras dan brightness, tidak terlihat redup.

Di bawah sinar matahari

Saat dilihat dibawah terang sinar matahari, layar Nokia 2 lebih nyaman dilihat karena tingkat reflektif yang lebih rendah dibanding layar pada Redmi 5A. Nokia 2 menggunakan layar dengan panel LTPS IPS LCD ini, sama seperti yang digunakan juga pada Xiaomi yang lebih atas, Mi A1.

3. Pure Android

Baik smartphone android dengan tambahan UI (user interface), maupun pure atau android murni OS, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.

Nokia menempuh jalur pure android tanpa embel-embel UI. Tujuannya tidak banyak bloatware. Tetapi saat dinyalakan kita akan melihat 3 aplikasi tambahan, Babe, PicMix dan ID3store, ini karena aturan TKDN mengharuskan para vendor memiliki app store berbasis di Indonesia, dan 2 aplikasi buatan developer Indonesia dengan pengguna dalam jumlah tertentu.

Keuntungan pure android biasanya lebih ringan, dan update yang cepat, baik dari sisi update security dan update OS. Nokia menjanjikan walau masuk smartphone entry-level, selama 24 bulan Nokia 2 tetap akan mendapatkan update. Berarti kemungkinan Nokia 2 akan mendapat update Oreo, yang kemungkinan Oreo (Go edition), dimana OS ini sengaja dibuat Google untuk smartphone entry-level, lebih ringan, lebih hemat storage dan data, dan beberapa aplikasi pendukung yang juga lebih ringan. Kemungkinan juga jika janji ini dipenuhi, berarti Nokia 2 akan menikmati update OS android setelah Oreo, android P bahkan mungkin android Q. Hal yang sangat jarang dilakukan vendor pada smartphone entry-level.

Pure android OS ini menjadi bagian dari simplicity -nya panduan Nokia, selain dalam bentuk desain. OS yang apa adanya seperti yang dibuat oleh Google, dan salah satu kelebihan dari pure android ini, kita bisa menjadikan SD card untuk di blend menjadi bagian internal storage. Google memulai fitur ini sejak OS android 6 atau Marsmallow.

Fitur SD Card bisa di-blend menjadi internal storage

Kebanyakan fitur ini tidak berjalan pada smartphone android dengan OS yang menggunakan UI. Dengan fitur ini, keterbatasan internal storage 8GB pada Nokia bisa teratasi, cukup masukkan SD card, misalnya 16 GB, dan pilih menjadi internal storage, maka kita akan memiliki internal storage 24 GB. Tidak hanya foto, video, dan data bisa kita letakkan di memory card ini, setelah menjadi bagian dari internal storage, Nokia 2 yang hanya memiliki internal 8 GB ini bisa di-install berbagai macam aplikasi, karena semua aplikasi bisa masuk ke dalam memory card yang sudah menjadi bagian dari internal storage.

Kelebihan lain dari Nokia 2 adalah baterai 4100 mAh, Nokia menjanjikan smartphone ini bisa bertahan selama 2 hari penuh. Nokia 2 ternyata juga memiliki IP rating 52, yang berarti tahan debu dan tetesan air, jadi sekedar hujan gerimis tidak akan membuatnya rusak.

Walau dari segi spesifikasi yang biasa kita lihat, Nokia sepertinya bukan smartphone entry-level yang menarik, ternyata memiliki beberapa kelebihan di tempat lain. Pengguna smartphone juga tidak bisa digeneralisir, ada orang-orang yang memang menilai smartphone hanya dari segi kecepatan dan multitasking, ada yang menitikberatkan pada smartphone yang bisa tahan dipakai tahunan, baterai tahan lama, dan tangguh. Tipe pengguna terakhir ini cocok dengan Nokia 2.

One reply on “Nokia 2, Melihatnya dari Sisi Lain”

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.