OPPO FIND X3 PRO 5G, OPPO MAKIN BERTAJI
OPPO Find X3 Pro 5G
Fight!
OPPO baru saja me-release smartphone flagship terbarunya, OPPO Find X3 Pro 5G.
Smartphone ini unik. Smartphone ini juga memperlihatkan lompatan OPPO dalam usahanya membuat smartphone flagship dengan standar yang tinggi, untuk bersaing dengan smartphone flagship yang sudah ada.
Lompatan yang saya maksud ini, melihat ke belakang dari 2 seri Find X yang sebelumnya, dan melihat seri Find X3 Pro 5G yang sekarang, seberapa jauh dan cepat OPPO berusaha mengejar flagship brand lain yang sudah lebih dulu eksis.
Semua fitur dan hardware nomor #1 yang ada di smartphone flagship, dibawa OPPO di FInd X3 Pro 5G ini, tidak ada yang dikurangi. OPPO seperti siap untuk bertarung dari sisi racikan fitur, hardware, teknologi, dan tidak bermain dalam harga.
Apakah kali ini OPPO berhasil masuk team elit flagship global?
Mari kita bahas lebih dalam.
Desain
Pertama kali melihat desain OPPO Find X3 Pro 5G, saya percaya semua orang akan terpaku pada desain kamera belakangnya.
Saya membaca komentar-komentar tentang desain yang berbeda tersebut, sebagian kagum, sebagian sama sekali tidak menyukainya.
Hal ini wajar karena masalah desain senantiasa subjektif.
Saya pribadi sangat menyukai solusi berbeda dari OPPO ini bagaimana mengatasi bump atau tonjolan pada kamera yang sekarang ini untuk kelas flagship memang sulit dihindari, karena sensor kamera berukuran besar yang digunakan, OIS, dan hadirnya telephoto. Hardware kamera ini memang membutuhkan ketebalan ekstra, sehingga solusinya akan lebih tebal dari ketebalan smartphone keseluruhan.
Desain itu kemungkinan mudah ketika digambar di atas kertas, tetapi akan sangat rumit ketika diwujudkan. Desainer harus mengenal bahan yang akan digunakan, bagaimana teknik pewarnaan, rongga yang cukup untuk hardware di dalamnya, cara setiap bagian tersambung, hingga daya tahan terhadap faktor luar, seperti benturan, tekukan, hingga air.
Apalagi jika desain ini bicara flagship smartphone, yang berarti harus ada terobosan desain, bahan, dan cara pembuatan.
Desain yang menarik, berbeda, dan khas akan menjadi salah satu nilai yang menjadi pilihan pengguna. Mereka secara style ingin segera dikenali menggunakan smartphone flagship terbaru.Semakin sulit sebuah desain ditiru cara pembuatannya, semakin baik nilainya, karena desain yang mudah ditiru, akan segera banyak kembarannya, yang bagi para penikmat style menjadi berkurang gayanya.
Dalam desain, OPPO Find X3 Pro 5G ini mengusung konsep desain dengan tema mengalir. Cirinya desain ini tidak ada patahan atau tekuk, dan tidak ada sudut. Smartphone akan terlihat menjadi satu bagian utuh, tidak ada bagian tambahan atau tempelan.
Proses paling sulit pasti di bagian belakang, untuk mengatasi bump kamera. Berbeda dengan desain multi kamera kebanyakan smartphone yang ada sekarang yang membungkusnya dalam frame berupa kotak menonjol dari body, OPPO seperti membentangkan kain di atas kamera dan membiarkannya mengalir ke body.
Bagian belakang ini akan mudah dibuat kalau bahannya plastik, tetapi OPPO membuatnya dari glass atau kaca, dan bentuknya harus presisi sekali. Untuk moulding bahan kaca, tentu lembaran kaca yang aslinya lurus harus dipanaskan. Kabarnya proses ini karena butuh presisi hingga membutuhkan waktu pemanasan hingga 40 jam.
Karena lengkungan harus presisi di banyak bagian, perlu 2000 titik panduan karena muai susut bahan kaca bisa saja berbeda ketika dipanaskan dan dalam proses pendinginan. Biasanya proses rumit seperti ini akan cukup banyak bahan yang gagal, dari tidak presisi hasilnya, retak, tidak homogen, atau pecah.
Jadi saya rasa tidak berlebihan kalau kita apresiasi usaha OPPO untuk membuat sesuatu yang berbeda.
Desain bagian belakang ini untuk menunjukkan fluiditas, melengkung keempat arah, bertemu dengan frame metal dan kemudian layar lengkung.
OPPO mengeluarkan 2 warna untuk Find X3 Pro 5G, warna hitam yang kaca belakangnya mengkilap, dan warna biru dengan anti glare glass (matte).
Yang saya gunakan warna biru, karena tidak membekas sidik jari, enak digunakan tanpa harus menambah casing yg membuat tebalnya yang cukup tipis 8.26mm tidak menjadi berlebihan.
Tanpa casing juga membuatnya mudah keluar masuk kantung, dibanding terbungkus karet silikon. Tapi pada paket penjualannya OPPO sudah menyertakan casing tambahan yang cukup tipis, silicon berwarna (bukan bening), dan presisi.
Warna birunya tidak umum, bukan mendekati warna biru primer, tetapi seperti biru bercampur abu. Pilihan warna yg menarik yang akan membuat calon pengguna terbagi lagi, antara suka dan tidak suka, pilihan yang menarik dan berani dari OPPO.
Desain yang fluid ini membuatnya streamline dan terlihat tipis, bahkan aslinya, termasuk bump kamera, akan terlihat lebih tipis dibanding foto-foto marketingnya, karena pengaruh bayangan.
Desain OPPO ini senada dengan device-device lain miliknya di mid-range, menganut desain dengan bentuk yang tidak besar atau terlalu lebar, untuk tetap nyaman bisa diakses satu tangan dan berusaha tidak tebal dan berat.
Ini menunjukkan OPPO sudah berusaha membuat portfolio panduan desain sendiri, tidak satu model ikut trending brand apa, model berikutnya ikut trending apa, dll.
OPPO Find X3 Pro seperti layaknya keharusan flagship smartphone yang harus komplit, mendukung fitur IP68.
Daya tahan debu dan air ini di test dengan batasan merendam unit sedalam 1.5M selama 30 menit.
Jadi berhati-hati test batasan ini bukan berarti device boleh dibawa berenang di air laut, kolam renang yang mengandung chlorine, dan kolam air panas. Walau kemungkinan kecil untuk kemasukan air, tetapi jika sampai device rusak karena air, garansinya tetap gugur.
Layar
Apa part yang esensial dari sebuah flagship premium?
Bukan chipset, tetapi layar.
Jika sebuah device menggunakan chipset flagship, untuk memangkas harga, layar adalah hal pertama yang dipilih gradenya yg lebih rendah.
Tetapi jika layar yang digunakan sudah grade kelas paling tinggi, vendor memang sudah siap membuat device dengan semua part flagship yg terbaik.
Layar OPPO Find X3 Pro mendapat rating grade A+ dari Displaymate. Laboratorium khusus kualitas layar ini memang diakui dan hanya menampilkan device-device dengan layar terbaik.
Lab layar ini memang menerapkan beberapa syarat yang tinggi yang harus bisa dicapai layar untuk mendapat rating A+, dari ketepatan warna gamut sesuai standar internasional, misalnya sRGB, DCI-P3, tingkat kontras, kecerahan, pantulan layar dll.
Untuk mencapai nilai tersebut, butuh panel hardware yang bagus dan kalibrasi software yang tepat.
Membaca laporan Displaymate tentang layar OPPO Find X3 Pro memang berat bagi kebanyakan orang, karena sangat teknis.
Untuk itu OPPO juga hanya menyertakan coverage color gamut dan JNCD dari laporan Displaymate.
JNCD singkatan dari Just Noticeable Color Difference, artinya ketepatan warna secara visual sesuai input. JNCD kurang dari angka 2 dianggap istimewa dalam standar Displaymate, dan OPPO Find X3 Pro pada color gamut sRGB, mendapat nilai 0.4, dimana ketika 2 warna bersentuhan akan terlihat menyatu dan mata secara visual tidak bisa membedakannya. Angka skor ini lebih tinggi dibanding yang didapat oleh iPhone 12 Pro Max (0.9).
Color gamut sendiri sering juga disebut color space, sejauh mana warna yang dihasilkan display bisa dicapai dari kemampuan mata manusia melihat spektrum warna.
Jadi ada kurva segitiga dengan warna dasar RGB (Red, Green, Blue) yang merupakan batas pencapaian warna yang bisa dilihat manusia
Di dalamnya ada segitiga RGB yang lebih kecil sesuai standar yang berlaku secara global, misal sRGB atai DCI-P3.
Segitiga ini memiliki batas dan titik-titik kalibrasi yang tepat dalam kurva, segitiga gamut sRGB akan berbeda dengan segitiga gamut DCI-P3.
Nah semakin tepat display bisa menyesuaikan titik tampilannya dengan titik kalibrasi, semakin tepat warna yang dihasilkan, dan semakin luas area segitiga yang bisa dicover pada standar tersebut, semakin baik.
Pada Brilliant mode, OPPO Find X3 Pro mencapai color range 137% sRGB dan 109% DCI P3.
Pada menu display di OPPO Find X3 Pro 5G, bisa dipilih tampilan color gamut yang kita inginkan.
Vivid mode ini warna-warnanya lebih pop up, sebagai standar display OPPO menyarankan menggunakan warna ini.
Gentle mode ini mode color gamut sRGB, gunakan mode ini jika ingin menyesuaikan tampilan seperti di layar LCD monitor laptop, atau untuk mengedit gambar agar warna yg dihasilkan lebih
sesuai untuk LCD dan printer.
Cinematic adalah color gamut DCI-P3, warna yang dibuat dengan standar untuk film. Gunakan mode ini untuk video content, terutama film-film bioskop untuk mendapat warna sesuai warna yang dirancang oleh pembuat film.
Brilliant Mode, warna ini seperti vivid mode tetapi lebih tinggi dalam kontras dan brightness.
Refresh Rate tinggi seperti 120 Hz sekarang memang sudah lebih umum di banyak smartphone, tetapi refresh rate tinggi dengan backplane layar LTPO, low-temperature polycrystalline oxide, tidak dimiliki banyak smartphone, walau flagship sekalipun. Konon kabarnya backplane LTPO ini cukup mahal dan kalibrasinya cukup rumit.
OPPO Find X3 Pro 5G sudah menggunakannya
High refresh rate memang nyaman, scrolling terasa smooth, game jika mendukung bisa dimainkan di atas 60 FPS, semua pergerakan layar terasa lebih cepat.
Tetapi semua kecepatan ini menghabiskan banyak daya untuk high refresh rate, karena dengan 120Hz layar berganti data 120x setiap detik.
LTPO backplane ini memungkinkan penggunaan daya menjadi lebih irit karena refresh rate mengikuti konten yang sedang kita lihat.
Kita tidak butuh refresh rate tinggi saat sedang membaca email, browsing media sosial, membaca berita, jadi refresh rate bisa diturunkan hingga minimal.
Refresh rate akan bekerja semakin cepat saat scrolling, berpindah halaman, bermain game, dll.
Dengan LTPO ini daya yang digunakan bisa dihemat hingga 15%.
OPPO Find X3 Pro memiliki variable refresh rate dengan LTPO dari 5 Hz hingga 120 Hz sesuai konten yang ditampilkan.
Biasanya bila bicara refresh rate, biasanya dipasangkan dengan touch response time, atau touch sampling rate.Biasanya juga touch sampling rate ini 2x dari refresh rate, jadi kalau refresh rate 120 Hz maka touch sampling rate 240 Hz.
OPPO Find X3 Pro 5G juga memiliki touch sampling rate 240Hz untuk penggunaan 2 jari. Sementara akan menjadi 120Hz saat penggunaan 10 jari. Toh memang saat bermain game kita hanya menggunakan 2 jari.
Selain touch sampling rate tinggi, pada gaming mode OPPO Find X3 Pro 5G memiliki fitur O-sync. Fitur ini menghubungkan langsung layar dengan CPU untuk respon yang sangat cepat ketika jadi menyentuh layar.
Touch response standar yang biasanya 30-40 milisecond dengan O-Sync menjadi 5-10 millisecond saja. Beberapa game support kecepatan ini seperti League of Legends Mobile, Call of Duty Mobile, PlayerUnknown’s Battlegrounds Mobile, dll.
Kemudian fitur yang juga jarang dimiliki smartphone adalah warna 10 bit.
Standar smartphone rata-rata warnanya 8 bit. Ini jumlah dukungan warna yang sering kita dengar dalam spesifikasi smartphone: 16 juta warna.
16 Jt warna ini di dapat karena setiap warna primer Red, Green, Blue, masing-masing memiliki 256 varian/shade, maka akan didapat 256x256x256 = 16.777.216 varian warna.
Sementara warna 10 bit setiap warna primer memiliki 1024 varian warna, sehingga totalnya menjadi 1.073.741.824 warna, atau dikenal sebagai 1 billion color, 1 miliar warna.
Mengapa untuk layar smartphone yang relatif kecil dibenamkan teknologi warna 10 bit?
Ada beberapa alasan. Konten ultra HD 4K dan 8K baru bisa disaksikan dengan benar di kedalaman warna 10 bit. Jika dijalankan di 8 bit warna-warna ini akan terlihat sedikit dull atau kurang cerah atau sedikit kusam.
Dengan 10 bit warna bisa diciptakan efek kedalaman dan gambar yang realistis yang belum bisa dicapai oleh warna 8 bit.
Support HDR10+ ini dan didukung widevine L1, bisa menjadikan layar OPPO Find X3 Pro sangat bagus menampilkan video atau film yang support HDR, misalnya dari Youtube atau Netflix.
Selain layar yang bagus, device ini juga ditunjang dual speaker dengan Dolby Atmos, menjadikannya bisa menghasilkan suara 3D stereo saat menonton film, suara terdengar bisa ada jarak dan arah nya.
Dual speaker nya memang beda arah, speaker utama seperti biasa di sebelah USB-C dan speaker kedua menggunakan speaker kuping ke arah depan penonton.
Konfigurasi ini seringkali dalam urusan desibel memang berbeda, speaker utama biasanya lebih kencang, tetapi speaker ke arah pengguna walau lebih kecil membuat suara percakapan dalam film terasa lebih jernih dan jelas. Nah tugas Dolby Atmos lah membuatnya bisa seimbang dan menghasilkan efek 3D sound.
Layar OPPO Find X3 Pro 5G menggunakan panel AMOLED berukuran 6.7 inci dengan resolusi Quad HD+ 3216 x 1440 memiliki kecerahan maksimum hingga 1300 nits. Kecerahan tinggi ini menjadi syarat dukungan HDR 10+.
Layar ini juga mendukung brightness level yang lebar, 8192 level brightness yang bisa menyesuaikan kecerahan layar sesuai ambien layar sekitar, dengan penurunan atau kenaikan yang halus. Ini sering dibutuhkan saat kita berpindah dari ruang yg terang ke low light, atau saat mematikan lampu ketika berangkat tidur. Level terendahnya bisa mencapai 2 nits.
Dengan layar AMOLED, OPPO meletakkan fingerprint di bawah layar yang responnya cepat dan lubang kamera pada layar di kiri atas.
Performa
OPPO Find X3 Pro 5G ditenagai oleh chipset mobile android terkencang saat ini, Qualcomm Snapdragon 888.
Chipset ini performanya bagus tetapi seperti makhluk buas, vendor harus bisa mengendalikannya untuk mendapat kekuatan maksimalnya.
Banyak yang mengatakan Snapdragon 888 panas, bahkan menduga kesalahan desain atau fabrikasi. Sebenarnya bukan itu.
Qualcomm menyadari Snapdragon 888 akan digunakan oleh banyak smartphone, dari smartphone flagship standar hingga kelas ekstrim gaming phone. Jadi pada chipset, terutama chip GPU (grafis) adreno 660 nya diberi range daya yang besar. Clock speed nya juga naik menjadi 840 MHz dari 587 MHz di Snapdragon 865.
Seperti mobil ketika ingin dipercepat lajunya, gas harus ditekan lebih dalam, yang berarti penggunaan bahan bakar akan lebih boros, GPU ini bisa melakukannya.
Biasanya GPU ini menggunakan daya 4-5 watt, tapi kali ini Qualcomm mengizinkan daya untuk dinaikkan hingga 7-8 watt.
Hasilnya jika GPU ini digeber, maka panas yang terjadi juga akan lebih tinggi.
Para vendor smartphone memang tergoda untuk menggeber GPU ini dan menghasilkan kinerja maksimal, untuk bermain game berat, termasuk saat di benchmark.
Maka hasilnya banyak smartphone dengan Snapdragon 888 akan terasa panas, ada yang mengalami overheating, bahkan smartphone tidak nyaman lagi digenggam.
Jadi GPU yang buas ini untuk bisa mencapai kinerja maksimal harus ditaklukkan dengan membuatnya tetap “dingin” saat kinerja tinggi. Ini bisa melalui pendinginan vapor chamber, heatpipe, graphite dll, dan kemudian lewat software dengan manage chipset temperature.
Sepertinya Qualcomm juga ingin para vendor menemukan solusi baru sistem pendingin yang efektif.
Saat vendor sanggup membuat pendingin yang maksimal dan manage thermal dengan baik, maka bisa didapat kinerja yang lebih tinggi dari smartphone lain walaupun menggunakan chipset yang sama.
Ini juga berarti seperti add on tambahan yang sering digunakan oleh smartphone gaming seperti kipas pendingin, bisa memberikan performa yang lebih optimal dengan kesanggupan membuat GPU smartphone dipacu maksimal, tetapi panas yang dihasilkan lebih cepat terbuang dan chipset lebih dingin.
Posisi chipset Snapdragon 888 dari OPPO Find X3 Pro 5G berada di sebelah kamera. Part pendinginnya menggunakan lembaran grafit untuk menyalurkan panas, lapisan tembaga di balik penutup motherboard untuk menyebar panas, dan dibawah chipset ada thermal paste untuk lebih efisien menghantar panas ke vapor chamber.
Dengan pendingin ini OPPO berhasil membuat kinerja Snapdragon 888 yang bagus tanpa panas berlebih, hanya sekedar hangat untuk bermain game berat seperti Genshin Impact yang tetap lancar di grafis highest.
Ternyata secara software, OPPO Find X3 Pro 5G ini saat standar mengatur kinerja daya dan thermal lebih ketat, walaupun sudah terasa performanya sudah sangat baik.
Pada menu di bawah menu baterai kita bisa menemukan menu “High Performance Mode”, saat menu ini diaktifkan kinerja maksimal sesungguhnya Snapdragon 888 dilepas. Tentu saja mode ini membuat performa naik, tetapi juga membawa panas lebih tinggi, walau tidak sampai overheating.
Untuk bisa mengetahui seberapa bagusnya performa OPPO FInd X3 Pro 5G, kita coba lihat di angka-angka benchmark.
Dari hasil benchmark AnTuTu antara standar mode dan high performance mode terjadi lonjakan yang cukup signifikan sekitar 9%. Dari total skor 746.861 ke 812.128.
Skor 812.128 ini sedikit saja lebih rendah dari daftar list AnTuTu skor ketiga tertinggi yg didapat oleh ROG Phone 5 yg mendapat skor 819.197. Padahal ROG dibuat sebagai gaming smartphone dan memiliki RAM lebih besar di 16GB, sementara OPPO Find X3 Pro 5G di 12GB.
Dari benchmark AnTuTu ini kita bisa melihat angka CPU yang naik sekitar 10%, yang berarti OPPO Find X3 Pro 5G sudah mengoptimalkan GPU nya, dan me-limit kinerja CPU dalam mode standar.
Terlihat dari benchmark monitor, high performance mode menaikkan suhu lebih tinggi dan menggunakan daya baterai lebih banyak.
Untuk melihat lebih jauh, kita test apa benar kinerja CPU ini dibatasi dan pada performance mode baru bisa maksimal.
Hasil Geekbench 5 memang memperlihatkan single score CPU memang terjadi lonjakan 20% saat performance mode, sementara pada multi core tidak ada perubahan.
Jadi diperkirakan core Cortex-X1 yang jadi prime core dan bertindak seperti booster, tidak banyak berjalan di standard mode, tetapi dipacu pada high performance mode.
Seperti kita ketahui chip octa core Snapdragon 888 ini terbagi dalam 3 cluster CPU
1 Prime Core Cortex-X1 bekerja di clock speed 2.84 GHz
3 Gold Core Cortex A-78 dengan clock speed 2.42 GHz
4 Silver Core Cortex A-55 dengan clock speed 1.80 GHz
Pada test GPU 3DMark, Wild Life, hasilnya antara mode standar dan high performance, perbedaannya kecil sekali bisa diabaikan. Hanya pada high performance mode ada kenaikan suhu lebih tinggi 1 derajat, dan ambang bawah FPS lebih baik, dari 24 FPS ke 28 FPS, tetapi hasil FPS tertinggi tetap sama.
Untuk memastikan apakah benar GPU di OPPO Find X3 Pro 5G tidak di limit, kita test lagi GPU nya dengan GFXBench di mode high performance.
Hasilnya 165 FPS untuk open GL dan
86 FPS untuk vulkan
Ini dekat dengan standar yang Qualcomm berikan 169 FPS untuk open GL dan 86 FPS untuk vulkan.
Sekarang ini kita lebih banyak menggunakan Vulkan API, karena akses ke GPU nya lebih langsung, dan tidak banyak membebani kerja CPU, sehingga CPU bisa mengerjakan task yang lain.
Untuk menunjang Chipset yang powerful, dibutuhkan RAM kelas atas juga. OPPO menyematkan RAM LPDDR5 @3200 MHz 12GB. RAM LPDDR5 ini sekarang menjadi RAM mobile yang tercepat dan juga hemat daya.
Kecepatan RAM copy nya diukur 48.200 MB/s.
Cukupkah 12GB? Sangat cukup, tidak ada selama dicoba terjadi kekurangan RAM.
Kecepatan device ditunjang 3 bagian, setelah Chipset dan RAM, Storage internal pun harus cepat. OPPO Find X3 Pro 5G sudah menyertakan Storage 256GB UFS 3.1.
Storage kencang ini juga ditunjang dengan USB 3.1. Terkadang ada vendor yang menggunakan storage UFS tinggi tetapi tipe USB nya bukan yang terbaru, sehingga transfer data ke storage eksternal atau ke komputer menjadi bottle neck atau lambat.
OPPO Find X3 Pro 5G tidak mendukung eksternal memory, tetapi support OTG untuk terhubung dengan storage eksternal.
Dengan kecepatan internal storage yang mencapai
Sequential Read 1824 MB/s
Sequential Write 744 MB/s
Sulit bagi eksternal storage mengejar kecepatan ini, dan malah akan menjadi hambatan.
Untuk kebutuhan daya, OPPO Find X3 Pro 5G mendukung pengisian cepat SuperVOOC Flash Charge 65W. Charging cepat ini dapat mengisi 4500mAH baterai dalam waktu singkat. 10 Menit saja bisa terisi 40%, dan saya sudah membuktikannya, sangat cepat dan tidak panas.
Untuk bisa secepat ini sebenarnya OPPO tidak menggunakan single battery 4500mAh, tetapi 2 baterai masing-masing 2250mAh buatan pabrik Amperex China, sehingga pengisian bisa langsung ke 2 baterai yang lebih kecil kapasitasnya agar lebih cepat penuh.
Selain itu untuk yang mau bebas kabel bisa menggunakan wireless charging dengan daya 30W, wireless charging yang cepat. OPPO FInd X3 Pro 5G juga support reverse wireless charging untuk berbagi daya baterai ke IoT dan smartphone lain yang mendukung.
Jaringan
Yang terpenting sekarang setiap flagship smartphone, harus membawa jaringan 5G. Karena device OPPO Find X3 Pro 5G sudah menggunakan chipset Snapdragon 888, di dalamnya sudah tersedia modem 5G, built in.
Sekarang tinggal OPPO menentukan di frekuensi berapa 5G ini akan berjalan, dengan menentukan penggunaan RF (Radio Frequencynya).
Kalau kita perhatikan dari frekuensi 5G yang dibawa OPPO Find X3 Pro 5G, jumlahnya lebih banyak dibanding device mid-end nya, dan semua jalan untuk jaringan Sub-6. Ini termasuk band 5G n40 2.3GHz milik Telkomsel, dan band 1.8 GHz milik Indosat. Totalnya ada 13 frekuensi 5G.
Yang belum didukung sekarang ini ini high band mmWave milik Smartfren di 26 GHz. Ini wajar bahkan iPhone saja hanya yang dipasarkan di Amerika yang support mmWave.
Untuk WiFi, OPPO Find X3 Pro 5G ini juga sudah mendukung WiFi 6, yang kelebihan diantaranya kecepatannya lebih tinggi, bandwidth lebih besar, jangkauan jarak lebih jauh, dll.
Di unit ini ada menu WiFi yang dinamakan Dual WiFi acceleration, yang bisa langsung terkoneksi dengan 2 network misal 2.4GHz dan 5GHz atau ke 2 WiFi yang berbeda untuk koneksi data yang lebih cepat.
Dual WiFi ini juga bisa memilih network terbaik saat salah satu WiFi yg sedang berjalan drop kecepatannya.
Kamera
Tentu saja faktor satu ini tidak boleh kendor di sebuah flagship komplit, kalau bisa jadi kamera dengan kualitas terbaik.
Ini konfigurasi multi kamera dari OPPO Find X3 Pro 5G:
- Kamera Utama: 50 MP, Sensor 1/1.56″ Sony IMX 766, f/1.8-aperture lens, PDAF dan OIS
- Kamera Ultra-wide: 50 MP, Sensor 1/1.56″ Sony IMX 766, f/2.2-aperture lens dengan 110.3° FOV dan PDAF
- Tele: 13 MP , f/2.4-aperture lens
- Microscope: 3 MP , 30x dan 60x pembesaran, f/3.0-aperture lens
Konfigurasi multi kamera yang menarik karena cukup berbeda dan tidak umum.
Pertama ada 2 kamera 50MP yang fungsinya berbeda, sebagai kamera utama dan sebagai kamera ultra lebar. Selain sama resolusinya, juga menggunakan sensor Sony yang sama, IMX 766.
Mengapa OPPO menggunakan konfigurasi ini?
OPPO ingin agar warna yang dihasilkan saat foto dengan main camera dan foto ultra-wide sama.
Alasan yang pantas, karena seringkali kita menemukan saat berganti lensa antara main camera dan ultra-wide memang berbeda hasil. Biasanya ultra-wide lebih gelap shade warnanya.
Sementara kamera-kamera DSLR ketika berganti lensa, warnanya tetap cenderung sama antara main camera dan lensa sudut lebar.
Kemudian kadang masih ada yang membenamkan kamera makro pada flagship, padahal fungsi foto makro ini bisa ditangani sekaligus oleh kamera ultra-wide. Dan kamera OPPO Find X3 Pro 5G otomatis menjadi kamera makro saat mendekati object dengan jarak makro.
Untuk Itu OPPO menempatkan lensa yang baru, mikroskop. Ini sangat tidak umum, tapi mungkin saja menjadi trend. Karena foto-foto dengan pembesaran tinggi menarik hasilnya.
Lensa ini format fotonya 1:1, square atau kotak, sepertinya memang dirancang untuk format dipamerkan di Instagram.
Saat diaktifkan, di sekeliling lensa mikroskop ini ada lampu led berpendar untuk menerangi objek. Kita butuh menempelkan objek ke lensa untuk mendapat fokus, dan menjungkitnya sedikit untuk mendapatkan ketajaman fokus. Pembesaran bisa dipilih 30x atau 60x, dan hasilnya menarik untuk foto-foto seperti kain, serangga, daun, bahkan untuk melihat komponen elektronik seperti susunan RGB pada layar smartphone.
Penambahan jenis lensa yang menarik untuk mereka yang senang mengulik foto, bisa memberikan “mainan” baru untuk eksplorasi foto-foto yang tidak biasa.
Bagaimana dengan hasil kamera utama OPPO Find X3 Pro 5G?
Hasil kamera memang subjektif. Ada situs-situs yang coba memberikan peringkat dalam angka-angka, agar lebih mudah dibandingkan. Tetapi senantiasa setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing.
Menurut saya pribadi, berdasarkan pengalaman melihat hasil kamera dari flagship phone, hasil kamera device ini mudah langsung terlihat sebagai hasil kamera flagship.
Hasilnya bisa dikatakan matang, untuk kebanyakan orang yang memang bertujuan menggunakan kamera smartphone itu sebagai point and shoot, keluarkan, nyalakan, jepret, dan selesai.
Tidak perlu berurusan dengan banyak edit, termasuk saat untuk membagikan hasil foto ke media sosial.
Hasil kameranya memiliki detail yang bagus, warna yang pas dan matang, kecepatan fokus yang sangat baik.
Detail objek bisa tertangkap dengan bagus, OIS nya bekerja dengan sangat baik menjadikan hasil foto jarang blur, dengan dynamic range yang cukup.
Betul bahwa main camera dan ultra-wide di OPPO Find X3 Pro 5G cenderung menghasilkan warna yang sama. Dengan sensor 50MP ini secara default foto akan mengambil gambar dengan 12.5MP karena Sony IMX 766 menggunakan teknologi penggabungan pixel, atau yang dikenal dengan Quad Bayer.
Selain itu kamera telephoto nya juga diusahakan OPPO untuk menghasilkan warna senada. Ini memperlihatkan usaha OPPO yang patut dihargai untuk menghasilkan warna yang konsisten dari setiap lensa.
Ini beberapa contoh hasil kamera OPPO Find X3 Pro 5G. (Foto di kompres untuk website, jadi mungkin ada penurunan kualitas)
Pada mode telephoto dengan 5x hybrid zoom, hasil detailnya juga bagus dan jelas di pembesaran 5x. Pembesaran bisa dilanjutkan hingga 20x. Pada cahaya yang cukup hasil pembesaran digital 20x nya juga masih terlihat baik dan jelas
Untuk foto malam, atau low light, bisa dikatakan tidak ada lagi yang gelap. Dalam sekali menekan rana, saat mode night foto akan lebih lama dan tangan kita harus lebih steady, durasinya tergantung seberapa gelap ambien foto yang kita ambil. Kamera akan mengambil beberapa foto sekaligus, AI akan memanfaatkan OIS dan setting agar hasil foto kita bisa disatukan dengan tepat, kemudian di proses menjadi foto yang terang, minim noise, lebih terang daripada mata kita melihat aslii scene nya.
Salah satu alasan layar OPPO FInd X3 Pro 5G mendukung 10 bit warna, dikarenakan kameranya juga mendukung format 10 bit baik foto dan video. Untuk foto termasuk saat mode photo dan mode night. Format yang dihasilkan bukan lagi JPEG, tetapi HEIC, dan tidak semua device bisa menampilkannya.
Masih banyak mode kamera bisa dieksplore seperti mode Pro atau manual, Text Scanner, Potrait, Panorama, dan sisanya untuk Video, seperti Dual View, Slo Mo, Time-Lapse, Movie.
Video mendukung resolusi 4K 60 FPS, tetapi untuk support steady video harus di resolusi 1080 60 FPS tertinggi. Video ini juga mendukung audio zoom, dan background blur.
Sementara itu kamera selfie berukuran 32MP, f/2.4. FOV 81 derajat. Kamera selfie ini lebih banyak mode dan fitur di kelas mid-end nya, dibanding flagship. Video juga hanya support di 1080. Seperti biasa, kamera selfie ini senantiasa memiliki polesan dan lebih cocok digunakan untuk para wanita.
Video dan Selfie mungkin nanti akan kita bahas dalam format terpisah, karena agak repot kalau dibuat dalam format blog, terutama video.
Penutup
OPPO Find X3 Pro 5G ini sudah pantas direkomendasikan menjadi flagship global yang berkualitas baik. Dari desain, performa, tampilan layar, fitur, kamera, charging, semuanya lengkap, tidak ada yang dikurangi.
Sepak terjang OPPO di dunia semakin melebar dan semakin luas cakupan pasarnya. Fokus pada RnD dan kerjasama dengan banyak pihak untuk meng-akselerasi produk-produknya. Banyak teknologi-teknologi baru diumumkan OPPO sebagai yang pertama, walau terkadang belum diwujudkan OPPO sendiri pada produk komersialnya.
Fokus produk OPPO sudah lengkap sekarang, dari affordable, mid, dan high-end, yang semuanya sekarang mendapat porsi perhatian yang baik. Memang OPPO masih menjadikan produk mid-end nya sebagai anak emas, karena banyak model dan cepat keluar yang baru, tetapi tidak di versi flagshipnya sementara ini. Menurut saya langkah yang baik sih, karena flagship yang terlalu banyak model juga membingungkan dan terkadang hanya berbeda nama tetapi jeroannya sama saja, karena kekurangan waktu untuk fokus membuatnya. Namanya flagship harus punya keistimewaan tersendiri, seperti part yang spesial dan fitur yang lengkap, dan teknologi terbaru, sehingga pengguna tidak merasakan ada bagian yang tertinggal atau membuatnya terasa biasa-biasa saja.
Saya pribadi merekomendasikan produk ini buat mereka yang mau mencoba flagship dari OPPO, dengan segala kelengkapan dan teknologinya yang sudah kita bahas panjang lebar di atas. Saat saya cek saat review ini di-release, OPPO membanderolnya dengan harga 15.999.000, harga yang saya katakan sangat pantas untuk semua kemampuannya.
Enjoy!
Ulasan yang informatif. Mungkin bisa ditambah sedikit hubungan antara Oppo, Vivo dan 1+1?
Saya pengguna OPPO FIND X3 PRO. Dengan rincian ulasan dari anda, saya Jadi tambah sayang dan bangga memiliki Oppo Find X3 Pro.
Pemakaian sejak pertama relase sampai hari ini alhamdulillah baik-baik saja. Hasil kamera oke dan mendapatkan banyak pujian dari teman-teman pecinta fotografi. Performa dan baterai persis seperti yang saya harapkan, anti-hang, antilag, baterai mampu menemani kerja seharian.
Terimakasih banyak atas ulasan dan rinciannya.