Huawei Matepad T10s, Review

Pendahuluan

Pasar tablet android memang tidak segemilang dulu di saat awal Google sedang semangat-semangatnya memperkenalkan android di awal.

Bahkan dulu android seri 4 banyak difokuskan untuk tablet. Saat itu semua brand yang berkecimpung di smartphone android juga mengeluarkan versi tabletnya, dari Motorola, Lenovo, Asus, HTC, dan lain sebagainya, bahkan Google sendiri mengeluarkan Nexus tablet.

Google Nexus 7 Tablet

Tetapi seiring waktu, pasar tablet android tidak lagi terlalu diminati, banyak brand sudah berhenti mengeluarkan tablet dan fokus hanya ke smartphone, sehingga pilihan tablet android sekarang ini lebih terbatas.

Saat ini, Huawei termasuk salah satu yang masih bertahan merelease tablet, bahkan memiliki range tablet yang cukup lengkap, dari versi hi-end hingga versi yang terjangkau.

Untuk pasar Indonesia, tablet Huawei yang dikenal dengan nama MatePad, baru saja bertambah dengan tablet versi mid-range yang harganya terjangkau, MatePad T 10s.

Setelah lama tidak mencoba tablet Huawei, saya cukup impress dengan tablet Huawei yang terjangkau ini, ada bagian-bagian menarik yang Huawei berhasil benamkan di tabletnya.

Sebelum itu, kita juga harus melihat pasar tablet di Indonesia sekarang. Setelah masa keemasan tablet android berakhir karena persaingan yang ketat dan pasar yang lebih terbatas, –pasar terbatas ini terjadi karena pengguna tablet tidak seperti pengguna smartphone yang merasakan urgensi untuk cepat berganti device dengan versi yang lebih baru, dan cenderung menggunakan tablet yang sama lebih lama, sebagai secondary device, bukan device utama–, tetapi pasar tablet di Indonesia tetap ada pemainnya yang tetap tentu mengeluarkan tablet baru.

Saat pandemi ini, ternyata penjualan tablet di Indonesia meroket, atau permintaannya meningkat.

Work from home, Sekolah online di rumah, memicu pertambahan peminat tablet. Tablet dengan layar lebih besar dan baterai lebih tahan lama, dianggap lebih cocok untuk bekerja di saat seperti ini.

Ukuran Layar Yang Pas Untuk Membaca Komik

Selain itu juga, karena banyak orang harus banyak tinggal di rumah, maka hiburan seperti menonton video streaming, bermain game, membaca buku dan komik, dianggap lebih cocok dilakukan di tablet.

MatePad T 10s

Kali ini Huawei merelease tablet Matepad T10s, tablet mid-range affordable ini hanya sekitaran 2.5 juta rupiah. Layar LCD nya berukuran 10,1 inci dan resolusinya sudah full HD atau 1080p. 

Biasanya direntang harga segini, layar tablet kebanyakan hanya resolusi HD atau 720p.

Ukuran 10,1 inci bisa dianggap pas, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu kebesaran untuk sebuah tablet.

Perbandingan Ukuran MatePad T 10s dengan Smartphone

Kualitas layar Matepad ini juga bisa dikatakan bagus dikelasnya, huruf-huruf terlihat tegas dan jelas, warna-warna gambar dan film cerah, tidak off, berkat teknologi yang Huawei namakan sebagai ClariVu

Bodynya terbuat dari plastik, dengan berat hampir setengah kilogram, tidak terlalu tebal, masih kurang dari 1 cm, di 7.85 mm. 

Body plastik ini cukup licin, jadi ada baiknya mempertimbangangkan penggunaan casing tambahan yang masih harus dibeli terpisah.

Bezel bodynya tidak tebal seperti tablet terjangkau lain, cukup kecil untuk ukuran tablet, dan memang pada tablet bezel ini tidak bisa terlalu kecil, karena kita perlu meletakkan jari disana, dan bezel dengan ukuran yang cukup membuat jari tidak menyentuh layar tanpa sengaja.

Ukuran bezel ini juga seimbang antara bagian atas bawah, kiri dan kanan. Biasanya beberapa tablet memiliki bezel atas dan bawah yang lebih tebal dibanding bezel kiri dan kanan.

Membuat tablet yang terjangkau tapi bisa digunakan dengan nyaman, tidak lelet, memang tidak mudah. Biasanya tablet harga terjangkau terpaksa menggunakan chipset atau prosesor yang kurang bertenaga.

Huawei MatePad T 10s ini menggunakan chipset Kirin 710A, chipset ini agak spesial karena menjadi varian dari chipset Kirin 710, tetapi sedikit lebih rendah clock speednya, dibuat dengan fabrikasi lebih besar 14nm, dan dari pabrik chip China, SMIC.

Biasanya chip Huawei dibuat oleh pabrikan Taiwan TSMC, dan Kirin 710 buatan TSMC sudah menggunakan fabrikasi yang lebih kecil di 12nm.

Untuk mereka yang tidak terlalu familiar dengan spek chipset Kirin 710A, chipset ini secara singkat memiliki 8 inti atau octacore, terdiri dari 2 grup, 4 x Cortex-A73 2,0 GHz + 4 x Cortex-A53 1,7 GHz, dan chip grafis atau GPU, Mali G51.

Chipset MatePad T 10s Menggunakan Kirin 710A

Walau bukan menggunakan mikro arsitektur Arm Cortex yang terbaru, tetapi cortex A-73 dan A-53 dikenal sebagai pasangan arsitektur yang sudah dibuktikan pas dan cocok, A-73 untuk kinerja lebih bertenaga, A53 untuk kinerja hemat daya.

Untuk versi MatePad T 10s yang dijual di Indonesia, pilihan varian tabletnya hanya 1 macam sementara ini, RAM 3GB dan internal storage 64GB. Storage ini masih bisa ditambahkan lewat slot micro SD card yang tersedia.

Slot Untuk Memori Eksternal

Kinerja dari SoC Kirin 710A dengan RAM 3GB ini bisa dikatakan bagus untuk tablet di kelasnya. Multitasking, walau tidak bisa terlalu banyak membukan aplikasi bersamaan, berjalan lancar, tidak lelet, dan selama dicoba RAM manajemen-nya juga bagus, tidak pernah sampai ada peringatan kehabisan RAM.

Memang dengan RAM 3GB ini banyak aplikasi besar tidak bisa idle atau standby selalu, dalam waktu tertentu setelah tidak digunakan akan otomatis ditutup dan harus loading ulang.

Game Berat Masih Bisa Dimainkan Di Tablet Ini Dengan Catatan

Untuk bermain game, tablet ini juga bisa menjalankan banyak game dengan baik. Memang ada game-game berat seperti Asphalt 9, kalau diperhatikan akan terjadi penurunan FPS setiap beberapa saat, tetapi tidak sampai mengganggu permainan.

Untuk game FPS seperti Free Fire, bisa dimainkan cukup lancar, walau masih kadang terlihat sedikit stutter. Untuk game-game casual bisa dimainkan sangat lancar. 

Dengan penampang tablet yang besar dan mid-range SoC, suhu juga sangat terkontrol di tablet ini, tidak mudah panas.

Untuk mereka yang membutuhkan benchmark, skor AnTuTu dari Tablet ini mendekat 160rb an.

Hasil Benchmark AnTuTu

Angka ini cukup bagus, lebih tinggi dibanding angka tablet sekelasnya dengan harga yang mirip.

Tablet ini juga bisa dihubungkan dengan keyboard bluetooth untuk bekerja, dan bagusnya aplikasi Office resmi dari Microsoft juga tersedia, yang bisa diunduh di App Gallery.

Keyboard Blutooth Bisa Ditambahkan Untuk Membantu WFH

Speaker Yang Mengejutkan

Pada tablet Matepad T10s ini Huawei memberikan kejutan. Selama saya menggunakan berbagai macam tablet, tablet budget biasanya hadir secara tablet as -is , tidak ada fitur yang menonjol atau spesial.

Di MatePad T 10s ini dilengkapi dengan dual speaker di bagian frame kiri dan kanan (posisi landscape) dan bukan sembarangan speaker, tetapi di tuned oleh Harman Kardon, brand yang terkenal di dunia audio.

Dual Speaker by Harman Kardon

Suara yang dihasilkan mengejutkan kalau mengingat tablet ini harganya hanya sekitar 2.5 jt rupiah. Tidak hanya lantang, suara bass, treble dan mid yang dihasilkan cukup kaya dan dalam, sehingga dapat dinikmati untuk menemani menonton film atau lagu, tanpa membutuhkan lagi tambahan speaker eksternal.

Saya kira ini menjadi pemikiran yang bagus dari Huawei, untuk memberikan pembeda pada device terjangkaunya.

Dengan menambahkan fitur suara yang bagus di tablet ini, saya melihat Huawei bisa meluaskan jangkauan segmen pengguna tabletnya, dari mereka yang sekelas anak-anak sekolah, menjangkau juga anak-anak muda, bahkan dewasa yang mencari device untuk hiburan. Speaker bagus ini membuat nilai tambah yang besar bagi tablet MatePad T10s. Langkah yang bagus Huawei.

HMSHuawei Mobile Service

Bicara device Huawei yang baru, akhirnya kita juga harus bicara tentang Google Mobile Service. Karena ban yang dilakukan pemerintah Amerika terhadap Huawei, layanan Google yang biasa terintegrasi di tablet atau smartphone android, sekarang tidak ada lagi di produk Huawei yang baru, termasuk pada tablet ini, walau tablet ini tetap menggunakan OS android versi 10.

Huawei terpaksa menggantinya dengan layanan sendiri HMS, atau Huawei Mobile Service. 

HMS ini juga berkembang cepat, sudah banyak aplikasi seperti yang ada di Google playstore tersedia di toko aplikasi Huawei yang dinamai App Gallery.

Huawei App Gallery

Huawei Indonesia juga bergerak cepat, aplikasi-aplikasi lokal yang banyak digunakan juga sudah mulai banyak tersedia, seperti aplikasi perbankan, online store, dll, walau masih ada beberapa aplikasi penting yang masih menunggu untuk hadir.

Selain App Gallery, tersedia juga search engine pencari aplikasi yang dinamai Petal Search.

Jadi kalau kita tidak menemukan aplikasi yang kita butuhkan di App Gallery, kita bisa mencarinya di Petal Search, yang akan mencarikan aplikasi tersebut dari sumber lain.

Karena mencari dari sumber lain, aplikasi ini biasanya diambil dari versi APK nya, dan dibuat mudah untuk di-install, dibanding cara install APK biasa yang lebih panjang.

Kabarnya Petal Search ini juga sedang dikembangkan untuk sekaligus menjadi mesin pencari atau search engine, untuk Huawei bisa berdiri sendiri tanpa memerlukan search engine dari pihak lain, terutama Google.

Petal Search

Buat kita yang sudah terbiasa dan tergantung dengan aplikasi dari Google, seperti Gmail, Youtube, Google Books, dan lain sebagainya, tetap bisa mengaksesnya melalui browser.

Karena kita tidak bisa menggunakan browser chrome, salah satu browser yang dianggap aman oleh Google dan sesuai standar adalah Edge browser dari Microsoft, dan sama dengan chrine, berbasis chromium. Jadi para pengguna HMS boleh mencoba browser ini, selain browser bawaan Huawei.

Untuk memudahkan akses, dari setiap layanan google yang kita butuhkan, tinggal dibuatkan shortcutnya ke desktop.

Google App Lewat Shorcut Browser

Untuk mereka penikmat hiburan, ada beberapa catatan di tablet ini.

Jika kita cek menggunakan aplikasi DRM info, tablet ini sudah mendapat ijin security L1, yang berarti bisa memutar video streaming berbayar dengan resolusi HD.

Tapi ada sedikit keanehan di aplikasi Netflix, kalau kita cek pada Netflixnya sendiri, hanya diberikan security L3, yang berarti resolusi playback dibatasi hanya dibawah resolusi HD, sekitar 360-480p.

DRM Info memberikan nilai security L1
Tetapi Netflix “Hanya” Memberikan Playback L3, dibawah HD

Tetapi hal ini tidak terjadi pada aplikasi video lain seperti Youtube. Bahkan pada aplikasi video streaming seperti Iqiyi yang menyajikan banyak film silat dan korea, saat kita memilih streaming di 1080p dan mengaktifkan suara Dolby, hasilnya sangat baik, di sisi gambar dan suara.

Untuk daya tahan baterai, dengan 5100 mAh dan manajemen yang baik, baterai tablet ini bisa digunakan seharian dengan intensitas sering dinyalakan bahkan lebih. Untuk standby juga bisa berhari-hari. Apalagi tablet ini tidak memiliki koneksi selular, WiFI only, sehingga lebih irit.

Sedikit sayang saja, walau kapasitas baterai besar, charger yang digunakan belum fast charging, masih 5V 2A, sehingga pengisian baterai akan berlangsung cukup lama

Dual Speaker, USB-C Port, Jack Audio 3.5mm, Eksternal Memory

Tablet ini sudah dilengkapi kamera juga, hanya karena tablet, memang tidak difokuskan untuk memiliki kamera yang superior seperti multikamera dan sensor besar. 

Lensa kamera belakang hanya satu buah, berukuran hanya 5MP saja, untuk foto dan video, dan kamera depan hanya 2MP. Tetapi kamera 2MP ini sudah sangat mencukupi untuk melakukan video call HD, atau meeting online yang sekarang sedang digalakkan karena banyak pertemuan atau meeting dilangsungkan secara online

5MP Kamera Belakang (2MP Kamera Depan)

Kesimpulan

Tablet terjangkau dari Huawei ini, MatePad T 10s untuk dikelasnya –dan sedikitnya pilihan tablet di pasar Indonesia–, akan menjadi pilihan menarik.

Layar yang bagus, baterai yang tahan lama, suara yang luar biasa, membuat tablet ini bisa dikatakan sangat value for money.

Belum lagi ternyata Kirin 710A bisa mentenagai tablet ini dengan baik, walau RAM yang dipersiapkan hanya 3GB, ternyata bisa tetap mengolah aplikasi-aplikasi untuk berjalan dengan lancar dan baik, dan multitasking tidak membuatnya menjadi lelet.

Tablet ini sepertinya awalnya ditujukan untuk anak-anak sekolah, bahkan dilengkapi dengan aplikasi kids corner yang bisa di password, tetapi pada kenyataanya, kemampuannya di multimedia, kualitas gambar yang cukup dan suara yang bagus, bisa menjadi piilihan juga bagi banyak orang yang mendambakan pendamping smartphone dengan layar jauh lebih besar.

Netflix di MatePad T 10s

Kalau saja tidak ada halangan dari ribut-ribut perang dagang antara Amerika dan China hingga Huawei terkena imbasnya, tablet ini pasti juga dilengkapi dengan Google Mobile Service dan bisa lebih menarik perhatian orang banyak.

Ini bukan berarti HMS tidak bagus, cuma memang masih dibutuhkan waktu bagi HMS untuk menyamai jumlah aplikasi di App Gallery, dan core sistem sekuat google.

Semoga semua keributan segera mereda, atau Huawei bisa semakin maju dengan HMS nya untuk menjadi alternatif pilihan mobile service.

Buat mereka yang sedang mencari tablet yang terjangkau dan kualitasnya bagus, MatePad T 10s ini menurut saya recommended, asal pengguna mau membiasakan diri menggunakan HMS dan tidak banyak menuntut aplikasi Google.

2 replies on “Huawei Matepad T10s, Review”

  1. Erawan on

    Koh Lucky, untuk solusi penggunaan Netflix dengan resolusi HD apakah bisa dengan cara men-download filmnya terlebih dahulu seperti pada kakaknya Matepad 10.4?
    Terima kasih.

  2. Andre on

    Pak, apakah selain bisa menggunakan keyboard dan mouse wireless secara bersamaan?. Kemudian apakah saat saat di Excel misalnya, saat kita tekan Alt + H + FS akan membuka menu font size?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.