Filosofi di balik Thom Browne Galaxy Foldable
Smartphone flagship itu unik, semua brand bisa membuatnya, membenamkan spesifikasi kelas atas, tetapi saat dipasarkan, belum tentu diterima konsumennya.
Ada tiga hal penting yang harus dicapai sebuah smartphone flagship, pertama tentu saja unitnya sendiri harus memiliki spesifikasi, teknologi, dan desain yang baik. Kedua kepercayaan terhadap nama brand pembuatnya, dan ketiga efek style dan trend yang bisa dihasilkan.
Harus diakui smartphone bukan lagi sekedar device yang dilihat secara fungsi, tetapi juga sudah dianggap sebagai penunjuk status mewakili siapa penggunanya. Smartphone bisa menjadi rasa bangga para pemiliknya, apalagi kelas smartphone yang semakin spesifik kategori kelasnya, dan seringkali “spesifik” disini, bicara smartphone terbaru, kelas tertinggi, dan harga premium.
Samsung Galaxy Z series, baik seri Flip ataupun Fold, memiliki ketiga hal di atas, bahkan cocok dikatakan “like no other” , karena form factor yang berbeda dengan smartphone kebanyakan.
Saat membuka lipatannya, bisa jadi akan membuat banyak mata melirik, ini menjadi poin penting bagi mereka yang ingin memiliki smartphone dengan style yang berbeda.
Kita mengenal pada versi smartphone terutama flagship, walau sudah hype, ada lagi versi eksklusif nya, atau edisi khusus, yang biasanya berkolaborasi dengan brand lain yang dianggap sejalan dengan target pasarnya.
Misalnya untuk terlihat tangguh, dengan komik marvel atau DC, untuk kecepatan dengan brand kendaraan, untuk jiwa muda energik dengan boyband atau girlband, dan lain sebagainya.
Kolaborasi edisi khusus ini mengisi celah khusus bagi pasar yang ekslusif, yang menginginkan devicenya berbeda dengan orang kebanyakan. Sama seperti wanita yang katanya malu bertemu sesama wanita dengan baju yang sama, edisi khusus ini lebih menaikkan status pemiliknya, sekaligus mengakomodir pengguna yang memang menyukai brand kolaborasi tersebut.
Tapi sebenarnya kolaborasi ini tidak mudah, bisa saja brand asal-asalan berkolaborasi dengan sebuah brand lain yang sekedar sedang hype.
Tetapi sebuah brand yang menginginkan kolaborasi yang bagus, harus memiliki kesamaan visi atau pengalaman, yang bisa menjadi pemberi nilai tambah bagi produk yang diusung, bahkan nilai kedua brand.
Filosofi bukan Kopi
Dengan harga yang premium, target pasar dari Galaxy Z Fold3 dan Z FLip3 tentu saja mereka yang pekerjaan dan penghasilannya di atas rata-rata.
Pasar ini biasa terbanyak bagi mereka yang bekerja di perkantoran bagus, jabatan bagus, dan memberi perhatian terhadap penampilan.
Bisa saja bagi kaum techie, penampilan tidak penting. Tetapi bagi mereka sangat penting, bahkan pakaian yang dikenakan, tas yang dibawa, dan smartphone yang diletakkan di meja, bisa mempengaruhi penentuan sebuah perjanjian bisnis deal atau tidak.
Jadi Samsung menetapkan seri Galaxy Z Flipnya -yang terinspirasi dari kotak bedak-, dan Galaxy Z Fold-nya, bekerjasama eksklusif dengan brand fashion yang punya pengalaman dan inspirasi sesuai dengan pengalaman Samsung menciptakan Flip dan Fold ini.
Ditemukan banyak kesamaan menarik yang pantas disebut pilihan Samsung berkolaborasi dengan Thom Browne, adalah benar dan sejalan.
Henry Hongmin Kim, lead designer Samsung yang bertanggung jawab dengan desain awal edisi khusus Thom Browne mengatakan, melihat foldable, dia melihat peluang menarik. Dia melihat perangkat yang bisa besar dan kecil, perangkat yang dapat membuka era baru pengalaman seluler, sekaligus memberi penghormatan kepada masa lalu.
Masa lalu saat awal sebuah impian muncul, bahwa suatu saat smartphone akan bisa dibuka lipatannya menjadi tablet.
–> Impian Samsung membuat smartphone lipat ini bisa dibaca di sini
Thom Browne, siapa?
Kita tentu kenal brand fashion terkenal seperti LV, Hermes, Gucci, Armani, Prada, dll, tapi Thom Browne?
Sebagian dari kita juga mungkin baru kenal namanya karena Samsung. Jadi kerjasama ini bisa saling menguatkan brand.
Untuk melihat bagaimana Samsung merasa cocok untuk membuat edisi khusus smartphone paling premiumnya dengan Thom Browne, alih-alih dengan brand fashion yang lebih terkenal seperti LV atau Armani, kita harus melihat sedikit sejarah Thom Browne.
Thom Browne adalah warga negara Amerika Serikat, kelahiran 1965 di Pennsylvania. Saat di Universitas ia seorang perenang. Selesai kuliah ia mencoba menjadi aktor di Hollywood dan cukup sukses tetapi sebagai aktor untuk iklan.
Thom Browne sendiri tidak memiliki basis pendidikan sebagai desainer. Tapi kemudian ia tertarik untuk masuk ke dunia industri fashion, dan bekerja di perusahaan Giorgio Armani, brand fashion yang sangat terkenal, berasal dari Italia, pusat fashion dunia.
Pertama ia bekerja sebagai tukang jahit, kemudian sebagai salesman, dan kemudian baru menjadi desainer.
Kisah ini sedikit banyak paralel dengan Samsung, kalau menengok awal mula Samsung, yang berarti Tiga Bintang, dimulai.
Tidak terpikir pada mulanya akan menjadi salah satu perusahaan smartphone dan elektronik terbaik di dunia, bahkan memiliki pabrik chipset.
Samsung mulai dari perusahaan penjual bahan makanan. Kemudian menjadi perusahaan tekstil, berkembang menjadi perusahaan alat berat, pembuat perahu, bahan kimia dan lain sebagainya, sampai akhirnya masuk ke bidang elektronik.
Di bidang elektronik, Samsung juga tidak langsung sukses dan berhasil. Produk Korea waktu itu dianggap nomor 2, dibanding produk unggulan dari Jepang. Bahkan pemimpin Samsung saat itu sempat sakit hati karena melihat produk Samsung diletakkan di belakang, di toko elektronik, karena dianggap kurang bagus.
Kejadian ini mendorong pemimpin Samsung mengumpulkan karyawannya dan membakar ribuan produk telepon yang dianggap jelek, dan meminta semua karyawan Samsung memperbaiki diri dan bekerja dengan sungguh-sungguh, yang hasilnya bisa kita lihat sekarang, sebuah brand yang terpercaya dengan teknologi dan produk bagus dilingkup global.
Demikian dengan Thom Browne, setelah menemukan jalannya di dunia fashion ia menemukan signature-nya dengan membuat ulang jas pria dengan me-redesain jas angkatan laut dengan bahan flanel abu abu dan wol, yang kemudian mengecil ke bagian bawah dengan ukuran pas.
Desain ini mengejutkan dunia mode, tetapi kemudian menjadi trend dan kiblat untuk pakaian pria yang ramping.
Ini sepertinya yang dilihat Henry Hongmin Kim, sebuah kesamaan dengan Galaxy Z Fold dan Z Flip, sebuah desain baru yang mencengangkan, dan dipercaya akan menjadi trend untuk the next flagship.
Dan kita melihat sekarang semakin banyak brand sudah bersiap-siap meluncurkan produk smartphone lipatnya juga.
Thom Browne kemudian memiliki ciri desain pakaian yang banyak terinspirasi dari pakaian zaman pertengahan abad 20, zaman seperti kita lihat dalam film-film Amerika bertemakan mafia, dengan jas yang rapi dan terkesan warnanya didominasi abu-abu, ketika film masih hitam putih. Sampai sekarang setelah puluhan tahun, desain kemeja hampir tidak pernah berubah dasarnya, timeless.
Ini yang kemudian dilihat Henry Kim, kecocokan Thom Browne dengan Galaxy Z Fold dan Z Flip dengan kesamaan filosofi, desain yang timeless, tidak lekang oleh waktu dan selalu futuristik.
Memilih rekan kolaborasi, atau artis yang tepat untuk brand ambassador sangatlah penting.
Makanya seorang brand ambassador tidak hanya dituntut ganteng atau cantik saja, tetapi brand akan memilihnya dengan banyak pertimbangan lain, dari kemampuan, pengaruhnya, pencapaiannya, bahkan hingga kehidupan kesehariannya, agar sejalan dengan nama dan reputasi brand yang dibangun.
Tetapi bukan sekedar artis saja yang bisa membuat orang-orang melihatnya menjadi trendsetter. Misalnya ibu negara, seperti Michelle Obama, yang dianggap sangat cerdas dan menjadi pasangan yang bisa menguatkan jati diri presiden Amerika Serikat waktu itu, Barack Obama.
Michelle Obama terkenal sebagai ibu negara yang bisa tampil cantik, modis, dengan pakaian-pakaian rancangan desainer ternama. Wanita kuat ini ternyata bukan sekedar hobby dengan pakaian-pakaian mahal, tetapi ia tahu, walaupun wajar bagi seorang ibu negara adidaya berpakaian terbaik, tetapi ia mengerti bahwa apa yang ia kenakan bisa menjadi endorse bagi perancangnya, yang nanti turut membuat trend dan menggerakkan ekonomi.
Demikian juga dengan tampil cantik dan rapi, ia menguatkan karakter suaminya sebagai presiden, dan membuat dirinya sendiri juga lebih mudah mendapat perhatian dan didengar pendapatnya, dalam bidang pendidikan, kesetaraan gender, penghargaan terhadap wanita, dan kesamaan kedudukan dalam perbedaan ras.
Dalam momen yang sangat penting, pelantikan periode kedua Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat di tahun 2013, Michelle Obama tampil mengenakan busana rancangan Thom Browne yang terlihat bagus dan berbeda, langsung menyita banyak perhatian dan berita, menjadi trend, dan membuat nama brand Thom Browne berkibar semakin dikenal.
Thom Browne walaupun desainer fashion dari Amerika, brandnya pun sudah mencakup area global, tidak hanya di New York dan Miami, termasuk ada di Milan di kota fashion, Beijing dan Shanghai, Seoul, Tokyo, London, dan lainnya.
Sekarang ini Samsung Z Fold dan Flip sudah memasuki tahun ketiga, sudah mengatasi berbagai rintangan yang terjadi sejak awal dimulainya form factor smartphone flagship masa depan ini.
Layar yang bagus, dibuat lebih kuat, tahan air, kamera tersembunyi di bawah layar, dan bisa ditulisi dengan S Pen.
App continuity membuat perpindahan layar menjadi seamless, dan multitasking bisa dilakukan dalam satu layar secara bersamaan, akan meningkatkan dan memudahkan device ini menjadi sangat powerful untuk produktivitas,
Hadirnya edisi khusus Thom Browne bisa menjadi pilihan lebih bagi mereka yang merasa cocok, dan menganggap kolaborasi dan desain khususnya bisa menambah nilai dan style untukmeningkat.
Walau harga yang dibanderol terlihat lebih mahal, seperti Galaxy Z Fold3 dihargai 52 juta rupian dan Z Flip3 dihargai 36 juta rupiah, tetapi harga ini adalah sebuah paket lengkap dari apa yang di-release Samsung.
Bukan hanya smartphonenya saja, tetapi sudah termasuk Galaxy Watch4 dengan berbagai strap, Galaxy Buds2, casing tambahan, S Pen, dll, yang semuanya di desain khusus sesuai signature dari Thom Browne.
Tahun lalu desainnya lebih ke warna abu, sesuai warna jas yang didesain Thom Browne, tetapi kali ini didominasi warna putih dengan signature garis logo Thom Browne merah putih dan biru.
Kalau dihitung secara paket, kelengkapan yang sangat komplit, dan desain khusus, dimana tidak semua negara bisa memiliki edisi Thom Browne ini, harganya bisa dikatakan wajar, karena walau desain adalah harga yang sulit dihitung, tetapi dari harga persatuan yang bisa dihitung saja dari smartphone, smartwatch earbuds, S Pen pro, harga keseluruhan paket edisi khusus Thom Browne ini tidak sampai 1.5 kali lipat lebih dari harga desain standar.
Mari kita lihat kelengkapan dari desain paket edisi khusus Thom Browne ini untuk versi Galaxy Fold3:
- Wireless Charger Trio
- Travel Adapter
- Data Cable (USB-C to C)
- Coin Wireless Charger (Watch 4)
- S Pen Pro
- Galaxy Z Fold3 Leather Cover
- Galaxy Z Fold3
- Galaxy Buds2
- Galaxy Buds2 Leather Cover
- Galaxy Watch4 with leather strap
- Galaxy Watch4 Fabric Strap
- Galaxy Watch4 FKM Rubber Strap
Dan ini kelengkapan paket edisi khusus Thom Browne untuk versi Galaxy Z Flip3:
- Wireless Charger Trio
- Data Cable (USB-C to C)
- Coin Wireless Charger (Watch 4)
- Galaxy Watch4 with leather strap
- Galaxy Watch4 Fabric Strap
- Galaxy Watch4 FKM Rubber Strap
- Galaxy Buds2 Leather Cover
- Galaxy Buds2
- Travel Adapter
- Galaxy Z Fold3
- Galaxy Z Flip3 Leather Cover
Spesifikasi
Detail Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3 Thom Browne Edition bisa dilihat di link ini
That’s it folks cerita kita kali ini tentang mengapa ada edisi khusus dibuat untuk smartphone, dan kolaborasi ini bukan sekedar membuat sesuatu yang berbeda dari standar, tetapi harus memiliki kesamaan filosofi dan visi untuk saling memperkuat brand, dan menambah nilai bagi para pemilik produknya.
Jadi kalian merasa cocok dengan edisi Thom Browne ini?
Coba perhatikan gambar di bawah ini, siapa di barisan depan penggemar desain Thom Browne?
*Artikel ini pertama di publish untuk aplikasi Samsung Member, dan bisa di lihat di sini