OPPO A95, Seri A Tertinggi Hadir Lagi

OPPO A95

Sudah cukup lama OPPO tidak mengeluarkan seri 9 di smartphone type A nya, dan di akhir tahun ini, akhirnya OPPO me-release OPPO A95.

OPPO seri A95 secara angka, masuk urutan tertinggi dari seri A, sebelum naik ke Reno series.

Menarik menyaksikan bagaimana OPPO konsisten bicara bagian smartphonenya yang ingin ditonjolkan. Kita tentu ingat bagaimana OPPO bicara tag “Selfie Expert”, setiap produknya konsisten bicara hal yang sama, sehingga akhirnya setiap orang yang suka sefie akan tertarik untuk menggunakannya.

Kalau saya perhatikan sekarang ini OPPO konsisten dengan desain, bukan maksudnya bentuk atau desainnya sama, tetapi struktur dasarnya sama. Smartphone yang ringan, tipis, pengolahan material dan warna back casing, tetapi tetap memberikan kapasitas baterai yang cukup, biasanya 5000mAh.

Desain dan Finishing

OPPO juga berusaha tampil beda secara keseluruhan, meninggalkan kebiasaan vendor yang biasanya hanya mendesain dengan baik seri atasnya agar terlihat mewah, dan seri bawahnya tidak banyak mendapat sentuhan proper, cukup dengan material dan desain seadanya.

Saya kira membuat devicenya tipis, ringan dan mengolah back casingnya adalah cara OPPO tampil beda, untuk mendapat kesan device yang mewah dan bagus.

Sekarang ini memegang device smartphone kelas seperti A95 ini, Reno series, sudah terlihat sebagai device yang mewah yang tidak kalah dengan device flagship OPPO.

OPPO A95 tebal smartphonenya 7.95mm. Ketebalah smartphone di bawah 8mm bisa digolongkan tipis. Beratnya hanya 175gr, di kelas smartphone berat device dengan layar di atas 6 inci di bawah 200gr masuk golongan ringan.

Device tipis dan ringan ini, mudah dikantungi, dan digunakan dalam waktu lama tanpa membuat tangan cepat pegal.

Pilihan warna devicenya hanya ada 2, Glowing Starry Black, atau Glowing Rainbow Silver.

Image dari web OPPO

Dari pemilihan warna ini yang menarik, OPPO tidak bermain dengan banyak pilihan. Demikian juga dengan tipe-tipe OPPO yang lain, yang kebanyakan hanya 2 warna.

Saya rasa alasannya begini.

Pertama banyak pilihan warna bisa jadi menarik, tetapi juga sering membuat bingung. Dari kebanyakan produk dengan bermacam-macam warna, akan ada biasanya 2 warna favorit yang paling disuka, jadi para vendor smartphone yang mengeluarkan berbagai warna smartphone juga tidak menyediakan dalam jumlah yang sama setiap warna. Mereka sudah memperkirakan warna apa yang akan banyak diminati, dan warna apa yang akan jadi pengisi.

OPPO memilih untuk memudahkan pembeli dengan pilihan warna yang mudah dan kontras berbeda.

Kedua, ada warna timeless, warna yang biasanya banyak dipilih, yaitu warna yang bisa dibilang “standar” atau umum, biasanya warna ini seperti hitam, silver, atau putih.

Kemudian warna eksperimen, warna yang biasanya untuk anak muda yang ingin tampil penuh warna, berbeda, tidak mau standar. Ini diberikan warna yang menarik, seperti Rainbow, yang berbeda-beda warna tergantung sudut pandang dan cahaya sekitar.

Jadi OPPO A95, untuk mereka pemakai yang tidak ingin tampil terlalu mencolok, akan ada pilihan warna Starry Black, dan untuk mereka yang berjiwa muda Glowing Rainbow. Semudah itu.

Unit yang saya coba ini berwarna Glowing Starry Black. Warnanya hitam, matte atau doff, tapi pada permukaannya seperti banyak bintik memantulkan cahaya. Jadi bukan warna hitam polos, dan bintik-bintik yang memantulkan cahaya tersebut merepresentasikan nama Starry atau bintang, bintang yang berpendar di gelapnya malam.

Glowing Starry Black

Finishing doff nya membuat permukaan smartphone tidak mudah membekas sidik jari, cocok untuk mereka yang tidak suka menggunakan casing tambahan, walau di dalam paketnya sudah diberikan.

Layar AMOLED

OPPO A95 menggunakan layar AMOLED berukuran 6.43”. AMOLED ini berarti layar tersebut buatan pabrikan Samsung, yang masih terbaik saat ini kualitas layar OLED nya. Ini salah satu fitur lebih yang sekarang coba dibuat OPPO di setiap devicenya, smartphone dengan layar yang bagus.

Semua smartphone OPPO, termasuk seri A7x series ke atas sudah menggunakan layar AMOLED, hanya tersisa smartphone affordable yang memang harus dibuat murah menggunakan layar LCD.

Tidak hanya panel AMOLED, OPPO juga sekarang menyadari, ketepatan warna adalah penting, ini dengan men-setting standar color gamutnya dengan standar internasional seperti 100% sRGB dan DCI-P3, tidak lagi standar lama yang biasanya hanya mencari pop-up nya warna, walaupun warnanya meleset dari aslinya.

Layar OPPO A95 ini nyaman dan enak dilihat. Layar memang harusnya jadi urutan atas untuk dipertimbangkan saat memilih smartphone, karena sekarang ini kita menatap layar semakin lama. Diperkirakan orang Indonesia menatap layar smartphone hingga 8 jam lebih sehari. OPPO juga menyiapkan fitur layar eye comfort, setting warnanya akan lebih tidak melelahkan mata, tetapi warna-warna akan cenderung kuning. Biasanya tipe layar seperti ini digunakan untuk membaca dalam waktu lama, dan lebih menghilangkan cahaya biru yang dianggap mengganggu hormon melatonin untuk beristirahat.

Ukuran layar 6.43 inci ini membuat OPPO A95 masuk ukuran smartphone kompak yang pas di genggaman tangan, tidak terlalu besar. Selain itu juga mudah dikantungi.

Biometrik fingerprint sudah disematkan di dalam layar, yang bisa membaca sidik jari dengan cepat dan jarang sekali salah.

Kamera depan terletak di layar sebelah kiri atas, dalam bentuk punch hole, menjadikannya lebih terlihat modern dibanding dew drop.

Di bagian bawah selain single speaker, mic, dan USB-C port, masih terdapat lubang audio jack 3.5mm analog.

SIM tray terletak di frame kiri atas, masih memiliki slot lengkap, untuk 2 buah SIM dan eksternal memory micro SD.

Sekarang ini saya lebih memilih tombol power dan volume dalam satu baris, karena saat diletakkan dalam posisi landscape di meja, frame bisa dengan rata menyangga smartphone, dan akses kepada tombol volume saat menonton film, mendengar lagu, mudah dilakukan. 

Tetapi OPPO ini dan produk OPPO lainnya memang masih menempatkan tombol power di sisi kanan, dan tombol volume di sisi kiri.

Performa

Saat pertama saya menunjukkan tampilan OPPO A95, langsung banyak netizen berkomentar, masa zaman gini masih pakai SoC Snapdragon 662? Autoreject!

Sebenarnya dari pasar konsumen seri A ini, tidak banyak yang peduli dengan SoC, karena tidak mudah memahami SoC. Kabarnya penjualan OPPO A95 ini juga sangat baik.

Saya juga sempat bertanya pada diri sendiri, mengapa OPPO tidak memilih menggunakan chipset yang lebih baru.

Saya rasa ada beberapa kemungkinan.

Pertama nama besar Snapdragon. Sudah menjadi lebih umum, orang-orang meyakini chipset buatan Qualcomm berkualitas dan bagus. Walau tidak memahami detailnya, tetapi sebagai brand, Snapdragon sudah dianggap jaminan mutu. Ini marketing yang bagus untuk nilai sebuah device.

Kedua, chip shortage. Saat ini memang di dunia sedang kekurangan pasokan chip, sehingga chipset brand Unisoc yang jarang kita dengar, sekarang laku untuk menjadi otak smartphone, pertumbuhan penjualannya hingga di atas 1000%

Bisa saja OPPO menggunakan Snapdragon lama karena terbatasnya pilihan chipset.

Ketiga, OPPO memang sengaja menggunakan chipset ini untuk memanfaatkan apa yang ditawarkan chipset ini, seperti 2 cluster perpaduan antara cortex A73 dan A53, terkenal cukup bertenaga dan irit daya.

Pangsa pasar yang dibidik OPPO dirasa cocok dengan penggunaan chipset ini.

Bisa jadi juga dengan chipset ini, OPPO ingin memberi batasan yang lebih jelas antara kategori A dengan Reno series, tidak mau tumpang tindih seperti yang dilakukan beberapa brand dengan seri smartphonenya.

Keempat, OPPO memang sudah lama mendesain seri A95 ini, tetapi baru di release sekarang. Saat di desain beberapa waktu yang lalu, OPPO A95 ini sudah ditetapkan menggunakan Snapdragon 662. Desain smartphone tidak mudah bisa ganti chipset seenaknya, karena merembet ke banyak hal.

Saat didesain itu, mungkin Snapdragon 662 sedang naik daun.

Tapi jangan berpikir Snapdragon 662 juga sudah terlalu kolot, karena baru diperkenalkan di tahun 2020, berbarengan dengan Snapdragon 730.

Ini sedikit test dari kinerja Snapdragon 662 dalam benchmark sekarang.

Snapdragon 662 terdiri dari 2 cluster

4 inti cortex A-73 dengan clockspeed @2GHz

4 inti cortex A-53 dengan clockspeed @1.8GHz 

GPU Adreno 610.

AnTuTu benchmarknya v9, mendapat skor 213.630

Geekbench 5, CPU single corenya 307, Multicorenya 1179

3D Mark SlingShot 1.831.

Lancarkah untuk main game seperti PUBG? Lancar di setting medium dan high. Hanya terlihat rendering nya tidak terlalu detail, misal saat kita terjun dari kapal, pulau-pulau terlihat datar, saat kita mendekati mendarat, baru ada rendering pohon, kemudian rumput.

Demikian juga bata-bata pada bangunan, tidak terlihat detail, kedalaman agak berkurang karena pengaruh bayangan yang banyak hilang.

Tetapi secara gameplay sama saja, lancar, dan sebentar kemudian mata kita terbiasa.

Kinerja smartphone ini lancar, terbantu dengan RAM yang besar, 8GB LPDDR4X, dan masih bisa ditambah RAM expansion yang bisa menambahkan virtual RAM dari 2GB sampai 5GB.

Jadi kalau kita pakai penuh maka kira-kira ada 8+5GB RAM, atau 13GB RAM.

5000mAh baterai dibawa di OPPO A95, kapasitas yang sangat cukup untuk penggunaan seharian, bahkan bisa lebih. Didukung charging cepat 33W. Cukup charge 30 menit untuk baterai sampai ke 50% dari 0%.

Sebagai tambahan yang sering ditanyakan, seri A95 ini juga sudah dilengkapi NFC.

Kamera

OPPO A95 dilengkapi 3 kamera belakang

Kamera Utama 48MP: f/1.7; FOV 79°; lensa 6P; AF

Kamera Depth 2MP: f/2.4; FOV 89°; lensa 3P; Fokus

Kamera Makro 2MP: f/2.4; FOV 89°; lensa 3P; Fokus

Kamera Depan Utama 16MP: f/2.4; FOV 78°; lensa 5P

Dengan ukuran kamera utama yang besar 48MP, walau tidak memiliki lensa telephoto, secara digital bisa 5x zoom dengan hasil yang masih bisa diterima dan cukup jelas di area yang penuh cahaya, tetapi tidak bagus di area low-light.

Kamera Depth ini walau ukuran MP nya kecil cukup untuk membuat perbedaan foto bokeh atau potrait yang baik, dibanding bokeh hanya dengan kemampuan software. 

Hasil bokehnya juga bisa memimik lensa DSLR, dengan butir-butir cahaya di bagian belakang.

Bubble cahaya di bagian belakang foto potrait

Kamera Makro, lebih ke pelengkap, tetapi ternyata hasilnya juga bagus, bisa mengasilkan foto yang detail dengan warna yang bagus, apalagi disaat kita menempatkan jarak yang pas untuk fokus terbaik.

Makro

Secara keseluruhan hasil foto di area banyak cahaya bagus, mengingat smartphone ini kelas mid-range.

Mereka yang tidak mau pusing, ingin hasil foto yang matang, tinggal mengaktifkan AI dan HDR pada setting kamera. Bahkan HDR OPPO A95 ini untuk objek di posisi ekstrim yang biasanya menjadi siluet atau kehitaman tanpa detail, karena cahaya yang kuat di belakang, bisa ditundukkan dengan baik oleh device ini.

HDR dalam pencahayaan kuat

Untuk foto malam hari atau lowlight, noise bisa dihilangkan oleh OPPO A95 dengan night mode yang mengambil beberapa foto dan mengolahnya.

Untuk ditampilkan di media sosial, foto lowlight ini sudah sangat cukup.

Tetapi kalau kita pixel peeping, maka kelasnya memang belum seperti smartphone flagship yang bisa mengambil lebih detail objek. Pada OPPO A95 masih seperti cat air.

Juga untuk lampu-lampu yang terang masih terlihat flare. Flare di OPPO A95 membuat detail bagian foto lain sedikit buram. Flare ini tidak selalu mengganggu sih, ada yang sengaja membutuhkannya. Jadi tergantung pengguna memaknai keberadaan flare ini.

Area yang biasanya menjadi tantangan untuk smartphone mid-range sekarang adalah penerangan yang sedang, di dalam ruang atau rumah. Tidak seterang di bawah sinar matahari, dan tidak segelap low-light.

Di sini OPPO A95 hasil fotonya bisa dikatakan acceptable, tetapi tidak bisa dikatakan bagus, karena detail tidak sebaik di bawah sinar matahari, juga sedikit objek bergerak gambar akan menjadi blur. 

Tetapi bukan OPPO A95 saja yang mengalami hal ini, kebanyakan smartphone mid-range memang mengalami tantangan di kondisi pencahayaan ini.

Penutup.

Kalau kita orang yang mendewa-dewakan SoC sebagai sumber kecepatan saja, smartphone A95 ini skip saja.

Tetapi untuk mereka yang ingin device kompak, dirancang bagus, enak digunakan, layar bagus, irit baterai, charging cepat, RAM berlimpah, dan kamera yang mumpuni, smartphone ini boleh jadi pertimbangan.

Konsistensi OPPO dalam membuat device yang kompak, ringan, tipis, dan kamera yang semakin baik di semua lini, tidak mudah dilakukan, karena banyak vendor seringkali terbawa arus, kadang ikut ke smartphone A, kadang ke B.

OPPO seperti mengenali karakter penggunanya, apa yang mereka cari dan butuhkan dari sebuah smartphone sesuai kelas kategorinya.

OPPO A95 ini dibanderol 3.999 jt, atau mudahnya 4 juta rupiah, mudah dicibir oleh mereka yang selalu melihat angka prosesor. Tetapi sekali lagi smartphone bukan sekedar SoC saja, ada desain, layar, baterai, kamera, dan kenyamanan penggunaan, mungkin ini yang dicari penggemar OPPO hingga device ini dikabarkan laris.

Pada OPPO A95 ini, walau tidak stellar , tetapi kita bisa melihat bahwa perkembangan kamera pada smartphone sangat cepat. 2-3 tahun lalu, hasil kamera smartphone mid-range tidak sedikitpun mendekati hasil yang sekarang, lebih hanya gaung marketingnya yang bilang bagus. Tetapi sekarang pada smartphone mid-range hasil kamera juga bisa dikatakan sudah bagus, dan pantas saja kamera pocket “terbunuh” karenanya.

Kelengkapan paket OPPO A95

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.