Asus ROG Phone 6, Ini Baru Smartphone Gaming

Asus Phone ROG 6

Ditengah smartphone flagship dengan chipset terbaru dan kemampuan tinggi yang sanggup melibas game2 berat, mengapa beberapa brand, seperti Asus , tetap mengeluarkan smartphone yang menitikberatkan kepada kemampuan gaming? Atau sering kita sebut gaming phone.

Memang game mobile ini sekarang semakin menarik. Secara keuntungan dilaporkan lebih besar dibanding PC Game dan konsol digabungkan.

Gaming ini yang mendorong setiap saat PC, Konsol, dan Mobile, di push baik secara hardware dan software untuk terus dikembangkan.

Tidak banyak brand yang memang berkutat di smartphone gaming, karena segmen penggunanya juga khusus. Asus salah satunya, yang tiap tahun tetap meluncurkan smartphone dan PC gamingnya dengan nama ROG, Republic of Gamer.

Apa sih sebenarnya yang ditawarkan lebih dari sebuah smartphone gaming dibanding smartphone flagship lain yang juga mampu melibas game-game berat?

Performa

Tentu saja hal pertama yang digenjot dan ditawarkan device gaming adalah performa. Performanya harus mumpuni, diatas rata-rata, untuk bisa melibas game-game mobile yang sekarang dianggap makin berat, karena dituntut FPS yang tinggi, gambar yang lebih detail renderingnya, bayangan, cahaya, dll.

Belum lagi game-game yang semakin besar dan kompleks, “area” game yang besar, banyaknya karakter, plot, dan sebagainya, sehingga game-game mobile dalam ukuran file GB sudah menjadi umum.

Game terkenal seperti Genshin Impact versi 3.0 bahkan besarnya hingga 20GB.

Game Genshin Impact

SOC terbaru Snapdragon 8+ Gen 1 menjadi andalan dari Asus ROG 6. Dilengkapi dengan RAM LPDDR5 8GB dan Storage UFS 3.1 256GB.

SOC ini menjadi peningkatan dan perbaikan dari kinerja Snapdragon 8 Gen 1 standar. Performanya diatas kertas dinyatakan naik 10% dan efisiensinya 30%. Efisiensi ini menjadi sangat penting, selain menghemat daya, juga berarti untuk mencapai performa tertentu, panas yang dihasilkan tidak terlalu berlebih.

Tapi chipset mobile kelas flagship tentu saja tetap menghasilkan panas. Untuk itu dibutuhkan pendingin yang baik.

Nah ini salah satu yang ditawarkan oleh smartphone gaming, pendingin yang spesial, karena mereka akan memacu kinerja SOC semaksimal mungkin. Berbeda dengan smartphone flagship standar yang bisa menggunakan algoritma untuk menurunkan clock chipset saat mencapai panas tertentu, smartphone gaming harus mempertahankan chipset dingin lebih lama, agar tidak overheat dan tetap menjaga kemampuan kinerja maksimalnya lebih lama.

Pendingin

SOC pasti menghasilkan panas ketika digenjot kinerjanya, untuk menjaga tidak overheat, prinsipnya panas harus segera dibuang keluar.

Makanya kalau kita lihat pada laptop, PC, dipasangi kipas agar udara panas di dalam segera dibuang.

Karena ukurannya yang kompak, sulit memasang kipas pembuang panas pada smartphone, jadi digunakan cara lain.

Asus ROG 6 menggunakan cara:

Bagan Bagian Pendingin

Pertama menempatkan posisi SoC ada di tengah smartphone. Ini penempatan yang nyeleneh kalau dibandingkan rata-rata smartphone lain, karena di tengah ini biasanya isinya baterai, dan SOC biasanya penempatannya di atas, disebelah kamera.

Dengan penempatan ditengah ini Asus bermaksud sebaran panas yang sumber utamanya dari SoC akan lebih merata.

Kemudian penempatan SoC ditengah ini, karena kita bisa menambahkan pendingin kipas dari luar yang dinamakan Aero Active Cooler 6.

Secara desain karena kita bermain game dengan 2 tangan di kiri dan kanan, memang agar tidak terganggu dengan tambahan perangkat, maka kipas pendingin tambahan yg menonjol harus ditengah, dan tepat menghadap posisi SoC.

Aero Active Cooler 6 ini bukan sekedar kipas, tetapi melihat bagannya, memang di desain sangat baik, hingga ada sirip penyebar panas, dan melengkapinya dengan 4 tombol untuk tambahan bermain game.

Untuk itu kita akan menemukan 2 port USB-C di ROG 6 ini, satu di posisi biasa di bawah walau tidak ditengah, dan satu lagi di frame kiri di tengah, untuk menjadi konektor active cooler ini.

Jeroan Active Cooler 6

Active Cooler 6 ini dilengkapi dengan thermoelectric cooling chip, yg bisa menjadikan unit dingin bukan sekedar angin. Dengan Frozen mode, yg memadukan hardware dan software, diklaim panas bisa diturunkan hinga 25 derajat.

Kedua Vapor Chamber yang besar.

VC ini masih menjadi andalan pendingin banyak smartphone flaghsip, dimana prinsip kerjanya seperti radiator mobil yang menggunakan cairan. Cairan pendingin mengalir lewat ke atas chipset yang panas untuk bantu mendinginkannya, kemudian menguap, mengembun, dan menjadi cairan kembali, terus berputar mendinginkan.

Semakin besar VC, semakin besar volume pendingin.

Ketiga lembaran grafit.

Lembaran grafit ini menjadi konduktor panas yang baik, untuk lebih cepat dididinginkan, panas harus segera disebar. Lembaran grafit yang besar menyebarkan panas ke body, yang kemudian melepaskan panas keluar.

Keempat, Boron Nitride (BN)

BN ini menjadi salah satu senyawa dengan tingkat konduktivitas thermal yang tertinggi. Jarang di dengar smartphone menggunakan BN ini di smartphonenya, tetapi Asus menggunakannya di ROG 6. Tujuannya lagi-lagi menyalurkan panas agar bisa segera dibuang.

Benchmark dan Stabilitas

AnTuTu test yang kira-kira bisa memperlihatkan kinerja device secara keseluruhan berlangsung mulus. Hasilnya skor di atas 1jt point mudah diraih.

Beberapa kali benchmark AnTuTu ini dilakukan, hasilnya selalu mirip, dan tidak pernah di bawah skor 1jt.

Skor AnTuTu Asus ROG Phone 6

Seperti biasa skor GPU Adreno Snapdragon Gen 8 adalah skor yang paling tinggi nilainya, hampir 2 kali skor CPU.

Ini memang menandakan chipset yang digunakannya, Snapdragon 8+ Gen 1 cocok untuk bermain game.

GPU Stress Test

Yang menarik benchmark yang dilakukan dengan 3DMark, utamanya menguji GPU yang mensimulasikan kita bermain game berat dalam waktu lama, dengan Wild Life Extreme Stress Test. (Test ini entah mengapa, mengenali Asus ROG Phone 6, sebagai ROG Phone 6 Pro)

Test ini dilakukan loop sebanyak 20 kali, dengan durasi 1 menit setiap loop, yang akan memaksa kinerja GPU di push yang eksesnya akan menghasilkan panas. Saat panas maka otomatis kinerja GPU akan turun.

Test standar pertama Loop Score tertinggi di dapat 2800 an, dalam 20 loop ini didapat kinerja terendah 1700. Turun hampir 40%.

Grafis Chip Stress Test Tanpa Pendingin

Bagian yang penting dari kinerja GPU ini adalah kestabilan, dimana FPS bisa diberikan merata selama kita bermain game, tidak naik turun.

Dan dari hasil test ini didapat stability 60.5%.

Stabilitas ini menunjukkan kinerja SoC Snapdragon 8+ Gen 1 memang lebih stabil dibanding seri Snapdragon 8 Gen 1.

Walau dalam test ini karena tidak tersedianya Aero Active Cooler, dicoba selama stress test yang sama, digunakan kipas di belakang Asus ROG 6 untuk membantu pendinginan.

Hasilnya berubah total.

Loop terbaik 2786 dan Loop terendah 2765, perbedaan yang kecil sekali.

Dan tingkat stabilitas yang didapat 99.2%.

Tingkat stabilitas ini biasanya hanya bisa didapat di mid-range phone dengan SoC irit daya.

Hasil Test Grafis dengan Kestabilan Tinggi, saat dibantu Kipas

Ini membuktikan bahwa Asus ROG 6, kalau dipasangkan kipas biasa saja kinerjanya bisa sangat stabil dan bagus untuk simulasi bermain game, apalagi menggunakan Aero Active Cooler. Para Gamer boleh memikirkan untuk meminang active cooler ini walau harganya memang tidak murah.

Tapi yang jadi perhatian saya, betapa bagusnya Asus bisa menghandle panas di ROG 6 untuk menghasilkan kinerja smartphone yang memang layak menyandang nama gaming phone.

Pengalaman Gaming

Sebenarnya pengalaman apa yang ditawarkan oleh sebuah smartphone gaming? Apakah kemampuan melibas game-game berat? Apakah device dengan pendingin yang baik? Manajemen khusus untuk gaming lebih baik, atau game booster?

Sepertinya semua juga dimiliki oleh kebanyakan smartphone flagship.

Saya bukan seorang gamer, bermain game pada perangkat mobile hanya lebih untuk menguji sebuah perangkat. Tetapi saya menyadari, Asus ROG 6 ini memang menawarkan pengalaman gaming yang tidak dimiliki perangkat flagship biasa. Mari saya contohkan.

PUBG 

Game yang sering dijadikan benchmark ini tentu secara grafis bisa rata kanan. Frame Rate terasa mulus tanpa hicup.

Tetapi bukan itu yang penting. Berbeda dengan device lain, saat kita mengarahkan crosshair untuk menembak musuh, entah bagaimana, ROG 6 ini bisa lebih mudah diarahkan dan berhenti tepat pada musuh, sehingga kans untuk memenangkan game lebih besar.

Asphalt 9

Game balap mobil dengan grafis bagus ini saat dimulai, jari kita akan merasakan getaran mesin. Getaran mesin ini sepertinya dari speaker, tidak bergetar berlebihan, tapi halus terasa bergetar.

Game ini dilengkapi dengan lagu dengan banyak beat, sehingga lebih membuat penggunanya terasa bersemangat, dan ini didentumkan dengan baik oleh dua speaker yang mengarah ke depan, bukan kesamping.

Game Asphalt 9

Saat kita sedang balapan dan mengaktifkan double turbo atau shockwave, gambar mobil yang diterangi dengan kilatan neon digital, untuk menggambarkan dipacu lebih kencang, juga mengaktifkan motor vibration nya, sehingga pengalaman shockwave ini menjadi lebih hidup. Vibrate ini juga aktif dengan waktu dan durasi yang tepat saat mobil melewati gundukan, melompat dan mendarat.

Vibrate ini terasa menyatu dalam game, bukan sekedar memberi getaran saja, tapi ritme getaran, besaran, dan durasi yang pas dengan game yang dimainkan yang patut diapresiasi pada Asus ROG 6 ini, membuat permainan menjadi lebih hidup. ROG 6 menggunakan X-axis linear motor yg mampu bergetar hingga 130Hz, untuk efek vibration ini.

Haptic feedback vibration ini menurut saya bagus dan membuat game terasa hidup, tetapi untuk vibrasi saat kebutuhan standar, seperti touch screen, swipe back, atau pada pengoperasian keyboard, default-nya terlalu kencang rasanya, jadi perlu dikecilkan, atau di non-aktifkan.

Dari beberapa contoh tersebut, bisa dilihat ada fitur-fitur yang sebenarnya banyak dimiliki smartphone flagship lain, tetapi pada smartphone gaming, Asus membuat fitur-fitur ini saling melengkapi dan dipusatkan pada pengalaman gaming.

Beberapa fitur misalnya:

Dual / Stereo Speaker

Berbeda dengan banyak smartphone yang dual speakernya ada di frame dan mengeluarkan suara ke samping, Asus ROG 6 ini kedua speakernya menghadap kedepan, ke telinga pengguna.

Ini sesuai dengan tata suara yang digunakan Asus ROG 6, yaitu DIRAC sound.

DIRAC Sound

Berbeda dengan banyak smartphone yang menggunakan Dolby Audio yang menghasilkan suara 3 Dimensi , DIRAC sound menawarkan suara premium dengan mengoptimalisasi output dari speaker.

Ini pilihan fitur suara yang bagus, karena bermain game senantiasa diperkuat suara, efek, beat, dan lagu2, agar game lebih hidup. Jadi tanpa harus menggunakan earphone atau headphone, pengguna dapat menikmati suara2 yang bertenaga dari dual speakernya.

Untuk penggunaan earphone atau headphone, Asus ROG 6 diperkuat fitur suara sertifikasi dari Snapdragon Sound, dengan codec aptX. Snapdragon sound ini utamanya mengatasi kemampuan bluetooth untuk membawa digital audio dari smartphone ke TWS. Keterbatasan bluetooth ini sering membawa delay dan ketidakmampuan membawa paket audio ukuran besar.

Hal ini biasanya yang menjadi alasan para penggemar audio untuk tetap menggunakan earphone atau headphone berkabel.

Snapdragon Audio mampu mengatasinya dan sanggup menyalurkan hi-fi audio lossless ke perangkat TWS.

Layar AMOLED High Refresh Rate

Layar monitor didorong terus maju dari bentuk dan teknologi karena kebutuhan para gamer. Demikian juga layar AMOLED pada Asus ROG 6 ini.

Ukuran layar besar 6.78 inci, mendukung warna 10bit, 1 miliar warna, HDR 10+, dan yang terpenting buat gaming adalah refresh ratenya 165Hz.

Refresh Rate ini lebih tinggi dari kebanyakan flagship yang biasanya mencapai 120Hz.

Layar AMOLED dengan Refresh Rate Tinggi 165Hz

Memang para gamer ini membutuhkan layar yang smooth, dan bisa mendukung game FPS tinggi, karena FPS tinggi tanpa refresh rate tinggi akan terganjal dikemampuan refresh rate.

Di menu game boosternya, Armoury Crate, Asus memberi panduan, game-game apa saja yang bisa bekerja di 120Hz, 144Hz, dan 165Hz.

Panduan Game Yang Mampu Dimainkan dengan Refresh Rate Tinggi

Tidak ketinggalan Touch Sampling Ratenya yang sudah 720Hz, saat gaming, trigger di layar terasa cepat bereaksi. Ini terasa dibutuhkan pada kebanyakan game, terutama game2 yang masif menggunakan kedua jari kiri dan kanan, seperti pertarungan di Shadow Fight.

Kualitas layarnya bagus, memang layak untuk gaming phone karena brightness dan kontrasnya cukup.

Untuk entertainment seperti menonton film juga cukup ok. Sedikit catatan, karena didesain untuk gaming yang berusaha menampilkan jelas semua bagian, saat digunakan menonton film-film bioskop, ada sedikit perbedaan dengan smartphone flagship yang memang layarnya dianggap bagus. Analoginya seperti kita menonton layar di bioskop atau layar di televisi, dan Asus ROG 6 ini diantara keduanya. Mungking genre seperti film-film drakor cocok di layar ini dibanding film-film seperti Lord of The Ring, itupun kalau kita terlalu picky, bahwa layar harus terlalu tepat menampilkan HDR dan warna.

Armoury Crate / Game Genie

Game booster ini juga memberikan setting yang lengkap, termasuk bagaimana kita ingin mengatur game profile, apakah akan menggunakan X-Mode yg mengutamakan performa sistem, refresh rate dan touch response tinggi, atau Ultra durable, untuk gaming yang tidak perlu demand performa tinggi tetapi kita ingin lebih irit baterai, dll.

Ponsel gaming juga tidak lepas dari tombol tambahan untuk bermain game. ROG 6 disematkan AirTriggers, sensor ultrasonic yang bisa diaktifkan dan di set untuk membantu memainkan game. Dengan tombol ultrasonic ini bukan tombol hardware yang menonjol, maka bisa di set banyak kemungkinan untuk mengendalikan game, dari touch, double tap, tap and swipe, dan banyak lagi.

Juga bisa digunakan gyroscope untuk mengendalikan permainan dengan menjadikan smartphone seperti steering wheel, gesture goyang ke kiri, tilt, dll.

Baterai Besar 6000 mAh

Kelebihan dari smartphone gaming, berbeda dengan kebanyakan flagship, bisa tampil tebal dan lebih berat. Makanya tebalnya 1cm dan beratnya 239g.

Gamer akan berpikiran sebisa mungkin baterai tahan lama untuk  bermain game, karena kita tahu game-game berat itu, apalagi ketika ditampilkan dengan rendering tertinggi, FPS tertinggi, akan menghabiskan banyak daya.

Jadi untuk kebutuhan baterai bertahan lebih lama, ya harus besar kapasitasnya.

Baterai Asus ROG 6 totalnya 6000mAh, terdiri dari 2 keping baterai @ 3000mAh untuk charging lebih cepat.

Baterai ini bisa di charge di penuh di bawah 1 jam, yang Asus klaim 42 menit dengan charger hypercharge 65W.

Fast Charger Asus ROG Phone 6 , 65W

ROG Phone 6 ini bisa dikatakan cukup irit daya. Apalagi saat banyak standby, baterainya bertahan lama. Bagi peminat device flagship dengan baterai besar dan tahan lama, asal tidak masalah dengan desain yang kental dengan gaming phone dan cukup tebal, juga agak berat, boleh melirik device ROG Phone 6 ini.

Kamera

Biasanya kamera bukan bagian penting di smartphone gaming, tapi Asus di ROG 6 mencoba memberikan yang terbaik. Seperti menggunakan sensor kamera IMX766 yg terbukti berkualitas baik.

Ada 3 kamera belakang

Tiga Buah Kamera Utama

50MP wide camera

13MP ultra-wide camera

5MP macro camera

Untuk Selfie camera 12MP

Hasil kamera juga bisa dikategorikan bagus, baik dalam cahaya cukup dan saat malam hari atau low light. HDR nya pada kondisi sulit juga bisa bekerja dengan baik. Detail dan suasana juga tertangkap baik.

(Mohon Maaf Fotonya Seadanya, Hanya Untuk Menganalisa Hasil Kamera)

Kategori hasilnya adalah bagus, ok, terpakai, walau belum seistimewa beberapa kamera flagship lain yang menghasilkan warna dan detail lebih hidup. Kemungkinan ini hanya masalah algoritma software, yang bisa Asus tingkatkan.

Tapi kamera sekelas ini ini untuk ponsel gaming, sudah ok banget, tidak asal-asalan lagi.

Software dan Gimmick

UI itu selera, kalau pindah dari sebuah brand ke brand lain, biasanya butuh penyesuaian. Demikian juga saat mencoba ke Asus.

Warna dan icon-nya benar-benar untuk anak gaming, dengan lingkaran merah, seperti selalu alert siap bertarung buat bermain game. Butuh waktu untuk terbiasa buat saya yang jarang menggunakan smartphone gaming.

Menu-menunya sangat banyak. Sekarang ini trend dari smartphone flagship adalah merampingkan menu dan fitur, mana yang dianggap esensial, mana yang hanya digunakan sesekali oleh segelintir orang, walau saat dirancang sepertinya berguna.

Asus di ROG Phone 6 masih bejibun menu-menu yang mungkin sudah tidak perlu, seperti menuliskan bentuk huruf untuk shortcut, mengetuk bagian belakang untuk screenshot, dll.

Mungkin lebih baik memikirkan apa yang diperlukan pengguna, misal saat mengambil screenshot, apakah pengguna harus repot menghapus bagian notifikasi seperti jam, baterai, koneksi sim/wifi di bagian atas, secara manual dengan meng-crop nya, atau bisa ada pilihan menunya.

Setelah capture, apa yang akan dilakukan pengguna? Kemungkinan men-share nya, maka harusnya dimudahkan dengan pilihan sharing, dan ke aplikasi apa pengguna paling sering sharing, dll.

Dalam desain, sebagai smartphone gaming memang memiliki desain yang khas, berbeda dengan smartphone biasa yang hanya bermain bahan back casing dan warna.

Smartphone gaming penuh garis-garis seperti desain dan bentuk yang mencirikan masa depan.

Bahkan ROG Phone 6 ini, dilengkapi dengan lighting LED, terdiri 2 bagian, Tulisan Dare to Play dan ROG Logo.

LED di Back Belakang yang Bisa Berganti Warna

Lighting ini sampai bisa diganti warnanya, yang terdiri dari 16jt warna, hingga cara berkedipnya, dan kapan menyala. Misalnya saat ada notifikasi, telp, saat bermain game dengan profil tertentu, dll.

Ya wajar kalau kita perhatikan, untuk mereka para gamer, yang kalau kita perhatikan sampai PC dan VGA nya bisa penuh warna lampu yang berganti-ganti, seolah-olah keberadan “lampu neon” ini menjadi kelengkapan yang harus ada dan menjadi bagian dari desain pada gaming device, dan ini menurun pada perangkat mobile.

Penutup

Asus ROG Phone 6 ini, device gaming terbaik yang pernah saya coba. Karena beberapa device gaming lain, terkadang hanya modelnya dan namanya gaming, dengan asesoris gaming, tetapi tidak memberi pengalaman lebih, selain lebih kencang, saat bermain game.

Asus ROG Phone 6 sanggup menyatukan beberapa fitur hardware dan mengoptimalkannya untuk bermain dan memberikan pengalaman gaming yang berbeda. Ini seharusnya menjadi standar smartphone gaming.

Untuk digunakan sehari-hari, walau kita bukan seorang gamer, ROG Phone 6 ini juga pantas, untuk baterainya yang besar dan kelengkapan part hardwarenya yang baik, dari layar hingga tata suara. Bahkan koneksinya sudah lengkap, selain mendukung 5G SA dan NSA, juga sudah WiFi 6e, jadi bisa konek dengan 3 jaringan WiFi, 2.4GHz, 5GHz dan 6GHz.

Juga support WiFi direct, Bluetooth 5.2 dan NFC.

Saat review ini ditulis, harga Asus ROG Phone 6 8/256GB ini 11jt rupiah, harga yang termasuk murah untuk smertphone flagship dengan performa dan kelengkapan bagus ini.

Kelengkapan Asus ROG Phone 6, Charger 65W, Kabel Data/Charger, earphone, Unit, Case, SIM ejector, Manual/Garansi, Kartu AR

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.